Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta-Fakta tentang Heatwave di Asia

Reporter

image-gnews
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHeatwave alias gelombang panas adalah fenomena cuaca yang menimbulkan kondisi panas berlebihan dan berbahaya bagi keberlanjutan hidup manusia, hewan, maupun tumbuhan. Heatwave terjadi ketika suhu udara naik secara signifikan di wilayah tertentu selama beberapa pekan. Dampak heatwave yang ekstrem mencakup kekeringan, dehidrasi, hingga kematian.

Pada Maret 2023, heatwave kembali melanda sebagian wilayah Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara, dan menjadi yang terpanas dalam beberapa dekade terakhir. Puncak panasnya sampai pada April 2023 ketika setidaknya 13 warga India meninggal dunia dan puluhan lainnya masuk rumah sakit. Dua laporan kematian di Thailand juga menyusul dilaporkan.

Lantas, apa saja fakta-fakta tentang heatwave yang terjadi di Asia pada awal 2023 ini? Simak ulasan berikut dilansir dari berbagai sumber.

1. Tak hanya Asia Selatan dan Asia Tenggara

Heatwave Asia 2023 paling parah terjadi di India, Bangladesh, China, Thailand, dan Vietnam. Namun, beberapa negara di Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan juga mengalami suhu panas tak biasa sepanjang pertengahan April. Temperatur di dua negara tersebut mencapai 30 derajat celsius ketika normalnya hanya berkisar 5–20 derajat celsius.

2. Rekor Suhu Tertinggi di Thailand

Suhu Thailand menyentuh angka 45 derajat celsius, menjadi rekor suhu tertinggi sepanjang masa di negara tersebut. Walau temperaturnya cenderung lebih tinggi daripada India, korban jiwa akibat panas tercatat lebih sedikit, yakni 2 orang, sedangkan warga India yang meninggal dunia mencapai 13 orang.

3. Pemerintah India dan Thailand Lakukan Mitigasi

Melansir dari reliefweb.int, Beberapa negara bagian di India menghentikan sementara aktivitas pendidikan. Di Thailand, para pejabat kesehatan juga mengimbau warga untuk tinggal di rumah untuk menghindari sengatan panas. Para ahli memperingatkan bahwa heatwave diproyeksikan masih akan berlanjut hingga awal Mei.

4. Penyebab Heatwave Bisa Terjadi

Perubahan iklim adalah penyebab utama heatwave, baik yang berintensitas rendah, parah, maupun ekstrem. Anggapan gelombang panas ekstrem 100 tahun lalu akan 30 kali lebih mungkin terjadi sekarang dengan tingkat pemanasan global saat ini.

Selain itu, udara yang lebih hangat seringkali disertai kelembapan dengan menahan dan memindahkan air yang menguap dari tanah, tumbuhan, dan lautan ke atmosfer. Kombinasi panas dan kelembapan ekstrem, atau yang disebut suhu “bola basah” (wet-bulb), menjadikan gelombang panas lebih berbahaya bagi kehidupan manusia.

5. Dampak Heatwave secara Luas

Melansir dari adb.org, lebih dari 6.500 orang meninggal dunia akibat suhu panas di India sejak 2010. Saat serangan panas 2018 di Jepang, tercatat 138 kematian dan lebih dari 70.000 orang memerlukan rawat inap. China pun mengalami panas menyengat pada 2022 lalu yang kemudian disertai banyak laporan kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada bidang industri pertanian, hampir setengah pasokan gandum di sejumlah provinsi India pernah hilang akibat gelombang panas. Gelombang panas juga dapat memicu bencana alam yang merusak tanaman dan ternak—seperti kekeringan atau kebakaran hutan—hingga timbul kerawanan pangan.

Selama gelombang panas, penyejuk udara terus-menerus digunakan di tengah kota, tetapi banyak daerah pinggiran yang justru menjadi kekurangan energi listrik. Konsumsi batu bara—sumber utama pembangkit listrik di Asia Selatan—pun meningkat. Bertambahnya emisi gas rumah kaca turut memperparah dampak perubahan iklim dalam jangka panjang.

Infrastruktur pun ikut rusak parah akibat gelombang panas. Misalnya, luapan banjir Glacial Lake yang disebabkan oleh heatwave pada Maret 2022 telah menghancurkan jembatan, pembangkit listrik, selusin rumah, dan pusat komunitas di Pakistan. Bahkan di China, suhu atmosfer yang panas telah membuat jalan tertekuk, tar meleleh, dan genteng pecah di banyak kota.

6. Solusi Jangka Panjang untuk Heatwave di Asia

Penyebab mendasar dari heatwave adalah perubahan iklim dan pemanasan global. Maka dari itu, solusi jangka panjang untuk gelombang panas tentu berkaitan dengan ketahanan iklim serta jalur pengurangan emisi gas rumah kaca.

Transisi ke energi bersih, peningkatan penggunaan teknologi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, hingga pengendalian plastik dan polusi adalah segelintir contoh untuk beradaptasi dengan heatwave yang telah terjadi. Solusi terintegrasi dari sektor multidimensi seperti lingkungan, pertanian, energi, dan kesehatan tentu perlu dikolaborasikan.

Penyebab jangka panjang yang mendasar juga perlu ditangani. Jika tidak, heatwave di masa depan bisa jauh lebih hebat.

Pilihan editor: BMKG Pastikan Suhu Panas 37,2 Derajat Celsius di Ciputat Bukan Fenomena Heatwave

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arsjad Rasjid Nilai Ekspor Pangan ke Sesama Negara ASEAN Sedikit, Padahal Pengekspor Terbesar di Asia

30 hari lalu

Ketua KADIN yang juga Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) Arsjad Rasjid berpidato dalam sesi pembuka ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Minggu 3 September 2023. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho Gumay
Arsjad Rasjid Nilai Ekspor Pangan ke Sesama Negara ASEAN Sedikit, Padahal Pengekspor Terbesar di Asia

Ketua ASEAN Business Advisory Council atau ASEAN BAC Arsjad Rasjid mengatakan ekspor pangan ke sesama negara anggota ASEAN masih minim. Padahal, tuturnya, ASEAN merupakan salah satu pengekspor pangan terbesar di Asia.


Indonesia Dorong Kerja Sama Pembayaran QRIS di ASEAN: Lompatan Jauh Integrasi Ekonomi di Asia

30 hari lalu

Pandu Patria Sjahrir. Wikipedia.org
Indonesia Dorong Kerja Sama Pembayaran QRIS di ASEAN: Lompatan Jauh Integrasi Ekonomi di Asia

Legacy Lead of ASEAN QR Code Pandu Sjahrir mendorong kerja sama pembayaran dengan sistem QRIS di negara-negara anggota ASEAN.


Motor Listrik Charged Asia Dapat Sokongan Dana Rp 600 Miliar

33 hari lalu

Motor listrik Charged Asia. (Foto: Charged Asia)
Motor Listrik Charged Asia Dapat Sokongan Dana Rp 600 Miliar

Perusahaan motor listrik Charged Asia mendapatkan pendanaan hingga USD 40 juta atau setara Rp 600 miliar dari Geo Energy.


Polusi Udara Sebabkan Usia Orang di Asia Selatan Lebih Pendek 5 Tahun

36 hari lalu

Warga beraktivitas olahraga pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu 20 Agustus 2023. Masyarakat tetap memadati Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day meskipun kualitas udara ibu kota Jakarta yang buruk diselimuti dengan polusi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Polusi Udara Sebabkan Usia Orang di Asia Selatan Lebih Pendek 5 Tahun

Penduduk di Asia Selatan bakal berumur lebih pendek karena polusi udara.


Jokowi Kutip Lembaga Australia: RI Negara Middle Power di Asia, Apa Maksudnya?

49 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapat Paripurna ke-1 Masa Persidangan I tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jokowi Kutip Lembaga Australia: RI Negara Middle Power di Asia, Apa Maksudnya?

Presiden Jokowi menyinggung polemik stunting, jalan tol, hingga Indonesia yang masuk jadi negara middle power di Asia. Apa artinya?


Rupiah Senin Berpotensi Menguat Ikuti Sentimen Positif di Pasar Asia

31 Juli 2023

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Rupiah Senin Berpotensi Menguat Ikuti Sentimen Positif di Pasar Asia

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin.


Ragam Pernyataan Badan Meteorologi Dunia soal Gelombang Panas Ekstrem

29 Juli 2023

Seorang pria Palestina mendinginkan diri selama gelombang panas, di Mata Air al-Oja dekat Jericho di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Juli 2023. REUTERS/Ammar Awad
Ragam Pernyataan Badan Meteorologi Dunia soal Gelombang Panas Ekstrem

Badan Meteorologi Dunia memperkirakan gelombang panas ekstrem akan tetap berlanjut di bulan Agustus.


Badan Meteorologi: Asia Rentan Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, termasuk Krisis Pangan

27 Juli 2023

Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu, 25 Juni 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan persentase peluang terjadinya fenomena El Nino di Indonesia pada Juni 2023 menguat dari sebelumnya 50-60 persen menjadi 80 persen sehingga pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera melakukan upaya antisipatif pada wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan dampak lanjutannya. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Badan Meteorologi: Asia Rentan Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, termasuk Krisis Pangan

Peristiwa cuaca ekstrem mulai dari kekeringan hingga banjir skala besar dan efek lain dari perubahan iklim sedang meningkat di Asia


Banyak Turis Ambruk karena Gelombang Panas, Colosseum Roma Diminta Tutup

27 Juli 2023

Warga membasahi kepalanya saat mengunjungi Colosseum ketika cuaca panas menyerang, di Roma, Italia, 18 Juli 2023. REUTERS/Remo Casilli
Banyak Turis Ambruk karena Gelombang Panas, Colosseum Roma Diminta Tutup

Menurut laporan, sekitar 70 hingga 80 pengunjung per hari jatuh sakit di tengah cuaca yang sangat panas di area Colosseum.


10 Kota Paling Ramah Pelajar di Asia versi QS Best Student Cities 2024

27 Juli 2023

Singapore Tourism Board berkolaborasi dengan HONNE dn Warner Music Singapura, merilis video
10 Kota Paling Ramah Pelajar di Asia versi QS Best Student Cities 2024

Sepuluh kota pelajar ini merupakan yang terbaik di Asia versi QS Best Student Cities 2024.