Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konsumsi Gula Berlebihan, Awas Kanker Mengintai

Reporter

Ilustrasi minuman boba. Shutterstock.com
Ilustrasi minuman boba. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, Samuel Oetoro, mengingatkan konsumsi gula berlebihan memicu berbagai penyakit, seperti kegemukan, diabetes, sampai kanker.

Gula itu bisa memicu kegemukan, adanya kanker karena sel kanker itu makanannya sebenarnya gula. Bisa juga menyebabkan penuaan dini, penuaannya berjalan lebih cepat, banyak sekali,” ungkap Samuel.

Peraih gelar doktor ilmu gizi di Universitas Indonesia itu mengatakan gula membuat orang menjadi lebih emosional.

“Gula juga membuat kita lebih emosional, merasa segar sehabis makan, tapi setelah beberapa jam bisa lemas,” kata Samuel.

Melihat risiko yang mengintai akibat konsumsi gula berlebihan, produsen makanan membuat produk pengganti gula. Samuel menganjurkan untuk menghilangkan kebiasaan mengonsumsi makanan manis sebab jika diganti dengan pengganti gula, orang tetap mengonsumsi gula dalam bentuk yang lain.

“Pengganti gula itu mengandung pemanis. Apakah aman? Sementara ini penelitiannya aman. Tapi kalau menurut saya yang terbaik adalah melupakan rasa manis di mulut,” sarannya.

Jumlah yang Dianjurkan
Jika kebiasaan mengonsumsi makanan yang manis tidak dihilangkan maka suatu saat seseorang akan kembali mencari gula. Ahli gizi di Rumah Sakit Siloam, Inge Permadhi, menjelaskan penggunaan gula sebagai pelengkap bumbu masakan masih diperbolehkan asal jumlahnya tidak berlebihan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asupan gula sederhana kurang dari 5 persen dari total kebutuhan kalori seseorang. Misalnya kebutuhan 2.000 kalori, 5 persen dari 2.000 adalah 100. Jumlah 100 tersebut dibagi lagi menjadi empat sehingga gula simpleks menjadi 25 gram.

Dengan penghitungan itu maka asupan gula simpleks untuk 2.000 kilokalori adalah 2,5 sendok makan dalam sehari, dibagi empat menjadi 25 gr. Itulah yang boleh dalam bentuk simpleks, kira-kira 2,5 sendok makan sehari untuk 2.000 kkal. Misal orang itu kebutuhannya kurang dari itu, ya kurang lagi,” paparnya.

Inge mengatakan gula yang perlu dihindari adalah yang berbentuk siap diserap, seperti yang ditemukan pada minuman bersoda atau minuman boba.

Pilihan Editor: Tak Cuma Penderita Diabetes, Orang Sehat Juga Perlu Diet Rendah Gula

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

22 jam lalu

Pasien anak dengan kanker sedang bermain/Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)
Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

Berikut beberapa tips bagi penyintas kanker untuk menerapkan gaya hidup tertentu agar hidup lebih sehat dan menyenangkan.


Sparkling Water Bisa Jadi Pengganti Soda yang Mengandung Gula, Ini Khasiatnya

3 hari lalu

Ilustrasi sparkling water/ANTARA/ExplorerBob/Pixabay
Sparkling Water Bisa Jadi Pengganti Soda yang Mengandung Gula, Ini Khasiatnya

Sparkling water bisa jadi pengganti minuman soda. Tentunya minuman berkarbonasi yang sehat adalah yang tidak ditambahkan bahan pemanis.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

4 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


5 Tips Mencegah Penuaan Dini akibat Konsumsi Gula Berlebihan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita ngemil. Freepik.com/Wayhomestudio
5 Tips Mencegah Penuaan Dini akibat Konsumsi Gula Berlebihan

Sama dengan efek sinar matahari, merokok, atau polusi, gula juga bisa menyebabkan penuaan dini.


Variasi Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berlainan Kandungan Nutrisinya

5 hari lalu

Ilustrasi gandum (Pixabay.com)
Variasi Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berlainan Kandungan Nutrisinya

Biji-bijian dan kacang-kacangan telah menjadi bagian dari pola makan


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

7 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Cegah Kanker Payudara dengan Mengurangi Konsumsi Jenis Makanan Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Cegah Kanker Payudara dengan Mengurangi Konsumsi Jenis Makanan Berikut

Kanker payudara dapat terjadi karena disebabkan salah satunya adalah kebiasan mengonsumsi beragam makanan yang tidak sehat secara berlebihan.


Ingin Pola Makan Sehat? Lakukan 5 Hal Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Ingin Pola Makan Sehat? Lakukan 5 Hal Berikut

Pola makan sehat menghindarkan tubuh dari malnutrisi dan penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.


Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

8 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

Penanganan displasia serviks tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan, usia, kesehatan, dan preferensi perawatan.


Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

9 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks.