Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Gejala dan Penyebab Dehidrasi

image-gnews
iluistrasi stroke karena dehidrasi
iluistrasi stroke karena dehidrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi merupakan sebuah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang mereka terima. Terlebih saat cuaca ekstrem seperti belakangan ini. Hal tersebut menunjukan bahwa air memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, sehingga memenuhi kebutuhan harian cairan tubuh menjadi penting agar terhindar dari dehidrasi.

Dalam jangka aktu tertentu, dehidrasi yang dibiarkan akan menyebabkan berbagai penyakit penyerta dehidrasi yang berbahaya bagi tubuh, seperti memicu munculnya batu ginjal, kerusakan otot, hingga mempengaruhi fungsi ginjal.

Gejala Awal Dehidrasi

Pada umumnya, dehidrasi dapat terjadi pada semua umur, baik bayi hingga orang tua. Namun, yang membedakan adalah gejalanya, Gejala dehidrasi tersebut tergantung pada tingkat keparahannya. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengetahui gejala umum pada tubuh yang mengalami dehidrasi. Melansir laman Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, disebutkan baha ada empat hal yang menjadi gejala umum dehidrasi, yaitu sakit kepala; terasa kering pada beberapa bagian tubuh, seperti mulut, bibir, dan mata; jarang buang air kecil; dan kelelahan serta kekurangan energi.

Keempat gejala tersebut merupakan gejala umum yang hampir dirasakan oleh setiap orang ketika mengalami dehidrasi. Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, Anda dapat kebih aspada dan terus mencukupi kebutuhan air harian Anda dengan minum air putih.

Dehidrasi merupakan sebuah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan atau dengan kata lain jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari cairan yang masuk.Berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah yang banyak akibat dehidrasi dapat berpengaruh pada kadar mineral, garam, dan gula dalam darah. Terjadinya dehidrasi pada tubuh dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Terdapat dua jenis gejala dehidrasi, yaitu gejala dehidrasi ringan dan gejala dehidrasi berat.

1. Gejala dehidrasi ringan

- Mulut kering
- Lelah dan lesu
- Otot terasa lemah
- Kulit kering
- Pusing dan sakit kepala
- Penurunan frekuensi buang air kecil
- Rasa haus meningkat

2. Gejala dehidrasi berat

- Rasa haus berlebihan
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung cepat
- Ritme napas cepat
- Urine berwarna gelap
- Kurangnya produksi keringat
- Demam
- Mata tampak cekung

Lalu, apa saja penyebab terjadinya dehidrasi?

Penyebab Dehidrasi

Melansir laman Ciputra Hospitals, berikut ini adalah beberapa penyebab dehidrasi:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Diare

Ketika mengalami diare, tubuh akan mengeluarkan banyak cairan. Jika cairan yang keluar dari tubuh terlalu banyak dan tidak seger diganti, makan tubuh dapat mengalami dehidrasi.

2. Muntah

Muntah juga dapat menjadi penyebab dehidrasi karena ketika muntah, tubuh akan mengeluarkan banyak cairan. Hal ini yang memicu terjadinya dehidrasi dalam tubuh.

3. Keringat

Kehilangan banyak cairan lewat keringat normal terjadi, ketika kita melakukan banyak aktivitas. Cuaca yang lembab, atau kondisi seperti demam juga dapat meningkatkan jumlah cairan yang hilang dari tubuh.

4. Diabetes

Penderita diabetes memiliki kecenderungan untuk sering buang air kecil karena tingginya kadar gula dan ini membuat penderita diabetes memiliki risiko tinggi untuk mengalami dehidrasi.

EIBEN HEIZIER | UNIT PELAYANAN KESEHATAN KEMENKES RI  I  CIPUTRA HOSPITALS

Pilihan Editor: Awas Cuaca Ekstrem Bikin Anak Mudah Dehidrasi hingga Mimisan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya

Ilustrasi minum susu. Shutterstock


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Cara Mengawetkan Makanan tanpa Bahan Pengawet yang Berbahaya

1 hari lalu

Sejumlah roti Okko yang belum ditarik dan masih dijual di beberapa distributor roti di Pasar Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 25 Juli 2024. BPOM menemukan kandungan bahan berbahaya natrium dehidroasetat dan meminta produsen roti Okko untuk menarik dan memusnahkan semua produknya. TEMPO/Prima mulia
5 Cara Mengawetkan Makanan tanpa Bahan Pengawet yang Berbahaya

Roti Okka dan Aoka diduga mengandung pengawet berbahaya yang bisa digunakan dalam kosmetik. Ini cara mengawetkan makanan tanpa bahan berbahaya.


Mewaspadai Diabetes Melitus dengan Memahami 3P

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Mewaspadai Diabetes Melitus dengan Memahami 3P

Penderita Diabetes Melitus umumnya mengalami gejala yang dikenal sebagai 3P, yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia.


5 Buah-buahan Paling Ampuh Mencegah Dehidrasi Akibat Panas Musim Kemarau

1 hari lalu

Ilustrasi melon. Wikimedia.org
5 Buah-buahan Paling Ampuh Mencegah Dehidrasi Akibat Panas Musim Kemarau

Mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan air menjadi solusi untuk mencegah dehidrasi. Berikut rekomendasi buah yang tepat untuk mencegah dehidrasi.


Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

4 hari lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

Berikut hal-hal yang tak dianjurkan pakar kesehatan untuk dilakukan saat cuaca panas terik seperti yang sedang terjadi belakangan ini.


Penderita Diabetes Boleh Makan Nasi dan Seafood, Ahli Gizi Sebut Syaratnya

4 hari lalu

Ilustrasi Nasi Ulam. Foto: Cookpad/Keinara FR
Penderita Diabetes Boleh Makan Nasi dan Seafood, Ahli Gizi Sebut Syaratnya

Ahli gizi menepis mitos gizi terkait penderita diabetes tidak boleh makan nasi sepenuhnya, juga seafood. Boleh dimakan tapi ada syaratnya.


Pakar BMKG Beberkan Penyebab Hujan di Musim Kemarau, Sebut Masih Ada Risiko Cuaca Ekstrem

4 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Pakar BMKG Beberkan Penyebab Hujan di Musim Kemarau, Sebut Masih Ada Risiko Cuaca Ekstrem

Sedikitnya ada delapan faktor penggerak cuaca, di antaranya Monsun Asia, Cold Surge, Siklon Tropis, IOD dan MJO, La Nina dan El Nino, serta Local Convective.


Saran Konsumsi Buah buat Penderita Diabetes dari Ahli Gizi

4 hari lalu

Ilustrasi buah-buahan/ toko buah. REUTERS/Lucas Jackson
Saran Konsumsi Buah buat Penderita Diabetes dari Ahli Gizi

Penderita diabetes diminta tidak berlebihan mengonsumsi buah karena bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah.


Apakah Penderita Diabetes Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
Apakah Penderita Diabetes Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya

Apakah penderita diabetes bisa sembuh? Berikut penjelasan dari dokter serta beberapa tips untuk menurunkan kadar gula darah.


Cara UI Beri Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat

5 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Cara UI Beri Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat

Hipertensi dan diabetes melitus menduduki peringkat lima besar penyakit tidak menular di Indonesia. Berikut cara UI memberi edukasi pada masyarakat.


IDAI Minta Orang Tua Perhatikan Gejala Diabetes pada Anak

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
IDAI Minta Orang Tua Perhatikan Gejala Diabetes pada Anak

Kurangnya edukasi tentang diabetes pada anak membuat pasien datang berobat dalam fase yang sudah lanjut atau koma.