Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Delegasi Kemenkes Ghana Tertarik Belajar Sistem Pencatatan Imunisasi Digital di Indonesia

Petugas Kesehatan memberikan imunisasi pada balita di Puskesmas Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 24 Januari 2023. Pemerintah Kota Ternate menargetkan penurunan angka stunting hingga 29,07 persen pada tahun 2023 sehingga di Ternate tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Petugas Kesehatan memberikan imunisasi pada balita di Puskesmas Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 24 Januari 2023. Pemerintah Kota Ternate menargetkan penurunan angka stunting hingga 29,07 persen pada tahun 2023 sehingga di Ternate tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Kementerian Kesehatan atau Kemenkes Ghana menunjukkan minat mereka dalam mempelajari sistem pencatatan imunisasi digital di Indonesia.

Delegasi Kementerian Kesehatan Ghana telah menyampaikan ketertarikan mereka dalam mempelajari Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Mereka secara langsung mengungkapkan ketertarikan tersebut saat mereka mengunjungi Posyandu Erma A dan B di Kota Bandung, Jawa Barat, dengan tujuan mempelajari praktik terbaik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam melaksanakan program imunisasi, baik di tingkat pusat maupun di tingkat komunitas.

"Ada beberapa hal yang bisa kita lihat. Saya pikir ASIK itu sangat bagus," kata William Opare, dari Program Imunisasi yang Diperluas di Ghana Health Service (GHS), pada Rabu, 17 Mei 2023.

ASIK adalah sebuah aplikasi pencatatan imunisasi secara digital yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk para tenaga kesehatan. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam pencatatan data pasien dan mengintegrasikannya ke dalam satu database. Hal ini memungkinkan para tenaga kesehatan di puskesmas dan pemangku kepentingan terkait untuk menganalisis data dan mendapatkan rekomendasi operasional.

Melansir sehatnegeriku.kemkes.go.id, ASIK tidak hanya terbatas pada pencatatan imunisasi, tetapi juga dapat digunakan oleh kader dan tenaga kesehatan yang melayani di Posyandu Bayi/Balita, Remaja, Usia Produktif, hingga Lansia.

Kader posyandu juga didorong untuk menggunakan chatbot WhatsApp untuk melaporkan data tentang stunting. Melalui chatbot WhatsApp tersebut, kader Posyandu dapat memasukkan data anak, termasuk nama, berat badan, dan tinggi badan.

Setelah pencatatan melalui chatbot WhatsApp selesai, secara otomatis akan muncul grafik tumbuh kembang beserta status gizi balita dan rekomendasi untuk tindak lanjut yang dapat disampaikan oleh kader Posyandu kepada orangtua balita. Data tersebut akan langsung terhubung dan tersimpan dalam aplikasi ASIK di puskesmas yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT.

ASIK juga sedang dalam pengembangan agar dapat digunakan bahkan ketika perangkat tidak memiliki akses internet, sehingga tenaga kesehatan di wilayah Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) yang belum terhubung dengan internet dapat mengoperasikan aplikasi ini.

William juga menjelaskan bahwa Ghana telah memiliki platform digital untuk manajemen kesehatan yang disebut District Health Information Software (DHIS2). Namun, sistem digital ini masih dalam tahap percobaan dan belum sepenuhnya terimplementasi. Sama seperti ASIK, sistem ini dapat digunakan pada tablet atau komputer baik secara online maupun offline.

"Jadi kami sedang dalam proses menuju digitalisasi, tetapi belum semua negara menerapkan digitalisasi tersebut," ujarnya.

Selain tertarik dengan ASIK, delegasi Kementerian Kesehatan Ghana juga tertarik dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami juga melihat bahwa ketika anak-anak datang untuk imunisasi, mereka menerima beberapa nutrisi untuk dibawa pulang. Ghana sudah melaksanakan hal ini di bagian utara negara, tetapi belum di seluruh negara. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kami untuk menerapkannya di seluruh Ghana," kata William.

Dua program kesehatan yang telah berhasil dilaksanakan di Indonesia akan dipelajari untuk kemudian diterapkan di Ghana, dengan menyesuaikan karakteristik dan sistem yang ada di sana.

"Kami perlu mempelajari dan memahami berbagai sistem tersebut. Langkah pertama adalah memahaminya dengan baik. Kami memiliki tim yang kompeten yang dapat memahami bagaimana hal-hal ini dapat diterjemahkan menjadi kebijakan. Jadi kunjungan ini adalah langkah awal untuk memahami dan melihat cara terbaik untuk mengimplementasikannya," kata William.

Direktur Pengelolaan Imunisasi, dr. Prima Yosephine, mengapresiasi kunjungan delegasi Kementerian Kesehatan Ghana ke Indonesia yang tertarik untuk mempelajari sistem kesehatan Indonesia, terutama terkait program imunisasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Mereka telah belajar banyak dari kita, dan mereka juga terkesan dengan Indonesia. Mereka terkagum-kagum dengan bagaimana negara sebesar ini mampu memproduksi vaksin sendiri dan melayani negara yang luas dengan banyak pulau namun tetap terkontrol. Mereka juga mengapresiasi Indonesia karena selama pandemi kita telah menambahkan antigen baru, sementara mereka hanya memiliki 10 antigen sedangkan kita sudah memiliki 14 antigen," kata Prima.

Baginya, kunjungan ini dengan judul "Program International Study Tour to Health Institutions of Excellence in Immunization" merupakan kebanggaan dan momen untuk memperkuat kerja keras serta komitmen dari semua komponen bangsa dalam penyelenggaraan imunisasi di Indonesia.

"Harapannya bukan hanya Ghana, tetapi negara-negara lain juga dapat melihat Indonesia sebagai Pusat Keunggulan dalam hal imunisasi dan kesehatan secara umum," tambahnya.

Pilihan Editor: Kemenkes Ungkap Capaian Imunisasi 2023 Masih di Bawah Target

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Turki Menyita 1 Miliar Dolar AS Uang Palsu, Siap Dikirim ke Afrika

1 jam lalu

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Turki Menyita 1 Miliar Dolar AS Uang Palsu, Siap Dikirim ke Afrika

Pasukan keamanan Turki menyita US$1 miliar dalam bentuk uang palsu di Istanbul yang akan dikirim ke Afrika


Apakah Bayi Boleh Minum Jamu? Berikut Beberapa Catatannya

1 hari lalu

ilustrasi jamu (pixabay.com)
Apakah Bayi Boleh Minum Jamu? Berikut Beberapa Catatannya

Anak baru diperbolehkan mendapatkan asupan jamu atau minuman herbal pada usia 1 tahun ke atas dan minum jamu juga harus dibatasi.


Kemenkes: RUU Kesehatan Melindungi Kesehatan Remaja

4 hari lalu

Kemenkes: RUU Kesehatan Melindungi Kesehatan Remaja

Menurut Kemenkes RUU Kesehatan juga mengakomodasi pemulihan masalah kesehatan lainnya, seperti penyalahgunaan narkotika dan perilaku adiktif.


Turun ke Jalan, Organisasi Profesi Nilai RUU Kesehatan Tak Dibahas Transparan

5 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Turun ke Jalan, Organisasi Profesi Nilai RUU Kesehatan Tak Dibahas Transparan

Beni Satria mengatakan pembahasan RUU Kesehatan tidak transparan dan terbuka. Organisasi profesi resmi justru tak diajak bicara.


Jisoo BLACKPINK Positif Covid-19, Jangan Lengah Selalu Ketatkan Protokol Kesehatan 5M

5 hari lalu

Jisoo BLACKPINK dalam video musik Flower. Foto: YouTube BLACKPINK
Jisoo BLACKPINK Positif Covid-19, Jangan Lengah Selalu Ketatkan Protokol Kesehatan 5M

Jisoo BLACKPINK positif Covid-19 menjadi sinyal bagi semua orang untuk tetap melakukan protokol kesehatan meski aktivitas hariabn telah dilonggarkan.


Kenali 2 Jenis Penyakit Rabies, Hingga April 2023 Sebabkan 11 Kasus Kematian

5 hari lalu

Petugas menyuntikkan vaksin rabies gratis pada seekor anjing di Kantor Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kenali 2 Jenis Penyakit Rabies, Hingga April 2023 Sebabkan 11 Kasus Kematian

Rabies adalah penyakit zoonosis virus yang menyebabkan peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang progresif dan fatal.


Hingga April 2023 Ada 11 Kasus Kematian karena Rabies, Kemenkes: Segera ke Faskes jika Digigit Anjing

7 hari lalu

Warga bersama hewan peliharaannya yang akan diberikan vaksin pencegahan penyakit rabies di Perkampungan Mangga Dua Selatan Rt 03 / Rw 07, Jakarta Pusat, Selasa 8 Januari 2019. Petugas Hewan sasaran pemberian vaksi ini antara lain: anjing, kucing, musang dan kera. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Hingga April 2023 Ada 11 Kasus Kematian karena Rabies, Kemenkes: Segera ke Faskes jika Digigit Anjing

Sudah ada dua kabupaten yang menyatakan kejadian luar biasa (KLB), rabies yaitu Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.


Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

8 hari lalu

DBD DI INDONESIA MENGKHAWATIRKAN DITENGAH PANDEMI CORONA. Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Vaksinasi Demam Berdarah untuk Kurangi Risiko Anak kena Infeksi Berat

Vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi risiko anak terkena infeksi demam berdarah berat sehingga menyebabkan kematian.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

10 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Demam usai Imunisasi Itu Wajar, Ini yang Perlu Dapat Perhatian Lebih

10 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada anak balita saat mendatangi salah satu rumah warga di wilayah terluar, Desa Lampuyang Pulau Beras, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa 6 Desember 2022. Pemerintah menargetkan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di provinsi Aceh tersebut tuntas dalam waktu sebulan dengan menyasar 1,2 juta anak. ANTARA FOTO/Ampelsa
Demam usai Imunisasi Itu Wajar, Ini yang Perlu Dapat Perhatian Lebih

Anak demam usai imunisasi itu tidak usah dikhawatirkan. Yang perlu panik kalau demam itu menyebabkan kejang.