Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStunting menjadi masalah kesehatan yang menjadi perhatian banyak pihak. Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi dari Universitas Airlangga Zahrah Hikmah mengingatkan bahwa anak yang memiliki alergi lebih berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang alias stunting. “Satu, penghindaran makanan dengan protein tinggi dalam jangka waktu lama lalu penghindaran tanpa dasar yang jelas," kata Zahrah dalam sebuah diskusi daring pada Rabu 31 Mei 2023

Zahrah mengingatkan tentang pentingnya protein dalam masa tumbuh kembang anak. Sayang, bila anak yang mengalami alergi tidak dibolehkan konsumsi protein maka kebutuhan protein anak bisa tidak tercukupi itu dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. 

Dokter yang juga merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu juga mengatakan bahwa jika orang tua terlalu lama menerapkan pantangan makan pada anak, hal ini bisa menyebabkan penurunan napsu makan.

Umumnya alergi pada anak akan timbul pada malam hari sehingga hal tersebut pun juga bisa mengganggu jam tidurnya. Dengan demikian, kondisi ini pun dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Zahrah juga menjelaskan bahwa stunting sering terjadi pada anak alergi di bawah usia 3 tahun, sehingga jika dibiarkan maka akan lebih sulit mengejar pertumbuhannya seperti anak stunting yang didapatkan sejak awal. “Dampak stunting itu dia bisa memperlambat perkembangan otak. Dampak jangka panjangnya bisa gangguan mental loh. Rendah kemampuan belajar kemudian ada risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas,” kata Zahrah.

Salah satu saran yang diberikan Zahrah adalah agar orang tua bisa segera mendeteksi penyebab alergi anak sejak dini. Jika lokasi tempat tinggal jauh dari rumah sakit yang menyediakan dokter anak alergi atau dokter spesialis anak, maka Zahrah menyarankan agar orang tua melakukan diet eliminasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mereka bisa melakukan diet eliminasi selama 3 minggu. Kemudian lakukan provokasi. Kalau sudah diketahui penyebabnya, maka hindari selama 3 sampai 6 bulan. Penghindaran makanan ini harus berdasarkan hasil diet eliminasi dan provokasi. Jadi jangan dieliminasi terlalu lama. Kalau 3 minggu membaik, harus diprovokasi,” kata Zahrah.

Menurut Zahra risiko malnutrisi dan stunting lebih besar terjadi pada anak yang memiliki banyak pantangan makanan dan dalam jangka waktu yang lama. Makin lama dipantang, maka risiko gangguan tumbuh kembangnya juga lebih tinggi.

Terakhir, Zahrah juga mengingatkan agar makanan pengganti pada anak alergi pun harus sesuai. Kemudian, pemantauan penambahan berat dan tinggi badan juga diperlukan. "Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memeriksakan secara rutin kondisi anak yang memiliki alergi," kata Zahra.

Pilihan Editor: IDAI Sebut Cacingan pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Stunting

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

1 hari lalu

Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

Kemandirian merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. KemenPPPA mengajak orang tua menumbuhkan kemandirian anak lewat membacakan buku cerita.


Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi

2 hari lalu

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi berkampanye di Kabupaten Tangerang, pada Kamis 3 Oktober 2024. Dok. Pribadi
Tekan Stunting, Airin-Ade Siapkan Program Posyandu Ceria dan Asupan Gizi


Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

4 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

Skrining kesehatan bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis, khususnya penyakit tidak menular.


Dukung Orang Tua Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Konsep Adventure Parenting

5 hari lalu

Salah satu kegiatan di program Taro Rangers Camp, 28-29 September 2024. Dok. Taro
Dukung Orang Tua Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Konsep Adventure Parenting

Pendekatan adventure parenting bisa menjadi cara membantu orang tua membangun karakter dan budi pekerti anak. Berikut contohnya.


5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

5 hari lalu

Stevia. Kredit: Britannica.com
5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

Beberapa pemanis alami ini bisa menjadi alernatif pengganti gula pasir untuk menambah cita rasa manis di makanan atau minuman sebab diklaim memiliki risiko penyakit jauh yang lebih kecil


Peneliti BRIN Kembangkan Riset Lidah Buaya untuk Mencegah Stunting

5 hari lalu

Tanaman Aloe Vera atau Lidah Buaya. Pixabay.com/Devanath
Peneliti BRIN Kembangkan Riset Lidah Buaya untuk Mencegah Stunting

Penelitian menunjukkan tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif, asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

6 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

8 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Sanitasi dan Akses Air Bersih Kunci Utama Cegah Stunting

10 hari lalu

Direktur Eksekutif Fokus Kesehatan Indonesia, Nila F Moeloek (kiri) dan peneliti kedokteran komunitas Ray Wagiu Basrowi/Istimewa
Sanitasi dan Akses Air Bersih Kunci Utama Cegah Stunting

Kualitas air minum yang buruk serta sanitasi yang jelek di lingkungan keluarga meningkatkan risiko stunting hampir 1,5 kali.


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

11 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.