TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan sedang meningkatkan upaya preventif melalui skrining kesehatan. Melakukan deteksi dini dengan skrining kesehatan bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis, khususnya penyakit tidak menular. Hal itu pula yang dilakukan perusahaan farmasi Dexa Group yang melakukan skrining kesehatan gratis kepada masyarakat di apotek dan klinik. Kedua tempat ini sangat dekat dengan masyarakat. "Harapan kami, melalui program skrining kesehatan ini, Dexa Group dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit kronis, salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, hipertensi, kolesterol, diabetes plus asam urat,” kata Direktur Utama Dexa Medica V. Hery Sutanto dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada akhir September 2024.
Seperti dilansir laman resmi kedokteran, sebenarnya ada 4 alasan orang melakukan skriing kesehatan. Pertama adalah mencegah penyakit, adapula manfaat deteksi dini, memberikan pendidikan kesehatan, serta pemantauan kesehatan.
Pada kegiatan kali ini, Dexa Group menggandeng sebanyak 1.400 Apotek dan Klinik di Seluruh Indonesia, melalui kegiatan skrining kesehatan gratis (rapid test) bagi para pengunjungnya. Kegiatan ini dilakukan di 1.400 apotek dan klinik yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Palembang, Surabaya, Bandung, dan Semarang. Program skrining ini sudah mulai berjalan sepanjang bulan Agustus dan September 2024, yang merupakan rangkaian HUT Dexa Group yang ke-55.
Menurut data International Diabetes Federation (IDF) jumlah penderita diabetes di Indonesia sebanyak 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045. Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi dunia. Karenanya dalam kerja sama tersebut, Dexa Group mendistribusikan sebanyak 115.000 strip tes gula darah dan asam urat ke lebih dari 1.400 relasi apotek dan klinik, berkolaborasi dengan Group K24, OGB Dexa, GoApotik, Assist.id, GPOS dan PT Anugrah Argon Medica (AAM).
PT Medela Potentia sebagai induk perusahaan AAM, melalui jaringan distribusi platform digitalnya turut berpartisipasi dalam kegiatan skrining kesehatan melalui jaringan GoApotik dan GPOS. “Kami mendistribusikan alat tes kesehatan bekerja sama dengan 200 apotek jaringan GoApotik, serta 200 relasi apotek yang tergabung dalam jaringan GPOS,” kata Direktur Utama PT Medela Potentia, Krestijanto Pandji.
Sementara itu Head of Digital Business & Channel Development AAM, Henry Setiawan Ongkojoyo mengemukakan bahwa GPOS memiliki keunggulan dalam menyediakan sistem operasional apotek berbasis digital. “Mendukung layanan kesehatan melalui apotek, kami menyediakan sistem operasional dan manajemen apotek yang dibuat khusus untuk apotek agar dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan," kata Henry.
Apotek juga dapat menyediakan kebutuhan obat-obatan dengan lebih baik dan cepat. Harapannya dari 1.400 apotek yang bekerja sama untuk skrining kesehatan, dapat terus merasakan manfaat dari fitur dan layanan yang ada di GPOS,” kata Henry.
Information Technology Director PT Medela Potentia, Cahyadi Suwindra Sugondo mengemukakan sesuai peranannya, GoApotik menyediakan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui platform online agar masyarakat mendapatkan akses obat dan produk kesehatan lainnya. “Kehadiran kami dalam kegiatan tersebut, meningkatkan awareness GoApotik bahwa mendapatkan obat dan produk kesehatan saat ini bisa melalui platform online,” katanya.
Selain apotek, peran klinik juga memberikan kontribusi pada kegiatan skrining ini, salah satunya melalui aplikasi Assist.id, penyedia Platform Clinic Information System dan RME terbesar di Indonesia.
“Assists.id sudah digunakan lebih dari 4.500 Klinik di seluruh Indonesia, dan Assist.id mengajak kolaborasi aktif seluruh klinik mendukung program skrining Pasien Diabetes dan Asam Urat. Untuk program ini kami bekerja sama dengan klinik di Surabaya, Bandung, Semarang, dan Jabodetabek,” kata ohamad Salahuddin, Chief Business Development Officer PT JAGA yang menaungi aplikasi Assist.id.
Manfaat akan kegiatan ini pun dirasakan oleh pemilik Klinik PB Sudirman Kota Mojokerto dokter Alfian Chandiardy. Alfian berharap kegiatannya bisa memberikan layanan sangat inovatif. Ia pun mengapresiasi Dexa yang juga memiliki berbagai produk yang variatif dan bersifat pionir atau unggulan. "Mulai dari generik, OTC, dan ethical, bahkan melengkapi range produknya dengan kehadiran Obat Modern Asli Indonesia," katanya.
Pilihan Editor: Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit