Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Era digital telah membawa perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi, terutama dengan hadirnya media sosial. Anak-anak saat ini tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan teknologi dan terhubung dengan dunia melalui genggaman mereka. 

Namun, ada risiko yang terkait dengan keterlibatan anak-anak dalam media sosial yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan menjelaskan tentang hubungan yang tidak sehat antara anak-anak dan media sosial, serta tantangan yang harus dihadapi dalam mengatasi fenomena ini.

Manfaat dan Dampak Negatif Media Sosial

Media sosial dapat memberikan manfaat seperti memperluas pengetahuan, memfasilitasi kreativitas, dan membangun hubungan sosial. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu banyak terpaku pada media sosial dapat mengalami dampak negatif terhadap kesehatan mental dan emosional mereka. 

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di CNA Lifestyle, hubungan yang tidak sehat antara anak-anak dan media sosial dapat menyebabkan sejumlah masalah.

Salah satu masalah yang sering muncul adalah ketidakseimbangan dalam penggunaan waktu. Anak-anak yang terlalu banyak terlibat dalam media sosial cenderung mengalami kecanduan dan mengabaikan kegiatan sehari-hari yang penting seperti tidur, makan dengan baik, dan berinteraksi secara langsung dengan teman dan keluarga. 

Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka, termasuk masalah tidur, penurunan konsentrasi, dan masalah perilaku.

Selain itu, media sosial juga dapat menyebabkan gangguan emosional pada anak-anak. Dalam dunia yang diatur oleh perbandingan yang sering tidak realistis, anak-anak dapat merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri dan mengalami rendahnya harga diri. 

Mereka mungkin merasa terjebak dalam perasaan cemburu, iri, atau kecemasan karena melihat kesempurnaan yang ditampilkan orang lain di media sosial. Hal ini dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional mereka.

Cara membangun hubungan sehat anak dan media sosial

Tantangan besar yang dihadapi orang tua dan pendidik adalah membantu anak-anak mengembangkan hubungan yang sehat dengan media sosial. Pertama-tama, penting untuk menetapkan batasan penggunaan waktu yang wajar dan mengawasi aktivitas anak-anak di media sosial. 

Selain itu, penting untuk mengedukasi anak-anak tentang risiko yang terkait dengan media sosial, termasuk pentingnya memilah informasi, menjaga privasi, dan menghindari perilaku yang tidak pantas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mendorong anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan di luar dunia virtual juga merupakan hal yang penting. Olahraga, seni, membaca, atau bermain dengan teman-teman mereka dapat membantu mengalihkan perhatian dari media sosial dan memperkaya pengalaman hidup mereka.

Selain itu, penting juga untuk membangun komunikasi terbuka dengan anak-anak dan memberikan dukungan emosional agar mereka merasa nyaman berbagi pengalaman mereka di media sosial.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, tidak dapat dihindari bahwa anak-anak akan terlibat dalam media sosial.

Namun, dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan tantangan yang ada, orang tua, pendidik, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk membantu anak-anak mengembangkan hubungan yang sehat dengan media sosial.

Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa anak-anak dapat memanfaatkan potensi positif media sosial sambil menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Pilihan editor : Vatikan Imbau Uskup dan Umat Hati-hati Main Media Sosial, Muncul "Kesukuan Digital"

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

13 jam lalu

Foto ilustrasi sosial media. Dok. Freepik
Jangan Sampai Kecanduan, Pentingnya Pahami Dampak Positif dan Negatif Media Sosial

Penting bagi pengguna untuk bijak menggunakan media sosial agar dapat terhindar dari dampak negatif yang timbul, seperti kecanduan, penyebaran hoaks.


Mengenali Fungsi Beragam Fitur Instagram

1 hari lalu

Logo baru Instagram. Instagram
Mengenali Fungsi Beragam Fitur Instagram

Seiring makin populernya Instagram, media sosial ini terus mengembangkan fitur


Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Saran Pakar untuk Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional anak bisa dibangun dengan membiarkannya mengekspresikan perasaan dalam suasana santai dan ramah. Simak saran lainnya.


Kisah Guru Honorer di Sukabumi: Menyambi Jadi Pemulung Untuk Menyambung Hidup

2 hari lalu

Ribuan guru honorer se-Indonesia berunjukrasa di depan gedung DPR/MPR-RI Jakarta,  (19/01). Mereka menuntut untuk segera diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). TEMPO/Wahyu Setiawan
Kisah Guru Honorer di Sukabumi: Menyambi Jadi Pemulung Untuk Menyambung Hidup

Seorang guru honorer di Sukabumi memutuskan untuk memulung untuk mencari penghasilan tambahan.


Pentingnya Literasi Media Sosial bagi Kesehatan Mental, Ini Kata Kemenkes

2 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Pentingnya Literasi Media Sosial bagi Kesehatan Mental, Ini Kata Kemenkes

Media sosial diidentifikasi sebagai salah satu pemicu masalah kesehatan mental. Kemenkes sebut enyebut pentingnya literasi.


Cara Login ke Facebook yang Lupa Kata Sandi dan Nomor Tidak Aktif

2 hari lalu

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Cara Login ke Facebook yang Lupa Kata Sandi dan Nomor Tidak Aktif

Berikut beberapa solusi yang bisa Anda coba untuk mengakses kembali akun Facebook Anda.


Hujan Petir Diprakirakan Melanda Kota Besar dan Studi Menghapus Akun Facebook di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Hujan Petir Diprakirakan Melanda Kota Besar dan Studi Menghapus Akun Facebook di Top 3 Tekno

Topik tentang BMKG melaporkan potensi hujan ringan disertai petir di sejumlah kota besar menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Wajib: Kalau Tidak Mau Makan Boleh Saja

3 hari lalu

Menu makan bergizi gratis di SDN 04 Cipayung Pagi, Jakarta Timur pada Senin, 26 Agustus 2024 terdiri dari nasi, ayam, orek tempe, capcay, jagung dan buah anggur. TEMPO/Desty Luthfiani
Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Wajib: Kalau Tidak Mau Makan Boleh Saja

Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan adik kandung dari presiden terpilih Prabowo Subianto, mengatakan bahwa program makan bergizi gratis tidak diwajibkan.


Studi: Hapus Facebook Bisa Tingkatkan Kesejahteraan, tapi Mengurangi Pengetahuan Politik

3 hari lalu

Seorang pengguna Facebook login melalui ponselnya di sebuah kafe di Hanoi, Vietnam 19 November 2020. [REUTERS / Kham]
Studi: Hapus Facebook Bisa Tingkatkan Kesejahteraan, tapi Mengurangi Pengetahuan Politik

Dalam studi yang dipublikasikan Royal Society Open Science ini, ada plus minus dari pemanfaatan akun media sosial Facebook.


5 Kiat Memulai Jualan Online

4 hari lalu

Jualan online. Foto: Canva
5 Kiat Memulai Jualan Online

Jualan online juga salah satu cara bagi orang-orang yang menginginkan penghasilan tambahan