TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 Juni 1981, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menuliskan sebuah studi di Mortality Weekly Report (MMWR) bahwa sebanyak lima orang yang merupakan pria homoseksual di Los Angeles dirawat karena mengalami infeksi paru-paru misterius. Artikel yang berjudul Pneumocystis Pneumonia itu menjadi laporan diakuinya pertama kali epidemi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di AS.
Melansir circulatingnow.nlm.nih.gov, sebelum laporan tersebut dirilis, para dokter dan petugas kesehatan di kota-kota pesisir telah melihat terdapat infeksi oputurnistik misterius yang banyak dialami oleh kelompok pria homoseksual. Dikutip zinnedproject.org, Michael Gottlieb, Ahli imunologi Los Angeles, Wayne Shandera dari CDC dan rekan melaporkan bahwa pria yang mengalami infeksi ini terindikasi sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi yang segera diidentifikasi sebagai AIDS.
Mengutip canfar.com, studi tersebut mengklaim bahwa infeksi menyebar di antara pasien yang mengidentifikasi diri sebagai gay. Maka dari itu, pada awalnya infeksi ini disebut Gay-Related Immune Deficiency (GRID) karena diduga hanya menyerang pria gay. Kasus infeksi misterius yang dialami oleh kelompok homoseksual menjadi perbincangan kesehatan hangat di tingkat global, Kondisi ini menyebabkan kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) dan minoritas sempat mengalami stigma buruk di kalangan masyarakat.
Seiring waktu, banyak kasus serupa dilaporkan yang dialami oleh berbagai kalangan masyarakat. Pada Meret 1982, Kanada melaporkan kasus AIDS pertamanya pada penerima transfusi darah. Selain itu, bahwa infeksi ini dapat ditularkan secara seksual dan disebabkan oleh HIV. Pada 1983 ditemukan bahwa wanita dapat terinfeksi AIDS melalui hubungan seks heteroseksual. Pada 1986, sebuah kasus HIV juga bisa ditularkan dari ibu ke anak melalui Air Susu Ibu (ASI).
Pada 1985, Konferensi Internasional pertama tentang AIDS diadakan di Georgia, AS. Sementara tak berselang lama, Konferensi Kanada pertama tentang AIDS diadakan di Montreal. Akhirnya, pada 1 Desember 1988 ditetapkan sebagai hari AIDS sedunia.
Pilihan Editor: Tren Penularan HIV/AIDS Kini Lebih Banyak di Pecinta Sesama Jenis dan Ibu Hamil
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.