Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simak 6 Mitos dan Fakta Minum Susu: Berat Badan Naik Hingga Memicu Jerawat

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi wanita melihat susu dan obat. shutterstock.com
Ilustrasi wanita melihat susu dan obat. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Minum susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik untuk tulang dan gigi. Dalam satu gelas susu atau 250 mililiter (ml), terdapat 276 miligram (mg)kalsium. Dalam sehari, orang dewasa membutuhkan 1000-1200 mg kalsium per hari.

Bukti memang menunjukkan bahwa susu sapi penuh dengan nutrisi penting seperti kalsium, seng, magnesium, fosfor, protein, lemak, dan banyak lagi yang membantu tubuh untuk bekerja.  

Namun, ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang susu yang membuat tak sedikit dari masyarakat berhenti untuk mengonsumsinya. Melansir dari berbagai sumber, berikut mitos dan fakta mengonsumsi susu, diantaranya:

1. Susu Menggemukkan

Mitos minum susu yang membuat gemuk ternyata tidaklah benar. Mengutip dari milk.co.uk, faktanya menurut sebuah survei besar di Inggris yang mengamati asupan makanan setiap tahunnya, susu dan krim rata-rata hanya menyumbang empat persen dari kalori dalam makanan orang dewasa, keju hanya menyediakan tiga persen kalori, dan yogurt, fromage frais serta makanan penutup susu lainnya seperti es krim hanya menyediakan satu persen kalori.  

Penelitian dari International Journal of Obesity (2004), kandungan kalsium dan protein dalam susu justru dapat membantu penurunan berat badan pada orang dewasa yang terkena obesitas. Susu membuat gemuk bila dikonsumsi melebihi kebutuhan normal. 

2. Susu Menyebabkan Kanker

Susu sering dianggap sebagai penyebab kanker tertentu seperti kanker prostat dan payudara. Dana Penelitian Kanker Dunia (WCRF) menyatakan bahwa sebenarnya, ada bukti terbatas bahwa asupan produk susu yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker prostat.  

Sementara itu, tidak ada indikasi produk susu meningkatkan risiko kanker payudara. Jika ada, menurut WCRF, ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi produk susu sebenarnya dapat menurunkan kemungkinan berkembangnya kanker payudara pra- menopause, meskipun ini adalah area yang memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum kesimpulan tegas dapat dibuat. 

3. Minum Susu Menyebabkan Batu Ginjal

Ada mitos yang menyebutkan bahwa minum susu doang menyebabkan batu ginjal. Padahal faktanya berlawanan, mengonsumsi susu tidak mengarah pada perkembangan batu ginjal, bahkan minum susu dikaitkan dengan tingkat pembentukan batu yang lebih rendah.  

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kalsium dari makanan tidak meningkatkan risiko batu ginjal, tetapi asupan suplemen kalsium yang berlebihan dikaitkan dengan risiko pembentukan batu yang lebih tinggi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Susu hanya untuk Anak-anak

Susu tak hanya baik untuk anak-anak, melainkan juga penting bagi orang dewasa dan lansia. Anak-anak memang membutuhkan kalsium dari susu untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, orang dewasa pun tetap membutuhkan kalsium. Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Permenkes RI No. 75/2013, usia dewasa membutuhkan asupan kalsium 1.000-1.200 mg/hari. 

5. Susu Membuat Seseorang Diare

Faktanya, penelitian yang dilakukan kepada kumpulan jurnal susu dan diare menemukan bahwa tidak ada korelasi antara laktosa (kandungan pada susu yang sering disebut masyarakat sebagai penyebab diare) dengan masalah pada saluran pencernaan. 

Para peneliti pun menyimpulkan bahwa diare memang sepenuhnya disebabkan oleh obat-obatan antibiotik, infeksi bakteri, virus, dan intoleransi makanan. Dokter spesialis gizi klinis, Diana F. Suganda, menegaskan bahwa susu tidak menyebabkan diare, namun mungkin konsumsi sebelumnya lah yang memicu diare itu sendiri. 

6. Susu Menyebabkan Jerawat

Melansir dari activemoo.com, ada banyak mitos umum tentang susu, namun kenyataannya susu tidak menyebabkan jerawat. Terlepas dari apa yang mungkin pernah Anda dengar, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Jadi jika Anda berjerawat, jangan salahkan susu, faktor lain kemungkinan besar berkontribusi pada masalah kulit Anda. 

Jerawat adalah kondisi kompleks yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk hormon, genetika, dan kebiasaan perawatan kulit. Sementara beberapa orang menemukan bahwa berhenti minum susu membantu memperbaiki kulit mereka, itu mungkin bukan satu-satunya solusi. Jika Anda berurusan dengan jerawat, bicarakan dengan dokter kulit atau penyedia layanan kesehatan lain tentang cara terbaik untuk merawat kulit Anda. 

MILK.CO.UK | ACTIVEMOO 

Pilihan editor : Agar Dapat Nutrisi Maksimal Kapan Waktu Terbaik Minum Susu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

18 hari lalu

Osteoporosis, Penyakit tanpa Tanda
Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

Masyarakat perlu menyadari penyebab osteoporosis yang gejalanya sering tidak terasa karena termasuk pembunuh senyap


Cara Mengetahui Seseorang Termasuk Mengalami Obesitas

21 Februari 2024

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Cara Mengetahui Seseorang Termasuk Mengalami Obesitas

Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki jumlah lemak tubuh yang berbahaya atau distribusi lemak tubuh tidak sehat.


Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

21 Februari 2024

Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

Setelah menikah biasanya pasangan mengalami berat badan naik. Cara menghindari kenaikan berat badan setelah menikah agar tidak menjurus ke obesitas?


Ini 4 Penyebab Obesitas yang Paling Umum

21 Februari 2024

Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images
Ini 4 Penyebab Obesitas yang Paling Umum

Apakah Anda mengalami kegemukan? Sebenarnya, apa penyebab kegemukan alias obesitas yang paling umum?


5 Risiko Kesehatan dari Kegemukan atau Obesitas

20 Februari 2024

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
5 Risiko Kesehatan dari Kegemukan atau Obesitas

Orang yang mengalami kegemukan alias obesitas cenderung rentan terkena berbagai penyakit serius.


5 Penyebab Berat Badan Naik Setelah Wanita Menikah

20 Februari 2024

Ilustrasi suami-istri bulan madu. Shutterstock
5 Penyebab Berat Badan Naik Setelah Wanita Menikah

Setelah menikah sudah hal lumrah bila berat badan naik. Kenaikan berat badan paling banyak terjadi pada wanita. Mengapa demikian?


Mengapa Suami Istri Baru Menikah Cenderung Berat Badan Naik?

19 Februari 2024

Ilustrasi pasangan suami istri menari. Freepik.com
Mengapa Suami Istri Baru Menikah Cenderung Berat Badan Naik?

Tidak sedikit pasangan suami istri yang baru menikah cenderung mengalami kegemukan atau berat badan naik. Mengapa hal itu bisa terjadi?


Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.


Daftar 4 Ikan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Diabetes, Sebab...

4 Februari 2024

ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)
Daftar 4 Ikan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Diabetes, Sebab...

Tahukah Anda tidak semua jenis ikan baik dikonsumsi, terutama oleh orang-orang yang menderita penyakit tertentu seperti penderita diabetes?