Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 5 Penyebab Mati Rasa pada Pasangan

image-gnews
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIstilah mati rasa tidak hanya digunakan pada kesehatan saja, istilah ini juga cukup banyak digunakan sebagai ungkapan dalam sebuah hubungan. Dalam konteks hubungan, istilah tersebut bisa disebabkan karena berbagai macam hal. Tentu saja fase ini berbeda dengan rasa bosan, dan lebih mengarah ke kehilangan rasa cinta terhadap pasangan.

Seorang pakar hubungan asal New York bernama Susan Winter menjelaskan, bahwa jika komunikasi antar pasangan hanya terjadi seperlunya, serta Anda tidak memperhatikan apa yang pasangan Anda katakan, secara mental berarti Anda sudah tidak memiliki rasa ketertarikan di hubungan Anda.

Istilah Mati Rasa Dalam Hubungan

Mati rasa juga dikenal dengan istilah emotional numbness. Melansir laman psikologi.unnes.ac.id, emotional numbness merupakan kondisi dimana seseorang tidak bisa merasa, mengekspresikan, atau mengidentifikasi emosinya sendiri. Gambaran emotional numbness juga semacam perasaan putus asa sekaligus hampa, baik yang dirasakan secara fisik atau emosional.

Dikutip dari emc.id, ada juga istilah lain yaitu anhedonia yang merupakan kondisi hilangnya minat seseorang pada kegiatan yang menyenangkan, atau hal-hal yang disukai. Misalnya, Anda gemar berolahraga namun Anda tidak bisa melakukannya lagi.

Adapun dalam hubungan, mati rasa pada pasangan secara istilah juga disebut sebagai Emotional Detachment. Melansir healthline.com adalah sebuah ketidakmampuan atau keengganan seseorang untuk terhubung dari orang lain secara emosional.

Berdasarkan laman verywellhealth.com, emotional detachment ini bisa melibatkan pemutusan emosi terutama bagi seseorang yang sedang menjalin hubungan. Pasalnya, mati rasa sendiri bisa menyebabkan masalah hubungan dan komunikasi, sulit merasakan dan mengungkapkan empati, hingga sulit mengatur emosi lainnya.

Penyebab Mati Rasa Dengan Pasangan 

Perasaan mati rasa pada pasangan tidak datang karena tiba-tiba. Dibaliknya terdapat penyebab yang membuat seseorang merasakan perasaan tersebut. Berikut beberapa penyebab yang mendasarinya. 

1. Menghindari konflik

Penyebab seseorang kehilangan rasa cinta pada pasangannya juga disebabkan karena menghindari konflik. Umumnya hal ini terjadi pada wanita, karena mereka lebih memilih mengubur perasaannya dengan alasan takut menimbulkan konflik. Akibatnya, rasa frustasi, benci, dan sakit hati akan menumpuk seperti bom waktu, dan bisa menghancurkan perasaan cintanya.

2. Realita kehidupan

Realita kehidupan bisa membuat pasangan mati rasa. Misalnya realita bahwa Anda sangat sibuk sehari-hari dan  tidak bisa membagi waktu dengan baik. Jika begini, pasangan akan merasa tidak percaya lagi dan realita ini juga akan memperburuk keadaan, khususnya bagi mereka yang sudah menikah. Perasaan tidak percaya tadi nantinya akan memunculkan pikiran negatif, yang akan dengan mudah juga menghilangkan perasaan cintanya terhadap pasangan.

3. Tidak memenuhi kebutuhan sebagai pasangan satu sama lain

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepasang kekasih umumnya saling tertarik satu sama lain karena sifatnya. Namun seiring berjalannya waktu, pasangan juga bisa menunjukan sifat-sifat lain yang tidak membuat mereka tertarik, ini juga yang menyebabkan kebutuhan mereka tidak terpenuhi. 

Karenanya, sangat penting untuk mendiskusikan kebutuhan Anda pada pasangan. Tanyakan juga satu sama lain apa yang membuat Anda merasa dicintai dan diinginkan, kemudian sifat-sifat apa yang bisa ditoleransi atau tidak.

4. Sering bertengkar

Penyebab berikutnya adalah terlalu sering bertengkar. Beberapa pasangan memang ada yang saling ingin mengontrol satu sama lain. Pasangan ini akan lebih sering bertengkar, sering berteriak, atau mengatakan kata-kata yang menyakitkan pada pasangan, hingga  terjadi kekerasan fisik. 

5. Komunikasi yang tidak efektif antar pasangan

Komunikasi dengan pasangan merupakan hal yang penting untuk menjaga hubungan tetap terjalin dengan baik. Komunikasi adalah tentang bagaimana sebagai pasangan mau saling mendengarkan apa yang disampaikan dan mau mengerti perasaan antar pasangan. 

Bila komunikasi dalam hubungan tidak efektif dan tidak bisa saling memahami pikiran pasangannya, ini juga akan berpengaruh pada rasa cinta kepada pasangan.

Pilihan editor: Mati Rasa Emosional, Apa Itu Kondisi Emotional Numbness?

AWALIA RAMADHANI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

8 jam lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.


Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

5 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.


7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

Ilustrasi pria berada di rumah. Foto: Freepik.com/Pressfoto
7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

8 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

10 hari lalu

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.