TEMPO.CO, Jakarta - Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal. Spesialis kulit dan kelamin Grace NS Wardhana menyebut sejumlah gejala yang orang terkena psoriasis, yang biasanya muncul di kulit bagian lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.
"Faktor genetik perannya sangat kuat, ditemukan pada 60-90 persen pasien psoriasis. Kalau salah satu orang tua menderita psoriasis maka risiko anak terkena 10 persen. Jika kedua sisi maka meningkat jadi 50 persen. Ada juga riwayat keluarga bukan inti, di samping autoimun juga," ucapnya.
Dokter yang menamatkan pendidikan spesialis kulit dan kelamin di Universtas Indonesia itu mengatakan psoriasis merupakan penyakit kulit kronis dan menahun yang didasari faktor genetik dan penyakit autoimun. Pada kondisi normal, kulit mati akan lepas dan beregenerasi menjadi kulit baru setiap 28 hari. Namun, pada penderita psoriasis, imun tubuh menganggap kulit sebagai benda asing sehingga pelepasan kulit mati terjadi setiap hari dan menyebabkan penebalan pada kulit.
Grace menegaskan psoriasis bukan diakibatkan virus dan bakteri dan sama sekali tidak menular. Psoriasis bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga lansia dan tidak bergantung pada jenis kelamin. Perbedaan gejala yang timbul tergantung pada jenis peradangan dan lokasi timbulnya, seperti psoriasis vulgaris yang diderita 90 persen pasien psoriasis, yaitu bercak merah meradang dan tebal di area luar tubuh seperti siku, lutut, dan tengkuk.
Tak bisa sembuh
Gejala lain adalah psoriasis inversa, yang terjadi di daerah lipatan tubuh bagian dalam seperti lipatan siku dan leher. Ketiga, psoriasis gutata, yaitu bintik merah kecil yang biasanya ada di badan, perut, punggung, dan dada, yang banyak dikaitkan adanya infeksi bakteri dan kuman.
Keempat psoriasis pustular, yaitu nanah kecil di telapak tangan dan kaki, tidak menimbulkan bercak dan menebal. Sebanyak 40-50 persen psoriasis juga bisa terjadi di kuku tangan dan kaki, serta psoriasis arthritis yang menyerang persendian.
"Memang psoriasis tidak bisa sembuh tapi bisa diobati, bisa dikontrol tapi tidak akan sembuh 100 persen, itu yang harus diingatkan," ucap Grace.
Dokter di RSIA Brawijaya dan Erha Klinik itu mengatakan prevalensi angka penderita psoriasis cukup kecil. Ada sekitar 60 juta orang penderita psoriasis atau hanya 0,75 persen penderita di seluruh dunia. Angka yang sama juga terjadi di Indonesia, di mana penderita psoriasis tidak sampai 1 persen. Sementara di Norwegia tercatat penderita psoriasis mencapai 11 persen pada 10 tahun terakhir.
Pilihan Editor: Alami Psoriasis Vulgaris seperti Denise Chariesta? Begini Kenali Jenis dan Cara Perawatannya