TEMPO.CO, Jakarta - Kasus rabies di Indonesia makin meningkat. Kementerian Kesehatan mengumumkan hingga kini setidaknya terdapat 11 kasus kematian karena rabies.
Sebanyak 95 persen kasus tersebut disebabkan gigitan anjing. Di mana 40 persen di antaranya terjadi pada anak-anak. Salah satu kasus rabies yang sempat viral di media sosial adalah bocah di NTT meninggal setelah digigit anjing rabies
Kabarnya, balita berusia 4 tahun itu digigit anjing pada 24 April 2023. Setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit, bocah itu meninggal pada 8 Mei 2023.
Cara Virus Rabies Menular
Mengutip laman Stanfordchildrens.org, rabies merupakan infeksi virus yang menyerang sistem saraf. Begitu gejala berkembang, seringkali berakibat fatal. Virus rabies masuk ke dalam tubuh dapat melalui luka, cakaran, gigitan, atau melalui mulut atau mata.
Mengutip University of Rochester Medical Center, virus ini melakukan perjalanan ke sistem saraf pusat. Begitu virus mencapai otak, ia bergerak ke saraf dan tumbuh di berbagai organ.
Virus rabies menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Ia dapat berpindah antarhewan melalui gigitan. Virus rabies juga bisa menyebar melewati goresan karena banyak hewan menjilat cakarnya.
Mengutip situs resmi World Health Organization (WHO), rabies terjadi di lebih dari 150 negara dan wilayah. Ini menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun, terutama di Asia dan Afrika, 40 persen di antaranya adalah anak di bawah usia 15 tahun.
Seorang anak dapat terkena rabies jika digigit atau dicakar oleh hewan yang mengidap rabies. Virus ini juga dapat menyebar jika anak memiliki luka atau luka yang dijilat oleh hewan yang terinfeksi. Rabies juga dapat menyebar jika anak menyentuh mulut atau matanya dengan tangan yang terkena air liur hewan yang terinfeksi.
Pilihan Editor: Mengapa Penderita Rabies Takut Air?