TEMPO.CO, Jakarta - Cara kita makan atau minum berpengaruh pada kesehatan mulut, seperti korosi enamel karena makanan manis atau perubahan warna gigi akibat minum kopi. Tapi, kita sering melupakan bagaimana menyantap makanan untuk mengurangi dampaknya pada kesehatan gigi dan mulut.
"Banyak metode populer memakan makanan tertentu yang bisa memberi tekanan ekstra pada gigi," kata Dr. Cheryline Pezzullo, asisten pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas New York. "Seiring waktu, cara makan ini bisa cepat menggerus enamel, merusak gigi gigi, dan meningkatkan risiko sakit gigi."
Untungnya, mengubah cara makan bisa membantu mengurangi risiko tersebut. Berikut jenis makanan dan cara memakannya untuk mengurangi efeknya, dilansir dari HuffPost.
Buah sitrus
Buah seperti jeruk, lemon, jeruk bali bersifat asam dan bisa merusak enamel gigi. Untuk mengurangi efeknya, segera telan buah tanpa banyak mengunyah. Pezzullo juga merekomendasikan langsung berkumur dengan air untuk menetralkan asam.
Apel
Menggigit langsung apel bisa memberi tekanan pada gigi dan berpotensi merusak enamel gigi atau sensitivitas gigi. "Dengan memotong-motong apel, Anda dapat langsung memasukkannya ke gigi belakang yang memang dirancang untuk mengunyah dan menghancurkan makanan," kata Pezzullo.
Ilustrasi anak makan apel (pixabay.com)
Jagung
Memakan jagung langsung dari bonggolnya bisa memberi tekanan pada gigi depan dan menyebabkan gigi patah, retak, atau merusak tambalan atau mahkota gigi," ujar Pezzullo. Ia menyarankan untuk memipil biji jagung dan memakannya dengan sendok.
Acar
Sama seperti buah sitrus, acar juga berasa asam. Dr. Elizabeth Cranford Robinson, dokter gigi d Cranford Dental di Rock Hill, Carolina Selatan, menganjurkan untuk memakan acar dengan makanan lain, jangan sendiri, untuk meminalisasi paparan asam.
Brondong jagung
Pangkal brondong jagung bisa menempel di gusi dan menyebabkan peradangan. Segera gosok gigi setelah memakannya.
Pilihan Editor: 4 Cara Membersihkan Noda pada Gigi