Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Bahaya Konsumsi Gorengan Berlebihan

Reporter

image-gnews
ilustrasi gorengan (Freepik.com)
ilustrasi gorengan (Freepik.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan yang dilapisi tepung kemudian digoreng memiliki kandungan kalori yang tinggi. Meskipun rasanya enak, jenis makanan ini memiliki kandungan lemak trans yang bisa meningkatkan level LDL atau kolesterol jahat dan menurunkan level HDL atau kolesterol baik di dalam tubuh.

Kandungan lemak trans yang tinggi ini disebabkan oleh proses memasak yang melibatkan penggunaan minyak hidrogenasi yang ditambahkan dengan gas hidrogen sehingga bisa mengubah lemak menjadi padat. 

Melansir dari Kemensos, mengonsumsi gorengan tidak hanya meningkatkan asupan kalori harian pada tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti, penyakit jantung, diabetes, hingga obesitas. Simak bahaya lain mengonsumsi gorengan berlebihan bagi tubuh yang penting Anda ketahui:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Makanan berminyak, salah satunya gorengan memiliki beberapa efek samping negatif pada kesehatan jantung. Dilansir dari Healthline, makanan yang digoreng telah terbukti meningkatkan tekanan darah, menurunkan kolesterol HDL (baik), dan menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang semuanya berhubungan dengan penyakit jantung.

2. Kolesterol Tinggi

Gorengan mengandung kadar minyak yang sangat tinggi. Bayangkan saat kamu membeli gorengan di pinggir jalan, minyak yang digunakan sangat berlebihan dan kita tidak tahu sudah berapa kali minyak tersebut digunakan untuk menggoreng. Minyak yang banyak ini mengindikasikan gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan risiko kolesterol.

3. Mengalami Obesitas

Makanan yang diolah dengan digoreng akan menyerap banyak lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang maka semakin tinggi pula risiko untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Minyak goreng juga banyak mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kolesterol ini bisa menjadi akar dari penyakit lainnya.

4. Mempercepat kulit keriput 

Sering makan gorengan ternyata mempercepat kulit kita keriput. Gorengan menyebabkan kerusakan kolagen pada kulit sehingga kulit cepat mengkerut. Gorengan mengandung indeks glikemik tinggi yang membuat proses antiaging tidak berjalan, sehingga sel-sel kulit akan mati. Penuaan pun akan terjadi lebih cepat.

5. Mampu Menimbulkan Jerawat

Tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, makanan yang digoreng juga bisa membuat penampilan kita tidak maksimal. Pasalnya lemak trans dan minyak yang terkandung dalam makanan ini dapat menumpuk dan memperlambat sirkulasi darah yang berujung menimbulkan komedo dan jerawat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi hal ini tidak berlaku pada semua orang karena kadar hormon tiap orang berbeda dan hormon juga menjadi salah satu faktor penyebab jerawat.

Gorengan mengandung lemak trans yang dapat menyebabkan kulit jadi mudah mengalami peradangan. Gorengan juga dapat meningkatkan produksi sebum (minyak yang berada di wajah) dan jumlah komedo. Akibatnya, wajah jadi lebih mudah berminyak dan berjerawat

6. Mengandung Zat Beracun

Acrylamide adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang, atau memanggang. Zat ini dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine.

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida atau senyawa organik sederhana dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Pilihan editor: 20 Ribu Warga Kota Tangerang Terkonfirmasi Alami Obesitas, Dinkes: Usia 20 hingga 50 Tahun

ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dulu Makanan Murah Meriah Rakyat Jelata, Kini Jadi Santapan Mewah

3 hari lalu

Ilustrasi kaviar. Foto: Freepik.com/Stockking
Dulu Makanan Murah Meriah Rakyat Jelata, Kini Jadi Santapan Mewah

Siapa sangka sederet makanan mahal dengan cap mewah berikut dulunya hanya makanan murah yang bisa disantap rakyat jelata.


6 Bahan Makanan yang Mengandung Prebiotik Tinggi

3 hari lalu

Ilustrasi jahe. Freepik.com
6 Bahan Makanan yang Mengandung Prebiotik Tinggi

Bawang, pisang, jahe, gandum, almond dan asparagus adalah beberapa bahan makanan yang kaya prebiotik.


Inilah 5 Makanan yang Mengandung Probiotik

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengonsumsi yogurt. Foto: Freepik.com/pressfoto
Inilah 5 Makanan yang Mengandung Probiotik

Probiotik umumnya ditemukan dalam makanan fermentasi. Yoghurt, Kefir, Kimchi, Tempe, dan Miso adalah beberapa di antaranya.


Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

3 hari lalu

Ilustrasi Sup Ikan. shutterstock.com
Perempuan Ini Nyaris Meninggal karena Makan Ikan Nila yang Terkontaminasi Bakteri

Laura Barajas nyaris kehilangan nyawa setelah mengkonsumsi ikan nila setengah matang yang terkontaminasi bakteri mematikan


Tak Hanya Sayuran Hijau dan Kacang-kacangan, Ini 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Ginjal

3 hari lalu

Puluhan warga yang sebagian besar ibu-ibu lanjut usia antri mendapatkan sayuran gratis di kampung Mojo yang  dikoordinir oleh bapak ibu warga di RT 03 RW VI kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat 24 September 2021. Sayuran yang dibagikan ke warga berupa Sayur Sop, sayur asem, sawi putih dan hijau, kenikir, Bayam, kangkung, terong, jepan, timun, tomat, tahu, tempe, telor, karak dan krupuk, nasi pecel dan oseng, lobak, daun selada, ceme, serta bumbu dapur. TEMPO/Bram Selo
Tak Hanya Sayuran Hijau dan Kacang-kacangan, Ini 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Ginjal

Saat mengalami penyakit ginjal, sebaiknya hindari makanan berikut ini


Makanan yang Meningkatkan Performa Atlet, Ingin Tiru Konsumsinya?

5 hari lalu

Ilustrasi telur rebus (Pixabay.com)
Makanan yang Meningkatkan Performa Atlet, Ingin Tiru Konsumsinya?

Seorang atlet wajib menjaga kondisi fisiknya agar tetap bugar. Berikut sejumlah makanan yang baik dikonsumsi atlet untuk meningkatkan performa.


Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

6 hari lalu

Ilustrasi hidangan spageti. Freepik.com
Kisah Tragis Mahasiswa yang Tewas setelah Makan Spageti yang Dipanaskan

Kisah mahasiswa yang tewas akibat menyantap sisa spageti ini bisa menjadi pelajaran, keamanan lebih penting dari penghematan.


Inilah Makanan Paling Keras di Dunia, Batu Rasa Ikan

8 hari lalu

Suodiu (X/@EricZalen)
Inilah Makanan Paling Keras di Dunia, Batu Rasa Ikan

Makanan paling lezat di dunia sudah biasa, tapi bagaimana dengan makanan paling keras di muka Bumi?


6 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Jet Lag

11 hari lalu

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
6 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Jet Lag

Ada makanan tertentu yang membantu mengurangi jet lag karena isyarat kimiawi yang diberikan makanan tertentu kepada tubuh.


Sering Dianggap Memiliki Kepribadian Sama, Ini 6 Perbedaan Kucing dan Anjing

13 hari lalu

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Sering Dianggap Memiliki Kepribadian Sama, Ini 6 Perbedaan Kucing dan Anjing

Kucing dan anjing sering disamakan karena memiliki kepribadian dan perilaku yang sama. Padahal, kedua hewan ini jelas sangat berbeda.