TEMPO.CO, Jakarta - Prevalensi mata kering di Indonesia disebut berada pada rentang 27,5 hingga 30,6 persen. Spesialis mata dari Universitas Indonesia, Tri Rahayu, mengatakan mata kering yang tak tertangani dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan mata akibat peradangan atau iritasi.
Mata kering merupakan penyakit mata yang disebabkan banyak faktor, yang tanda-tandanya termasuk hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, hingga peningkatan kekentalan atau osmolaritas.
"Adanya kekurangan lapisan air mata dan ketidakstabilan air mata akan menyebabkan terjadinya iritasi, lalu menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi. Inflamasi kemudian akan menyebabkan lagi berkurangnya lapisan air mata dan lingkaran ini akan berjalan terus," kata Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics itu.
Kenali gejala
Tri pun menekankan pentingnya mengenali gejala mata kering agar dapat dilakukan tatalaksana sesegera mungkin sesuai keluhan, penyebab, dan derajat mata kering guna mencegah kerusakan pada permukaan mata. Gejala tersebut termasuk rasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, muncul kotoran, terasa lengket, dan kerap mengucek mata.
Penting juga untuk rutin memeriksakan mata setiap enam bulan sekali. Pasalnya, tak sedikit pasien mata kering yang tidak mengalami gejala.
Baca juga:
"Berdasarkan temuan kami di JEC hanya 60 persen pasien mata kering yang memiliki gejala. Artinya, lebih dari sepertiga pasien tidak bergejala dan tidak mengetahui dirinya mengalami mata kering, yaitu sekitar 37 persen," kata Tri.
Faktor risiko mata kering di antaranya berusia di atas 50 tahun, khususnya perempuan pascamenopause, pengguna lensa kontak, terlalu lama menatap layar elektronik, memiliki riwayat operasi atau penyakit mata lain, pengguna obat-obatan untuk penyakit tertentu, menderita penyakit metabolisme, serta sering berada di lingkungan berdebu, kering, dan terkena asap rokok.
Dua cabang JEC di Kedoya dan Menteng, Jakarta, pun mencatat selama 2022 terjadi lonjakan pasien mata kering sebesar 62 persen dibanding tahun sebelumnya. Secara jumlah, dalam kurun waktu empat tahun terakhir, yakni 2019-2022, JEC telah menangani lebih dari 4.000 pasien gangguan mata kering.
Pilihan Editor: Tips Menghindari Mata Kering saat Berkendara