TEMPO.CO, Jakarta - Smartphone telah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, tak terkecuali pada anak. Di samping berbagai manfaatnya, penggunaan ponsel juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental anak jika tidak diawasi dengan ideal.
Karena itu, penting untuk memantau dan memastikan penggunaan smartphone yang sehat dan aman untuk anak. Dilansir dari Times of India, berikut adalah enam cara penggunaan smartphone dapat mempengaruhi mental anak:
1. Kurangnya batasan waktu
Menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar ponsel secara negatif mempengaruhi kesehatan mental anak. Hal itu menyebabkan masalah seperti kurang tidur, stres, dan tekanan mental. Karena itu, sangat penting bagi anak-anak untuk menetapkan batas waktu tertentu dalam penggunaan ponsel.
2. Pengaruh media sosial
Media sosial menghadirkan tantangan yang signifikan bagi kesehatan mental anak-anak. Perbandingan sosial yang negatif, pengalaman self-esteem rendah dan rasa malu, kebutuhan terus-menerus untuk informasi baru, dan waktu menatap layar atau screen time yang lama dapat berkontribusi pada masalah stres dan self-esteem bagi anak-anak.
3. Konten negatif
Akses ke konten negatif di smartphone dapat mempengaruhi kesehatan mental anak secara signifikan. Konten semacam itu dapat memiliki pengaruh yang tidak normal pada perkembangan emosi mereka yang menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kerentanan.
4. Cyberbullying
Maraknya smartphone juga membawa risiko cyberbullying. Anak-anak dapat menjadi korban perundungan atau tekanan secara online yang dapat menimbulkan konsekuensi psikologis yang parah, yang meliputi kecemasan, depresi, dan rendah diri.
5. Pola tidur terganggu
Cahaya yang dipancarkan oleh layar smartphone dapat mengganggu pola tidur, terutama jika anak menggunakan ponselnya sebelum tidur. Gangguan tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, lekas marah, dan sulit berkonsentrasi yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental.
6. Pengurangan aktivitas fisik dan interaksi sosial
Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat membatasi aktivitas fisik anak dan kesempatan interaksi sosial tatap muka. Kurang olahraga dan berkurangnya keterlibatan sosial dapat menyebabkan perasaan terasing, kesepian, dan gangguan kesehatan mental.
Pilihan Editor: Pahami Waktu yang Tepat Anak Punya Ponsel Sendiri
