Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mata Kering: Gejala, Penyebab, dan Perawatan

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata kering adalah kondisi di mana mata tidak dapat memproduksi atau menjaga kelembaban mata dengan cukup. Mata kering terjadi ketika kualitas air mata tidak memadai atau produksinya berkurang sehingga menyebabkan mata terasa kering, gatal, dan merah.

Gejala Mata Kering

Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala mata kering dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan bisa mempengaruhi satu atau kedua mata. Beberapa gejala yang umum dilaporkan oleh penderita mata kering antara lain:

1. Rasa Kering dan Terbakar

Sensasi mata terasa kering, perih, atau terbakar adalah gejala paling umum yang dirasakan oleh penderita mata kering.

2. Kemerahan

Mata yang merah dan peradangan pada kelopak mata sering kali terjadi akibat kurangnya kelembaban.

3. Sensitif terhadap Cahaya

Penderita mata kering dapat menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, menyebabkan ketidaknyamanan saat berada di tempat yang terang.

4. Mata Berair

Meskipun terjadi mata kering, mata dapat merespons dengan memproduksi lebih banyak air mata sebagai respons terhadap iritasi.

5. Pandangan Kabur

Kurangnya kelembaban di mata dapat menyebabkan pandangan menjadi kabur, terutama saat membaca atau menggunakan perangkat elektronik.

Penyebab Mata Kering

1. Usia

Penuaan dapat mengurangi produksi air mata dan menyebabkan perubahan kualitas air mata.

2. Faktor Lingkungan

Paparan terhadap angin kering, debu, asap, atau lingkungan yang ber-AC dapat menyebabkan mata kering.

3. Penggunaan Layar Komputer

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan penggunaan layar komputer dan gadget menyebabkan kurangnya kedipan, yang dapat mengurangi produksi air mata.

4. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Sjogren, rheumatoid arthritis, diabetes, atau gangguan tiroid, dapat menyebabkan mata kering.

5. Efek Samping Obat

Beberapa obat, seperti antihistamin, dekongestan, dan pil KB, dapat mengurangi produksi air mata.

Perawatan Mata Kering

1. Tetes Mata Buatan

Menggunakan tetes mata buatan dapat membantu menjaga mata tetap lembab dan mengurangi gejala kering.

2. Mengurangi Paparan Lingkungan Kering

Hindari paparan terhadap angin kering, debu, dan asap, serta gunakan pelembap udara di lingkungan rumah atau kantor.

3. Hindari Penggunaan Layar Terlalu Lama

Istirahatkan mata secara berkala saat menggunakan layar komputer atau gadget, dan pastikan Anda mengedipkan mata secara cukup.

4. Kompres Mata

Menggunakan kompres mata hangat atau dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan ketidaknyamanan.

Jika Anda mengalami gejala mata kering yang berkepanjangan atau semakin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter mata. Diagnosis yang tepat dan penanganan dini sangat penting untuk menghindari komplikasi dan meningkatkan kenyamanan mata.

Dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang sesuai, mata kering dapat dikelola secara efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mata secara keseluruhan.

Pilihan Editor: Dokter Ungkap Bahaya Mata Kering bila Tidak Ditangani

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 jam lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

4 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

16 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

20 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

21 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

30 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

32 hari lalu

Tindakan memecah batu ginjal tanpa pembedahan atau ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy).
Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

32 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

32 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.