TEMPO.CO, Jakarta - Bossy istilah untuk menggambarkan sikap dominan untuk menekan orang lain. Merujuk Cambridge Dictionary, bossy sebutan untuk orang yang suka memerintah secara keras. Terkadang juga mengambil kendali atas situasi tanpa memperhatikan atau menghargai pendapat dan perasaan orang lain.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sering bersikap seperti bos. Sikapnya mengarahkan dan mengatur tindakan atau keputusan orang lain, tanpa memberikan ruang untuk pendapat atau partisipasi aktif.
Ciri perilaku orang bossy
1. Ingin menguasai pembicaraan
Mengutip Verywell Health, orang bossy sering mengambil alih pembicaraan dan mengabaikan pandangan orang lain. Ia ingin menjadi pusat perhatian dan selalu mencari cara untuk membuat segala hal kembali kepada dirinya.
2. Menuduh
Orang bossy cenderung suka menuduh orang lain melakukan kesalahan. Tapi, ketika dia terbukti bersalah enggan mengakui itu.
3. Mengontrol, manipulatif, dan mengintimidasi
Orang bossy menggunakan manipulasi dan mengontrol orang lain untuk mendapat keinginan dia. Ia mencoba mempengaruhi keputusan orang lain supaya mengarahkan untuk memenuhi keinginan pribadi.
4. Tidak menghormati batas
Orang bossy enggan menghargai batasan orang lain. Ia cenderung menuntut kepatuhan tanpa menghargai kebutuhan atau preferensi orang lain.
5. Gaslighting
Gaslighting bentuk manipulasi seseorang yang mencoba meyakinkan orang lain ihwal perasaan atau reaksi berlebihan. Orang bossy mungkin mencoba meragukan ingatan atau penilaian orang lain untuk mendapat kontrol lebih besar. Hal itu dilakukan orang bossy agar lawan bicaranya merasa bersalah atas kesalahan.
Menghadapi orang bossy
1. Menetapkan batasan
Mengutip Health Shots, penting untuk menetapkan batasan secara jelas dan tegas. Tak perlu takut mengomunikasikan yang dirasa tidak nyaman.
2. Menjaga kepercayaan diri
Tidak membiarkan perilaku bossy merusak harga diri. Ingat setiap orang berhak dihormati dan didengar.
3. Mengungkapkan perasaan
Jika terganggu dengan perilaku bossy, sebaiknya diungkapan perasaan itu secara jujur dan terbuka.
4. Pertimbangan untuk tidak berhadap-hadapan langsung
Saat menghadapi orang bossy, jika memungkinkan menghindari konfrontasi langsung yang rentan berakibat konflik. Mending pilih pendekatan yang tenang dan rasional.
5. Cari dukungan
Jika menghadapi orang bossy dalam kelompok atau hubungan yang kompleks, cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional. Berbicara tentang pengalaman kepada orang lain untuk mendapat masukan.
6. Paham keadaan
Jika menghadapi orang bossy yang keras kepala, bisa juga menghindari perdebatan yang tidak produktif dan mencari jalan tengah untuk menghindari konflik. Selalu ingat untuk memprioritaskan kesehatan mental dan emosional dalam setiap interaksi sosial.
Pilihan Editor: Orang Bossy, Mengenali Penyebab Munculnya Sikap Itu