TEMPO.CO, Jakarta - Anak Ferdy Sambo, Tribrata Putra Sambo lolos tahap seleksi calon taruna Akademi Kepolisian atau Akpol tahun 2023. Kabar ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Sebagai warga negara, Brata, memiliki hak yang sama untuk menjadi polisi. Di sisi lain, dia adalah putra terdakwa vonis mati kasus pembunuhan berencana.
Ayahnya, Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam itu terlibat kasus pembunuhan berencana kepada anak buahnya sendiri, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Sambo dinyatakan bersalah sebagai otak dari pembunuhan berencana pada 8 Juli 2022 silam tersebut. Dia juga dinilai terlibat dalam upaya perintangan penyidikan pengungkapan kasus itu, dan mendapat vovis hukuman mati.
Berikut pro dan kontra Putra Ferdy Sambo, Tribrata Putra Sambo lolos tahap seleksi calon taruna Akademi Kepolisian atau Akpol tahun 2023.
1. Brata punya hak yang sama
Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi taruna Akpol. Pihaknya menyampaikan Tribrata Putra telah memiliki kemampuan dan telah memenuhi syarat sebagai siswa Akpol.
“Semuanya memiliki hak yang sama / equality OK,” ungkap Dedi dalam penjelasan tulisannya.
2. Peneliti ASA sebut ada peran KAK Seto
Peneliti ASA Indonesia Institute, Reza Indragiri Amriel menilai ada peran Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto terkait lolosnya Brata. Menurutnya, putra Sambo itu punya daya leting dalam situasi kritis berkat Kak Seto yang berpegang teguh bahwa anak-anak berhak dilindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi dalam kasus Ferdy Sambo.
“Dalam bahasa psikologi, anak Ferdy Sambo punya daya lenting (kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan seimbang) dalam situasi kritis,” kata Reza.
3. Mabes Polri punya PR untuk tempat penugasan Brata
Lolosnya Tribrata masuk Akpol 2023, menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi Mabes Polri terkait daerah penugasan ke depannya. Pasalnya, beberapa pihak menyarankan agar putra Fredy Sambo itu tidak ditugaskan di daerah kelahiran Brigadir Joshua. Apalagi ayahnya adalah dalang pembunuhan Yoshua. Menurut Reza, sebaliknya justru Brata harus ditugaskan di sana.
“Sangat elok jika Polri mempertimbangkan untuk menugaskan anak FS agar bisa melayani masyarakat di wilayah tempat keluarga mendiang Joshua,” kata Reza.
4. Sikap Tribrata dipertanyakan
Reza juga mempertanyakan sikap Tribrata terhadap mendiang keluarga Brigadir Yosua, bila nantinya dia sudah resmi bertugas di Korps Bhayangkara. Pasalnya, kata Reza, hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah menjustifikasi bahwa keluarga Tribrata adalah pembunuh. “Dan bagaimana pula sikap anak FS, selaku pelayan-pelindung-pengayom, terhadap keluarga mendiang Joshua,” katanya.
5. LPAI Banten sebut ada kongkalikong
Pemerhati anak sekaligus Ketua LPAI Banten Adi Abdillah Marta mengatakan, menjadi polisi merupakan impian jutaan anak lain. Menurutnya, lolosnya anak Ferdy Sambo di Akpol 2023 menjadi bukti adanya kongkalikong dalam proses seleksi.
“Maka kemudian lulusnya anak FS di Akpol hanya menjadi bukti nyata 'kongkalingkong' proses seleksi penerimaan para calon tarunanya,” ujar dia dalam keterangan, Kamis, 27 Juli 2023.
Pilihan Editor: Putra Ferdy Sambo Lolos Akpol, SDM Polri: Semuanya Memiliki Hak yang Sama