TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kurang lebih 10 hingga 20 ribu aplikasi AI yang berkaitan dengan isu kesehatan mental. Data yang dilansir dari laman Cnn.com tersebut menunjukkan bahwa kehadiran chatbot AI atau kecerdasan buatan juga turut hadir sebagai sebuah disrupsi bagi terapis konvensional.
Kenaikan angka yang signifikan tersebut, salah satunya disebabkan oleh terjadi pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang kesepian dan berujung ke stres atau depresi. Namun demikian, pada waktu yang sama, terdapat krisis dalam jumlah tenaga kesehatan, yang berfokus pada kesehatan mental, di Amerika Serikat.
Meskipun terdapat banyak aplikasi yang berkaitan dengan isu mental kesehatan, tetapi bukti mengenai efektivitas aplikasi tersebut masih dipertanyakan. Bahkan banyak aplikasi yang telah tersedia pada pasar aplikasi konvensional seperti Play Store dan Appstore, mungkin dapat membantu mengatasi kondisi seperti kegelisahan, kekurangan perhatian, depresi, bahkan mendeteksi adanya tendensi untuk bunuh diri, tetapi banyak juga aplikasi tersebut yang memperingatkan bahwa aplikasi tersebut tidak untuk pelayanan utama kesehatan mental atau bahkan tidak terverifikasi oleh FDA, yakni badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat.
Bahkan masih dilansir dari laman yang sama, satu dekade yang lalu, Joseph Weizenbaum yang merupakan seorang Profesor di Massachusetts Institute of Technology dan dianggap sebagai bapak kecerdasan buatan, memprediksi bahwa AI atau kecerdasan buatan akan menjadi terapis yang baik. Seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang dapat menjadi terapis atau teman curhat.
Woebot
Seperti dilansir dari laman Woebothealth.com, Woebot merupakan aplikasi terapi kesehatan mental berbasis kecerdasan teknologi yang dibuat pada 2017 oleh seorang peneliti sekaligus psikologis, Dr. Allison Darcy. Dokter yang memiliki gelar Ph.d tersebut, membuat Woebot karena merasa pada saat itu Amerika Serikat kekurangan tenaga terapis profesional, asuransi kesehatan yang membingungkan, dan bahkan penjadwalan terapi yang sering kali tidak fleksibel.
WYSA
WYSA merupakan aplikasi terapi kesehatan mental berbasis kecerdasan teknologi yang berasal dari Inggris. Seperti dilansir dari laman Wysa.com, saat ini WYSA memiliki tim yang beranggotakan 150 orang dan terdiri dari profesional yang memiliki keahlian pada bidang psikologi dan berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Youper
Youper merupakan aplikasi yang didedikasikan untuk keperluan pelayanan kesehatan mental lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia. Seperti dilansir dari laman Youper.ai, aplikasi Youper menggunakan teknik CBT yang dapat dipersonalisasikan dengan setiap kebutuhan berbeda yang dimiliki oleh individu.
Selain itu, Youper juga memiliki fitur mood tracking yang berfungsi untuk memonitor suasana hati yang dimiliki oleh pengguna setiap harinya, dan instruksi untuk melakukan meditasi. Youper bekerjasama dengan berbagai institusi kesehatan Amerika Serikat, seperti MHA atau Mental Health America.
Moodkit
Seperti dilansir dari laman Thriveport.com, Moodkit mendapatkan penghargaan aplikasi terbaik dalam kategori kesehatan mental pada 2017. Aplikasi Moodkit menggunakan sistem CBT yang memiliki beberapa fitur seperti pengecekan suasana hati pengguna dan MoodKit Activities yang memungkinkan pengguna untuk mengambil langkah spesifik yang digunakan untuk membangkitkan suasana hati.
TalkSpace
Seperti dilansir dari laman Talkspace.com, Talkspace merupakan aplikasi terapi kesehatan mental berbasis teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol dengan AI. Namun demikian, Talkspace juga menyediakan fitur berbayar untuk melakukan konseling dengan seorang psikolog bersertifikat tentang kesehatan mental atau masalah yang diderita.
Pilihan Editor: ITS Kembangkan Aplikasi Belajar Huruf Hijaiyah dengan AI