Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Posisi 2 Kasus TBC Tertinggi di Dunia, Bagaimana Mengatasinya?

image-gnews
Petugas saat memasukkan cairan tuberculin untuk diberikan kepada warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas saat memasukkan cairan tuberculin untuk diberikan kepada warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis atau TBC masih menjadi satu dari banyaknya masalah kesehatan dunia. Meskipun sejak 1995, upaya penanganan infeksi TBC telah banyak dilaksanakan di banyak negara, tetapi angka infeksinya masih belum dikatakan rendah.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam Global TB Report tahun 2022 estimasi jumlah orang terestimasi TBC pada 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus. Apabila kita menilik tahun sebelumnya, angka ini diperkirakan naik sebanyak 600.000.

Dari 10,6 juta kasus tersebut terdapat sekitar 60,3 persen orang yang telah dilaporkan menjalani pengobatan. Sementara itu 39,7 persen sisanya masih belum dilaporkan mendapat pengobatan yang layak. Dari kasus pada 2021 tersebut setidaknya terdapat 6 juta kasus merupakan pria dewasa, sebanyak 3,4 juta kasus adalah wanita, dan sebanyak 1,2 juta kasus dialami oleh anak-anak.

Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India dan kemudian diikuti China. Dilansir dari Dinkes.ntbprov,  kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC, angka ini mengartikan bahwa setiap  33 detik terdapat 1 orang yang terinfeksi bakteri TBC. Angka ini kemudian naik 17 persen pada 2020 yakni sebanyak 824.000 kasus, yang mengartikan setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang diantaranya yang menderita TBC. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia untuk bisa merealisasikan target eliminasi TBC pada 2030.

Tidak dapat dipungkiri, terjadinya pandemi dalam beberapa tahun belakangan menjadi hambatan besar upaya penanggulangan TBC di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, fokus kesehatan nasional dialihkan untuk penanggulangan pandemi. Bersamaan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 lalu, Presiden RI Joko Widodo resmi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Menyambut peraturan yang telah diresmikan ini, beberapa badan terkait menyatakan komitmen bersama untuk melakukan percepatan eliminasi TBC.

Dilansir dari Upk.kemkes.go.id, penanggulangan TBC dilaksanakan sejalan dengan Rencana Strategi Nasional TBC 2020-2024. Setelah melalui upaya pertama dengan penerbitan peraturan presiden tentang penanggulangan TBC, upaya ini dilanjut dengan mengupayakan perjanjian kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan berbagai kementerian atau lembaga dalam upaya memperkuat peran dan dukungan dari lintas sektor.

Upaya ketiga berwujud integrasi penanganan TBC dengan stunting yang akan dilaksanakan di 160 kabupaten dan kota. Upaya terakhir yakni digitalisasi pemantauan minum obat pasien TBC.

Sebagai penyakit yang pernah menyandang rangking lima besar beban penyakit di Indonesia, TBC harus benar-benar diberi perhatian secara khusus. Dilansir dari Chpm.fk.ugm.ac.id, upaya menuju eliminasi tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2030 seperti yang telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 sampai 2024 dan Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional  tahun 2020 sampai 2024 akan dicapai dengan penerapan enam strategi sebagai berikut:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan eliminasi tuberkulosis tahun 2030

2. Peningkatan akses layanan tuberkulosis bermutu dan berpihak pada pasien

3. Optimalisasi upaya promosi dan pencegahan , pemberian pengobatan pencegahan tuberkulosis dan pengendalian infeksi

4. Pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis, dan tata laksana tuberkulosis

5. Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor lainnya dalam eliminasi tuberkulosis

6. Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan

Pilihan Editor: 5 Cara Melindungi Diri dari TBC atau Tuberkulosis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.