Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Melindungi Diri dari TBC atau Tuberkulosis

image-gnews
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan apabila dideteksi lebih awal. Tentu akan lebih baik sedia payung sebelum turun hujan, bukan? Sama hal nya dengan penyakit, akan lebih baik mencegah terlebih dahulu sebelum terinfeksi.

Pencegahan ini sangat disarankan utamanya bagi Anda yang tinggal atau berpergian ke negara dan daerah yang memiliki prevalensi infeksi yang tinggi. Berikut beberapa upaya pencegahan infeksi tuberkulosis yang dapat Anda lakukan.

Mendapatkan vaksin tuberkulosis

Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) dapat menjadi perlindungan utama dari infeksi tuberkulosis. Dilansir dari laman Newsmedical.net, vaksin BCG umumnya diberikan kepada semua bayi di negara-negara dimana penyakit ini lazim.

Saat ini vaksin BCG ini telah direkomendasikan untuk tiga kelompok utama. Pertama, bayi yang lahir di daerah dengan tingkat TBC yang tinggi dan bayi dengan satu atau lebih orang tua yang lahir di daerah dengan tingkat TBC yang tinggi. Kedua, anak-anak dibawah usia 16 tahun yang memiliki satu atau lebih orang tua yang lahir di daerah dengan tingkat TBC yang tinggi dan anak-anak dibawah usia 16 tahun yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang telah terinfeksi tuberkulosis, atau telah tinggal setidaknya selama tiga bulan di daerah dengan tingkat tuberkulosis yang tinggi.

Ketiga, mereka yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi yang mencakup orang-orang dibawah usia 35 tahun yang pekerjaannya membuat mereka terpapar oleh orang yang terinfeksi tuberkulosis seperti; petugas kesehatan, petugas laboratorium, staf panti jompo, mereka yang bekerja di ruang sempit termasuk tahanan, dan lain sebagainya. Umumnya pemberian vaksin ini dilakukan setelah mereka mendapatkan tes mantoux, namun vaksinasi pada bayi dapat langsung dilakukan tanpa perlu di tes mantoux terlebih dahulu.

Pencegahan penularan infeksi

Tuberkulosis terbilang infeksi yang cukup gampang disebarkan, terutama bagi penderita tuberkulosis paru, akan sangat mudah menular melalui berbicara, bersih, dan lainnya. Untuk itu, penting untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan guna menekan angka penyebaran tuberkulosis. Berikut upaya yang mungkin Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dari paparan tuberkulosis.

1. Isolasi diri dan lakukan tes setelah secara tidak sengaja berkontak dengan penderita tuberkulosis aktif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin

3. Mengupayakan pembuangan tisu yang memadai dan hati-hati (Misalnya pembakaran atau pembuangan dalam kantong plastik tertutup)

4. Berbagi tempat tidur dan kamar dengan orang yang tidak terinfeksi sebisa mungkin dihindari untuk meminimalisir penyebaran bakteri

5. Mendapatkan pengobatan untuk infeksi TBC laten

Biasanya penderita TBC laten tidak dapat menularkan bakteri kepada orang lain, karena bakteri yang berada di dalam tubuh penderita bersifat pasif. Meskipun demikian, pengobatan TBC laten ini harus segera dilakukan karena bila tidak segera dilakukan, bakteri TBC yang semula pasif akan menjadi aktif dan memungkinkan terjadinya penularan kepada orang lain.

Pengobatan tuberkulosis laten biasanya dilakukan selama enam bulan dengan isoniazid atau tiga bulan kombinasi isoniazid dan rifampisin. Namun, jika orang yang terinfeksi bakteri tuberkulosis juga terinfeksi virus HIV, maka penggunaan isoniazid lebih disukai daripada kombinasi. Sementara bagi mereka yang pernah terpapar dengan penderita tuberkulosis yang resistan terhadap isoniazid dapat mengkonsumsi rifampisin selama enam bulan.

Pilihan Editor: Upaya Stop TBC di Tempat Kerja Butuh Kerjasama Lintas Pemangku Kepentingan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

7 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

8 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

19 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

27 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.