TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan apabila dideteksi lebih awal. Tentu akan lebih baik sedia payung sebelum turun hujan, bukan? Sama hal nya dengan penyakit, akan lebih baik mencegah terlebih dahulu sebelum terinfeksi.
Pencegahan ini sangat disarankan utamanya bagi Anda yang tinggal atau berpergian ke negara dan daerah yang memiliki prevalensi infeksi yang tinggi. Berikut beberapa upaya pencegahan infeksi tuberkulosis yang dapat Anda lakukan.
Mendapatkan vaksin tuberkulosis
Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) dapat menjadi perlindungan utama dari infeksi tuberkulosis. Dilansir dari laman Newsmedical.net, vaksin BCG umumnya diberikan kepada semua bayi di negara-negara dimana penyakit ini lazim.
Saat ini vaksin BCG ini telah direkomendasikan untuk tiga kelompok utama. Pertama, bayi yang lahir di daerah dengan tingkat TBC yang tinggi dan bayi dengan satu atau lebih orang tua yang lahir di daerah dengan tingkat TBC yang tinggi. Kedua, anak-anak dibawah usia 16 tahun yang memiliki satu atau lebih orang tua yang lahir di daerah dengan tingkat TBC yang tinggi dan anak-anak dibawah usia 16 tahun yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang telah terinfeksi tuberkulosis, atau telah tinggal setidaknya selama tiga bulan di daerah dengan tingkat tuberkulosis yang tinggi.
Baca juga:
Ketiga, mereka yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi yang mencakup orang-orang dibawah usia 35 tahun yang pekerjaannya membuat mereka terpapar oleh orang yang terinfeksi tuberkulosis seperti; petugas kesehatan, petugas laboratorium, staf panti jompo, mereka yang bekerja di ruang sempit termasuk tahanan, dan lain sebagainya. Umumnya pemberian vaksin ini dilakukan setelah mereka mendapatkan tes mantoux, namun vaksinasi pada bayi dapat langsung dilakukan tanpa perlu di tes mantoux terlebih dahulu.
Pencegahan penularan infeksi
Tuberkulosis terbilang infeksi yang cukup gampang disebarkan, terutama bagi penderita tuberkulosis paru, akan sangat mudah menular melalui berbicara, bersih, dan lainnya. Untuk itu, penting untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan guna menekan angka penyebaran tuberkulosis. Berikut upaya yang mungkin Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dari paparan tuberkulosis.
1. Isolasi diri dan lakukan tes setelah secara tidak sengaja berkontak dengan penderita tuberkulosis aktif
2. Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
3. Mengupayakan pembuangan tisu yang memadai dan hati-hati (Misalnya pembakaran atau pembuangan dalam kantong plastik tertutup)
4. Berbagi tempat tidur dan kamar dengan orang yang tidak terinfeksi sebisa mungkin dihindari untuk meminimalisir penyebaran bakteri
5. Mendapatkan pengobatan untuk infeksi TBC laten
Biasanya penderita TBC laten tidak dapat menularkan bakteri kepada orang lain, karena bakteri yang berada di dalam tubuh penderita bersifat pasif. Meskipun demikian, pengobatan TBC laten ini harus segera dilakukan karena bila tidak segera dilakukan, bakteri TBC yang semula pasif akan menjadi aktif dan memungkinkan terjadinya penularan kepada orang lain.
Pengobatan tuberkulosis laten biasanya dilakukan selama enam bulan dengan isoniazid atau tiga bulan kombinasi isoniazid dan rifampisin. Namun, jika orang yang terinfeksi bakteri tuberkulosis juga terinfeksi virus HIV, maka penggunaan isoniazid lebih disukai daripada kombinasi. Sementara bagi mereka yang pernah terpapar dengan penderita tuberkulosis yang resistan terhadap isoniazid dapat mengkonsumsi rifampisin selama enam bulan.
Pilihan Editor: Upaya Stop TBC di Tempat Kerja Butuh Kerjasama Lintas Pemangku Kepentingan