Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menilik Horoskop: Sejarah dan Tanda Zodiak, Apa Bintangmu?

image-gnews
Ilustrasi Horoskop. shutterstock.com
Ilustrasi Horoskop. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHoroskop dalam astrologi menunjukkan posisi relatif matahari, bulan, planet-planet, dan tanda-tanda zodiak naik. Horoskop digunakan untuk memberikan informasi tentang masa kini dan untuk memprediksi peristiwa yang akan datang. Biasanya, horoskop juga dapat merencanakan momen kelahiran. 

Merujuk britannica, para astrolog juga menggunakan horoskop menjadi bagian astrologi untuk menganalisis karakter dan memprediksi masa depan. Hal ini sesuai dengan keyakinan bahwa setiap benda langit memiliki karakter mitologinya sendiri yang dimodifikasi sesuai hubungan geometrisnya dengan benda langit lainnya pada saat tertentu. Selain itu, segala sesuatu di alam semesta memiliki keterkaitannya satu sama lain. Satu planet atau benda langit akan memengaruhi planet atau benda langit lainnya. 

Sejarah Horoskop

Beberapa bentuk astrologi muncul dalam berbagai sistem kepercayaan dalam budaya kuno. Pada masa Tiongkok kuno, bangsawan memandang gerhana atau bintik matahari sebagai tanda kebaikan atau keburukan bagi kaisar mereka. Padahal, tanda-tanda itu telah diperkirakan kurang berlaku untuk kehidupan individu lain.

Lalu, Sumarian dan Babilonia, sekitar pertengahan milenium kedua sebelum masehi (SM) memiliki banyak praktik ramalan. Mereka memiliki gagasan bahwa mengamati planet dan bintang adalah cara untuk melacak dewa berada di langit sehingga dapat ditelusuri ke tablet Venus Ammisaduqa. Di sisi lain, orang Mesir kuno menyumbangkan gagasan bahwa pola bintang membentuk rasi bintang sehingga matahari tampak "bergerak" pada waktu tertentu sepanjang tahun.

Semua gagasan tersebut bersatu ketika Alexander Agung menaklukkan Mesir sekitar 330 SM. Menurut Direktur Citizen Science di Konsorsium Pendidikan Ilmu Luar Angkasa NASA, Sten Odenwald, terdapat banyak pertukaran gagasan terkait benda-benda langit yang membuat orang Yunani bergabung dengan ide ramalan menggunakan planet.

Selain itu, orang Yunani juga mendalami matematika dan logika sehingga dapat menyusun banyak aturan tentang bagaimana sesuatu tersebut dapat berhasil. Sampai akhirnya, logika tersebut mengarah pada penciptaan tanda-tanda zodiak yang sudah dikenal luas sampai sekarang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengacu Time, adapun logika yang mereka gunakan dengan merenungkan garis lurus yang ditarik dari bumi melalui matahari dan keluar ke angkasa melampaui tata surya, tempat bintang-bintang berada. Kemudian, bumi mengikuti orbitnya mengelilingi matahari. Garis imajiner ini akan berputar, menunjuk ke bintang yang berbeda selama satu perjalanan (satu tahun) lengkap mengelilingi matahari. Semua bintang yang terletak dekat dengan cakram datar imajiner yang tersapu oleh garis imajiner ini berada dalam zodiak. Rasi bintang dalam zodiak hanya rasi bintang yang ditunjukkan oleh garis lurus imajiner ini dalam perjalanannya selama satu tahun.

Tanda atau Bintang dalam Zodiak

Selama periode Yunani Kuno dalam merenungkan pemikiran benda langit tersebut, mereka juga menghasilkan pemikiran terkait tanda-tanda zodiak 12 bintang yang masih dikenal luas oleh banyak orang sampai sekarang. Tanda zodiak atau bintang dalam horoskop adalah Aries (21 Maret-19 April), Taurus (20 Mei-20 Mei), Gemini (21 Mei-20 Juni), Cancer (21 Juni-22 Juli), Leo (23 Juli-22 Agustus), Virgo (23 Agustus-22 September), Libra (23 September-22 Oktober), Scorpio (23 Oktober-21 November), Sagitarius (22 November-21 Desember), Capricorn (22 Desember-19 Januari), Aquarius (20 Januari-18 Februari), dan Pisces (19 Februari-20 Maret). Tanda-tanda zodiak ini dinamakan rasi bintang dan dicocokkan dengan tanggal berdasarkan hubungan yang jelas antara penempatannya di langit dan matahari.

Orang Babilonia telah membagi zodiak menjadi 12 tanda yang sama pada 1500 SM dan dimasukkan ke dalam ramalan Yunani. Astronom Ptolemy, penulis Tetrabiblos membantu memopulerkan 12 tanda zodiak dalam horoskop ini. Selain itu, matahari juga bergerak melalui tanda-tanda ini secara teratur sepanjang tahun yang dikodifikasikan oleh Ptolemy.

Pilihan Editor: Jangan Salah Kaprah, Begini Perbedaan antara Shio dan Zodiak

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantu Korban Banjir Libya, 4 Warga Yunani Tewas Kecelakaan

4 hari lalu

Foto udara bangunan dan jalanan yang rusak pasca banjir bandang melanda di Derna, Libya 16 September 2023. REUTERS/Ayman Al-sahili
Bantu Korban Banjir Libya, 4 Warga Yunani Tewas Kecelakaan

Empat anggota tim penyelamat Yunani yang berusaha membantu korban banjir Libya, tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada Minggu


Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

7 hari lalu

Penampakan cahaya di langit, warna merah kekuningan agak panjang, dari selatan menuju utara. Cahaya itu terlihat dari kawasan Condongcatur, Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 14 September 2023, sekitar pukul 23.15 WIB. (Potongan Video)
Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.


Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

7 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

Bisa disimpulkan itu meteor terang.


Kejaksaan Yunani Usut Dugaan Kelalaian Penanganan Banjir Akibat Badai Daniel

8 hari lalu

Mobil terjebak di jembatan yang dikelilingi air banjir, saat badai Daniel melanda Yunani tengah, di desa Flamouli, dekat Trikala, Yunani, 7 September 2023. REUTERS/Stergios Spiropoulos
Kejaksaan Yunani Usut Dugaan Kelalaian Penanganan Banjir Akibat Badai Daniel

Kejaksaan Yunani memerintahkan penyelidikan terhadap penyebab dan penanganan banjir dipicu badai Daniel yang menewaskan sedikitnya 15 orang


Bar di Yunani Diduga Menjual Minuman Sisa kepada Wisatawan

11 hari lalu

Ilustrasi cafe bar. Unsplash.com/Stavrialena Gontzou
Bar di Yunani Diduga Menjual Minuman Sisa kepada Wisatawan

Pemeriksaan terhadap bar-bar di Yunani dilakukan setelah insiden seorang turis teas


Badai Daniel di Yunani, Wisatawan Terjebak di Pulau Skiathos

14 hari lalu

Pulau Skiathos, Yunani (Pixabay)
Badai Daniel di Yunani, Wisatawan Terjebak di Pulau Skiathos

Sejumlah maskapai penerbangan membatalkan dan menjadwal ulang penerbangan dari dan ke Skiathos di Yunani karena dampak Badai Daniel.


Banjir di Brasil Akibatkan 36 Tewas, di Turki 7 Orang Meninggal

15 hari lalu

Kontainer berserakan akibat banjir setelah hujan lebat di Istanbul, Turki 6 September 2023. REUTERS/Murad Sezer Acquire
Banjir di Brasil Akibatkan 36 Tewas, di Turki 7 Orang Meninggal

Korban tewas akibat hujan lebat di Brasil selatan bertambah menjadi 36 orang, ketika topan tropis menerjang dan merendam wilayah tersebut


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

16 hari lalu

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

17 hari lalu

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

Jadwal kunjungan ke Observatorium Bosscha terbagi menjadi dua sesi untuk 100 orang setiap Sabtu.


Yunani Mulai Uji Coba Batasi Wisatawan yang Berkunjung ke Acropolis

17 hari lalu

Wisatawan mengunjungi kuil Parthenon saat mengunjungi situs bersejarah Acropolis di Athena, Yunani, 13 Maret 2020. REUTERS/Costas Baltas
Yunani Mulai Uji Coba Batasi Wisatawan yang Berkunjung ke Acropolis

Yunani akan membatasi jumlah wisatawan yang dapat mengunjungi Acropolis Athena, yaitu sebanyak 20 ribu orang