Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peserta Miss Universe Indonesia Alami Body Shaming Saat Body Checking, Apa Kategorinya?

image-gnews
Finalis Miss Universe Indonesia. Foto: Instagram @missuniverse_idn.
Finalis Miss Universe Indonesia. Foto: Instagram @missuniverse_idn.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam masyarakat kita, umumnya banyak memiliki standar-standar kecantikan nya masing masing. Beberapa kelompok masyarakat menganggap bahwa tubuh kurus secara inheren lebih baik dan sehat daripada tubuh yang lebih gemuk atau berisi.

Beberapa waktu yang lalu, dikabarkan  beberapa peserta miss universe Indonesia sempat mengalami body shaming dalam beberapa tahapan tes yang harus mereka lalui. Terutama saat body checking yang mengundang kontroversi itu. 

Apakah Itu Body Shaming?

Perilaku body shaming atau mempermalukan orang lain dengan menyinggung bentuk tubuhnya sering kali tidak disadari. Sebab, kata-kata sering kali terlontar dengan nada bercanda dengan teman. 

Kata-kata seperti “Wah, kamu sekarang tambah gemuk, ya” atau “Kamu pasti kelihatan lebih cantik jika gemukan dikit” adalah contohnya. Meski tujuannya adalah bercanda atau agar pendengarnya memulai kebiasaan sehat, nyatanya hal ini malah menimbulkan efek negatif.

Apabila menilik kembali ke masa lampau, ternyata memiliki tubuh yang gemuk atau berisi justru menjadi lambang kecantikan di masa itu. Dalam beberapa potret dan lukisan sebelum era 1800-an, Anda akan dapat melihat bahwa kegemukan justru dipuja. Dilansir dari laman Verywellmind.com, pada masa itu menjadi gemuk adalah tanda bahwa seseorang itu kaya dan memiliki akses yang baik ke makanan, sementara itu kurus justru melambangkan kemiskinan. 

Dewasa ini masyarakat kita memiliki kriteria-kriteria tertentu untuk kecantikan. Hal ini memungkinkan bahwa orang-orang yang tidak memenuhi kriteria ini akan dianggap berbeda dan ideal. Penganggapan ini kemudian bisa mengarah pada body shaming. Dilansir dari laman Helpguide, body shaming adalah perilaku mempermalukan, membuat komentar tidak pantas, kritik pedas yang ditujukan kepada orang lain dan atau diri sendiri tentang ukuran atau bentuk tubuh atau bagian tubuh tertentu yang tidak sesuai dengan kriteria ‘cantik’ dalam suatu masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tindakan body shaming sendiri dapat dilakukan secara langsung maupun jarak jauh melalui internet dan media sosial serta dapat dilakukan oleh siapa saja. Bahkan dengan bercanda, berkomentar tentang apa yang seseorang makan berapa banyak makanan yang dikonsumsi seseorang, memberi nasihat seseorang tentang diet atau memuji penurunan berat badan juga dianggap mempermalukan tubuh seseorang, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Meskipun begitu, sebenarnya berkomentar tentang tubuh seseorang tidak dibutuhkan dalam konteks apapun.

Selain berat badan, beberapa bagian tubuh juga menjadi sasaran lain dari perilaku body shaming ini. Beberapa di antaranya adalah rambut tubuh, daya tarik, makanan, pakaian, usia, dan rambut. Rambut tubuh biasa tumbuh di beberapa bagian tubuh seperti lengan, kaki, ketiak, dan area privat mereka. Namun, beberapa orang berpendapat bahwa wanita harus menghilangkan semua bulu tubuh mereka untuk terlihat lebih anggun.

Body shaming daya tarik ini memungkinkan seseorang di-bully karena dianggap tidak menarik karena tampilan fisiknya diyakini tidak sesuai dengan gagasan cantik di masyarakat. Begitu halnya yang terjadi pada makanan, pakaian, usia, dan rambut seseorang, ketika kita memiliki salah satu saja yang tidak sesuai dengan standar yang ada di masyarakat, maka kita akan menjadi sasaran perilaku body shaming.

Rambut misalnya, masyarakat kita pada umumnya telah lama berfokus pada rambut panjang, lurus, dan berkilau. Dengan demikian, memiliki rambut yang ikal, kusut, dan bertekstur akan dianggap kurang menarik. Hal ini dianggap sebagai mempermalukan tekstur. Sebagai contoh tekstur yang mempermalukan adalah “Mereka sangat berani menata rambutnya secara alami”.

Meskipun terdengar seperti pujian, itu sebenarnya adalah penghinaan. Hal tersebut dikarenakan perkataan itu menyiratkan bahwa seseorang berada pada apa yang dianggap tidak normal di masyarakat.

Pilihan Editor: Hati-hati, 5 Ucapan Ini Tergolong Body Shaming

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

37 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

39 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

40 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

42 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

53 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

55 hari lalu

SPBU Shell. Dok.Shell Indonesia
Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

Perusahaan minyak dan pelumas multinasional Shell sedang membangun pabrik manufaktur gemuk (grease) pertamanya di Indonesia.


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

58 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

59 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

59 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.