Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Capai Kemerdekaan Finansial bagi Pekerja Pemula

Reporter

image-gnews
Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKemerdekaan finansial bisa didapat pekerja pemula atau anak muda. Dengan gaji seadanya mereka harus memenuhi kebutuhan membayar kos, transportasi ke kantor, makan, membeli baju kerja, dan lainnya.

Kepala Sequis Digital Channel, Antonius Tan, memberikan tips mengatur keuangan buat pekerja pemula sehingga sukses pada usia muda dan memiliki karir mapan dan membangun keluarga kecil bahagia.

Rutin menabung
Sebagaimana anak kuliah pada umumnya, Antonius waktu muda mendapatkan uang saku dari orang tua sehingga harus irit. Dia mengatakan saat bekerja dan menerima gaji pertama sangat menyenangkan, tidak perlu seirit dulu, dan ingin sekali mewujudkan semua mimpi yang ditahan sejak kuliah karena keterbatasan dana. 

Namun, dia tidak ingin terlena karena apapun bisa terjadi saat bekerja. Kejadian tidak terduga itu tidak hanya berupa hal negatif tetapi kesempatan baik juga perlu dana sehingga harus mempersiapkan kondisi finansial dengan baik.

"Saya belajar memprioritaskan menabung dan memilah kebutuhan, barulah pelan-pelan mewujudkan keinginan yang tertunda seiring kenaikan gaji,” katanya.

Menurutnya, kunci pertama perencanaan keuangan pribadi adalah menabung. Berapa pun gaji, pastikan tetap memprioritaskan menabung. Jika melakukannya secara rutin pasti akan sayang menghabiskan uang dengan cepat hanya demi membeli barang yang bukan kebutuhan.

“Perhitungan yang mudah adalah menentukan rasio tabungan. Setidaknya lebih dari 20 persen per bulan saya sisihkan untuk menabung," tuturnya.

Jika ternyata ada sisa gaji bulan tersebut atau mendapatkan bonus dan THR maka coba niatkan meningkatkan rasio tabungan lebih lagi. "Jika bagi Anda rasio tersebut masih tinggi, tidak masalah dikecilkan lagi. Tetapi, tambahkan waktunya, misalnya per hari atau per minggu. Seiring naiknya gaji dan keuangan lebih stabil maka bisa tingkatkan rasio tabungan tersebut, ” saran Antonius

Punya pendapatan pasif
Selain berhemat dan menabung, saat usia masih muda dan produktif sangat baik jika menambah ilmu, pengalaman, dan jejaring pertemanan. Salah satu hal baik yang dapat dilakukan anak muda atau pekerja pemula adalah mulai memikirkan cara mendapatkan pendapatan pasif.

Antonius menyebut semasa menjadi mahasiswa atau pekerja pemula, mendapatkan pemasukan pasif tidak banyak jenisnya. Biasanya ada yang menjadi asisten dosen, guru les, bekerja tambahan di malam hari, dan lainnya. Namun, pada zaman modern ini banyak cara mendapatkan pendapatan pasif seperti membuat dan memonetisasi blog, menjadi YouTuber atau influencer, menulis eBook, investasi, beli properti kemudian disewakan, dan lainnya.

"Jadi, tidak ada alasan untuk kita tidak bekerja giat membangun masa depan,” jelas Antonius.

Bisa mengelola utang
Bagi sebagian orang, berutang sering menjadi solusi menyelesaikan kebutuhan pembiayaan mendadak. Namun, jika terlalu banyak utang dapat membuat hidup tidak tenang. Apalagi, jika bunganya bergerak. Sebaiknya pertimbangkan dengan matang jika akan berutang, apakah mampu konsisten melunasi tepat waktu, apakah jika melunasi utang dapat berdampak pada kebutuhan lain, dan mampukah tidak menambah utang baru sebelum yang lama terselesaikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadikan utang sebagai solusi alternatif terakhir. Jika sanggup membayar tunai lebih baik. Jika harus mengajukan pinjaman sebaiknya untuk keperluan utang produktif dan ajukan hanya ke lembaga resmi seperti bank, koperasi resmi, atau pegadaian. Utang produktif salah satunya adalah mengajukan KPR karena harga rumah akan terus naik atau meminjam kredit usaha dari bank untuk mengembangkan bisnis atau yang dapat menambah aset atau pendapatan di masa depan.

Sedangkan utang konsumtif dan perlu dihindari adalah untuk membeli ponsel mahal, pakaian bermerek, atau mobil mewah sebab akan ada penurunan nilai. Sebagai catatan tambahan, ada kemungkinan pekerja pemula memutuskan berhenti dari tempat kerja atau tidak diteruskan kontrak kerjanya. Jika memiliki banyak utang maka dapat mengalami risiko bangkrut dan akan semakin skeptis meraih kemerdekaan finansial.

Antonius mengatakan pekerja pemula memiliki kesempatan memiliki aset jika disiplin menabung, berhemat, dan berusaha tidak memiliki utang konsumtif serta memiliki penghasilan pasif. Selanjutnya, jika sudah memiliki aset, mereka perlu juga memikirkan cara mengamankan agar tidak tergerus oleh biaya tidak terduga yang dapat menyebabkan risiko kebangkrutan dengan mengasuransikan diri ke asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.

Menyimpan dana darurat
Dana darurat adalah dasar dalam perencanaan keuangan yang bertujuan menjadi jaring pengaman saat darurat. Selain menabung, hal lain yang juga bisa dilakukan pekerja pemula adalah belajar menyiapkan dana darurat. Dana darurat ini idealnya enam kali pengeluaran bulanan. Namun, bisa gunakan target awal 2-3 bulan pengeluaran bulanan dulu sebagai awalan.

"Jika dana darurat tidak terpakai bukan berarti bisa dipakai, Saya tetap tingkatkan jumlahnya karena kita tidak pernah tahu kapan kondisi darurat terjadi,” papar Antonius.

Asuransi sejak muda dan sehat
Selain dana darurat, para pekerja pemula juga dianjurkan melengkapi diri dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk melindungi keuangan dari risiko kesulitan ekonomi yang mungkin harus ditanggung diri sendiri dan keluarga jika terjadi sakit kritis, cacat tetap dan total, hingga meninggal dunia. Orang dapat mulai menyisihkan 10 persen dari seluruh pendapatan bulanan untuk melindungi diri dengan asuransi jiwa dan kesehatan.

Antonius berpendapat mengeluh tidak cukup uang untuk membeli asuransi karena pendapatan bulanan yang kecil sehingga menunda untuk berasuransi sama saja meningkatkan risiko kerugian. Ini karena umur terus bertambah dan ada risiko terserang penyakit kritis yang menyebabkan ditolaknya pengajuan oleh perusahaan asuransi.

"Para pekerja pemula pada zaman ini lebih mudah memilih asuransi karena sudah banyak tersedia asuransi secara digital,” katanya.

Saat ini, hadirnya asuransi digital tidak hanya mempermudah calon nasabah mencari informasi tetapi juga merasa bertransaksi karena dapat memilih produk asuransi yang sesuai kebutuhan, proses pengajuan cepat dan mudah, jangkauan luas, serta premi relatif lebih murah.

Pilihan Editor: Enam Strategi Mencapai Kemerdekaan Finansial

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

2 hari lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Faisal Basri merupakan saah seorang pendiri INDEF. Berikut lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.


BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

3 hari lalu

Analis Eksekutif Departemen Perlindungan Konsumen OJK sekaligus Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal, Irhamsah menjadi salah satu pemateri dalam acara Guyub Rukun Media se-Jawa Tengah & DIY di kantor OJK Jakarta, Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.


Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

5 hari lalu

Pengukuhan Guru Besar Tetap untuk bidang Fraud Examination Universitas Bina Nusantara (Binus) Gatot Soepriyanto di Auditorium Kampus Binus Anggrek, Jakarta Barat pada Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

Direktur Kampus Bina Nusantara (Binus) Bekasi Gatot Soepriyanto dikukuhkan menjadi guru besar tetap ke-32 dan resmi bergelar profesor.


Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

6 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia berkembang pesat.


BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

7 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

Bank Indonesia mengikuti forum diskusi dengan bank-bank sentral kawasan Asia Timur dan Pasifik, membahas digitalisasi hingga transisi keuangan hijau


5 Ciri-ciri Seseorang Tergolong Masyarakat Kelas Menengah

8 hari lalu

Ilustrasi pusat belanja Ramayana/ Dok.TEMPO/Dasril Roszandi
5 Ciri-ciri Seseorang Tergolong Masyarakat Kelas Menengah

Sejumlah indikasi seseorang tergolong sebagai masyarakat Kelas menengah.


OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan

13 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberi sambutan saat acara Pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan Indonesia 2024-2028.


Total Aset Industri Jasa Keuangan Rp 34 Ribu Triliun, Bos OJK: Kontribusi ke Ekonomi Nasional Masih Sangat Besar

18 hari lalu

Tangkapan virtual Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2023, di Jakarta, Selasa 5 September 2023. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Total Aset Industri Jasa Keuangan Rp 34 Ribu Triliun, Bos OJK: Kontribusi ke Ekonomi Nasional Masih Sangat Besar

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan total aset industri jasa keuangan hingga saat ini mencapai Rp 34 ribu triliun.


Geger Gereja St.Ann di New York Dijual ke Komunitas Muslim

19 hari lalu

Gereja St. Ann. Sumber: Father V https://pbs.twimg.com/media/GUu_pC4XcAAcNRe?format=jpg&name=medium
Geger Gereja St.Ann di New York Dijual ke Komunitas Muslim

Sebuah akun di X menyebut gereja St. Ann yang bersejarah dijual ke komunitas Islam senilai Rp3.8 miliar dan akan diubah menjadi masjid.


OCBC Financial Fitness Index 2024: 39 Persen Anak Muda Menabung Untuk Tujuan Materialistik

24 hari lalu

Bank OCBC bekerjasama dengan NielsenIQ melakukan riset untuk mengukur kesehatan pengelolaan keuangan atau finansial di kalangan usia muda. Hasil riset tahunan ini dirilis dalam OCBC Financial Fitness Index Indonesia 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
OCBC Financial Fitness Index 2024: 39 Persen Anak Muda Menabung Untuk Tujuan Materialistik

Bank OCBC bekerja sama dengan NielsenIQ melakukan riset untuk mengukur kesehatan pengelolaan keuangan atau finansial di kalangan usia muda.