TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan online dan digital lain semakin marak. Platform pembayaran digital Kredivo pun memberikan panduan dan strategi bertransaksi digital dengan aman demi menghindari penipuan.
"Kebiasaan belanja online masyarakat yang diikuti semakin meningkatnya transaksi digital perlu diimbangi pemahaman masyarakat tentang cara bertransaksi digital yang aman. Terlebih jika mengingat saat ini modus penipuan transaksi digital pun semakin beragam," ujar SVP Marketing dan Komunikasi Kredivo, Indina Andamari.
Data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan jumlah korban penipuan online mencapai 130.000 pada 2022, naik dari 115.756 kasus pada tahun sebelumnya. Salah satu faktor penyebab peningkatan ini adalah rendahnya indeks literasi digital di Indonesia dengan pilar keamanan digital mendapatkan nilai terendah.
Langkah preventif
Tren belanja online yang semakin populer juga memberikan peluang bagi para penipu. Kredivo sebagai pelaku pembayaran digital tidak hanya menawarkan layanan yang mempermudah transaksi tetapi juga berkomitmen untuk memberikan keamanan yang optimal. Indina menuturkan pihaknya telah mengambil langkah preventif untuk mencegah modus penipuan, seperti peningkatan level keamanan setara dengan bank, metode otentikasi dua faktor (2FA), dan enkripsi data pengguna.
Kampanye #AutoMikir juga telah diluncurkan untuk mengedukasi pengguna tentang modus penipuan yang sering ditemui dan mendorong perilaku bijak dalam bertransaksi. Selain penguatan keamanan internal, Kredivo juga memberikan tips penting kepada masyarakat. Pengguna diingatkan untuk tidak memberikan informasi pribadi seperti user ID, kata sandi, dan kode OTP kepada pihak lain.
Selain itu, nomor induk kependudukan (NIK), foto KTP, dan foto selfie dengan KTP tidak boleh dibagikan secara sembarangan. Aktifkan pula otentifikasi dua faktor (2FA) sebagai kunci ganda keamanan akun. Pengguna juga diminta untuk tidak membuka tautan atau menerima telepon dari orang asing serta selalu memeriksa alamat website dengan "https://" sebelum bertransaksi.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya bijaksana dalam bertransaksi secara digital dan senantiasa menjaga keamanan akun pribadi," saran Indina.
Pilihan Editor: Tips Hindari Penipuan dan Pemalsuan saat Belanja Online dari Pakar