TEMPO.CO, Jakarta - Sejak kecil kita selalu dituntut berkata jujur dan menghindari sikap bohong. Hanya saja, terkadang banyak orang tua berbohong pada anak pada situasi tertentu. Seperti saat meninggalkan si kecil, orang tua kerap mengatakan kebohongan-kebohongan agar anak tak menangis. Meskipun terkesan untuk kebaikan, namun kebohongan tersebut memiliki dampak negatif. Mengutip dari berbagai sumber, berikut dampak negatif berbohong pada anak:
1. Anak Kehilangan Kepercayaan kepada Orang Tua
Terlalu sering berbohong akan membuat anak kehilangan kepercayaan kepada orang tua. Hal tersebut tentu tidak baik untuk hubungan Anda dan anak. Sebab saat kehilangan kepercayaan, mereka tidak lagi hormat kepada orang tua. Yang lebih parah adalah mereka merasa tidak membutuhkan sosok Anda sebagai orang tua.
2. Memunculkan Persepsi yang Tidak Benar
Mengutip dari schoolofparenting, kadang beberapa orang tua akan menakut - nakuti anak apabila anak tak menurut. Misalnya saat anak tidak mau makan, orang tua akan bilang "kalau makan tidak dihabiskan nanti nasinya bisa nangis". Kebohongan tersebut akan terbawa hingga anak besar dan menimbulkan persepsi yang keliru.
3. Cenderung Membuat Anak Tidak Jujur
Mengutip dari mothercare.co.id, kebiasaan orang tua berbohong justru akan membuat anak tumbuh menjadi pembohong. Anak-anak sangat pandai dalam meniru perilaku orang tua. Sehingga kebiasaan Anda berbohong nantinya juga akan ditiru oleh anak. Anak sudah bisa berbohong sejak usianya 3 tahun karena di usia tersebut mereka sudah bisa membaca pikiran. Seiring bertambahnya usia, anak akan menjadi semakin lihai dalam berbohong.
4. Anak Akan Sulit Percaya
Selain membuat anak tidak percaya dengan Anda, perilaku orang tua yang kerap berbohong juga menimbulkan rasa tidak percaya pada orang lain atau trust issue yang membuat anak menjadi tidak percaya dengan orang-orang di sekitarnya.
Sebagai orang tua, hendaknya kita menularkan energi positif dan memberi contoh lantaran anak adalah peniru ulung. Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog perihal pola asuh anak. Sebab masa emas anak sangat penting untuk membangun pribadi dan karakter anak hingga ia dewasa.
Pilihan Editor: Anak Bunuh Ibu di Depok, Pengaruh Pola Asuh yang Keliru?