TEMPO.CO, Jakarta - Tes DNA umumnya digunakan untuk mengetahui identitas atau garis keturunan seseorang saja. Namun siapa sangka, bahwa ternyata pada kenyataannya tes DNA tidak hanya berfungsi untuk mengetahui dua hal tersebut saja. Melainkan, melalui tes DNA atau tes genetik juga dapat diketahui apakah seseorang mengidap penyakit tertentu.
Berikut adalah daftar beberapa penyakit umum yang diidentifikasi dengan akurasi maksimal menggunakan bantuan tes DNA atau uji genetik untuk penyakit keturunan.
1. Kegemukan
Obesitas menjadi salah satu masalah paling umum yang dihadapi umat manusia. Orang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki BMI 30 atau lebih dari itu. Meskipun saat ini gaya hidup diyakini sebagai penyebab utamanya, gen herediter masih menjadi salah satu faktor substansial yang dapat memicu obesitas pada seseorang.
2. Gangguan bipolar
Gangguan yang ditandai dengan variasi suasana hati ini merupakan salah satu penyakit mental yang parah. Bipolar merupakan salah satu penyakit paling umum yang disebabkan karena faktor keturunan. Diantara semua kasus yang diketahui, alasan paling umum yang memicu kondisi ini adalah pasien yang mewarisinya dari orang tua, terdapat lebih dari 90% orang.
3. Kanker payudara dan ovarium
Sebagian besar kasus kanker payudara terjadi ketika tidak ada riwayat pada keluarga dekat. Namun dilansir dari laman Igenomix, penyebab yang ditemukan pada 5 hingga 10 persen pasien adalah faktor keturunan. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol. Demikian pula diketahui bahwa perempuan memiliki risiko 15 hingga 40 kali lebih besar terkena kanker ovarium karena alasan keturunan dibandingkan penyebab lain yang diketahui.
4. Psoriasis
Penyakit ini memiliki yang mengkhawatirkan, diketahui terdapat sebanyak 80% kasus menunjukkan bahwa alasan pemicunya adalah genetika. Ditandai dengan lesi merah dan bersisik yang muncul di bagian tubuh manapun yang menyebabkan iritasi serta peradangan kulit. Terlepas dari gen yang diketahui bertanggung jawab atas psoriasis, juga diyakini terdapat 7 variasi DNA lain yang terkait dengan pemicu kondisi ini.
5. Disleksia
Ketika seseorang menghadapi masalah dalam membaca, mereka mungkin menderita disleksia. Sebenarnya ini merupakan kondisi neurobiologis yang dapat Anda identifikasi dengan mudah dengan beberapa gejala yang sangat sederhana. Meskipun kesadaran dalam kondisi ini sudah lebih besar, kerentanan anak masih sangat tinggi karena salah satu orang tuanya.
6. Penyakit Parkinson
Satu lagi gangguan neurobiologis yang disebabkan karena berkurangnya sel-sel otak yang diproduksi oleh dopamin. Gejalanya meliputi rahang, wajah, tangan, dan kaki yang gemetar, serta ketidakmampuan untuk memegang teguh barang atau sering menjatuhkan barang. Orang juga mungkin menunjukkan gerakan lambat atau gangguan keseimbangan serta koordinasi.
7. Thalasemia
Penyakit thalasemia ini merupakan kelainan darah yang diturunkan dalam keluarga. Penyakit ini membuat tubuh penderita kekurangan hemoglobin dalam jumlah cukup karena penderitanya memproduksi sel darah merah secara abnormal. Hal ini mengakibatkan, sel darah merah tidak bisa membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan maksimal. Karena kondisi ini, penderita thalasemia harus melakukan transfusi darah secara berkala.
Pilihan Editor: Heboh Soal Denny Smargo dan Tes DNA: Berikut Tahapan, Sampel hingga Prakiraan Biayanya