TEMPO.CO, Jakarta - Cerebral Palsy (CP) adalah kondisi medis yang mengacu pada sekelompok gangguan perkembangan motorik yang terjadi pada awal kehidupan, terutama pada masa kehamilan atau selama kelahiran anak.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, Cerebral Palsy merupakan kecacatan motorik yang paling umum di masa kanak-kanak. Cerebral artinya ada hubungannya dengan otak. Palsy berarti kelemahan atau masalah dalam penggunaan otot.
Penderita Cerebral Palsy dapat mengalami masalah menelan dan umumnya mengalami ketidakseimbangan otot mata, sehingga mata tidak fokus pada objek yang sama. Mereka juga mungkin mengalami penurunan rentang gerak di berbagai sendi tubuh karena kekakuan otot.
Penyebab dan Faktor Risiko
Dilansir dari Mayo Clinic, Cerebral Palsy disebabkan oleh kerusakan atau kelainan pada otak yang mengendalikan gerakan dan koordinasi otot. Kerusakan ini dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, atau periode setelah kelahiran.
Baca juga:
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya Cerebral Palsy meliputi infeksi selama kehamilan, kelahiran prematur, kelahiran ganda, trauma saat persalinan, serta kondisi medis tertentu seperti gondongan pada bayi baru lahir.
Gejala dan Dampak
Gejala Cerebral Palsy bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Beberapa gejala umum meliputi keterlambatan perkembangan motorik, kesulitan mengendalikan gerakan, kelainan postur, kesulitan berbicara atau makan, serta masalah koordinasi.
Penderita Cerebral Palsy juga mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, bermain, dan berinteraksi dengan lingkungan.
Pilihan Editor: Pakar Sebut Banyak Orang Tua Tak Sadar Anak Menderita Cerebral Palsy