Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontrol Tekanan Darah Tinggi dengan Makanan Berwarna Oranye Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ubi jalar berbumbu. shutterstock.com
Ilustrasi ubi jalar berbumbu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTekanan darah tinggi bila tidak dikontrol dengan baik bisa berisiko stroke dan serangan jantung. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk waktu yang lama, kondisi ini bisa mengakibatkan tekanan ekstra pada jantung, organ-organ lain, dan pembuluh darah sehingga menyebabkan kerusakan.

Kondisi yang juga disebut hipertensi ini juga bisa memicu penyakit jantung, ginjal, stroke, gagal jantung, dan serangan jantung. Salah satu pemicu tekanan darah tinggi adalah pola makan tak sehat dengan tinggi garam. Pasalnya, sodium pada garam bisa membuat tubuh menahan air.

Yayasan Jantung Britania menjelaskan, "Jika mengonsumsi terlalu banyak sodium, air akan kembali ke aliran darah. Semakin banyak air dalam pembuluh darah, semakin tinggi tekanan darah."

Ilustrasi labu parang. shutterstock.com

Selain mengurangi asupan garam, ada cara lain untuk meminimalisir efek garam pada tubuh. Potasium adalah mineral pada beberapa makanan dan dapat membantu mengatasi kelebihan asupan garam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Makanan kaya potasium penting untuk mengontrol tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, karena potasium mengurangi efek sodium. Semakin banyak mengasup potasium, semakin banyak sodium yang keluar melalui urine. Potasium juga membantu meringankan tekanan di dinding pembuluh darah yang membantu menurunkan tekanan darah," jelas Asosiasi Jantung Amerika (AHA), dikutip dari Express.

Selain pisang yang mengandung 330 mg potasium per 100 gram, berikut empat makanan berwarna oranye yang diklaim tinggi mineral penting tersebut:
-Ubi, 337 mg potasium per 100 gr
-Labu parang, 340 mg per 100 gr
-Aprikot kering, 1.162 per 100 gr
-Jeruk, 237 mg per buah atau 496 mg per segelas jus.

Pilihan Editor: Pola Makan Pasien Hipertensi yang Dianjurkan Dokter Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awal Mula Ditemukannya Bahan Pengawet Kosmetik di Roti Aoka dan Okko

5 hari lalu

Ilustrasi roti putih (Unsplash/Charles Chen)
Awal Mula Ditemukannya Bahan Pengawet Kosmetik di Roti Aoka dan Okko

Roti Aoka dan roti Okko diduga menggunakan sodium dehydroacetate yang biasa digunakan sebagai pengawet.


Cara UI Beri Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat

5 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Cara UI Beri Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Masyarakat

Hipertensi dan diabetes melitus menduduki peringkat lima besar penyakit tidak menular di Indonesia. Berikut cara UI memberi edukasi pada masyarakat.


Dokter Ingatkan Kelebihan Konsumsi Garam dan Risiko Gagal Ginjal

6 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Dokter Ingatkan Kelebihan Konsumsi Garam dan Risiko Gagal Ginjal

Dokter mengungkapkan kebiasaan mengonsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko gagal ginjal dan kini dialami banyak anak muda.


Mengapa Mencabut Gigi saat Hipertensi Tidak Disarankan?

10 hari lalu

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Mengapa Mencabut Gigi saat Hipertensi Tidak Disarankan?

Cabut gigi pada penderita hipertensi sama sekali tidak disarankan untuk menghindari komplikasi serius.


Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

11 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

Berikut bahaya kesehatan jangka panjang dari kandungan garam yang berlebihan dalam tubuh.


Hipotensi Ortostatik: Gejala, Penyebab, dan Alasan Rawan Bagi Lanjut Usia

14 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Hipotensi Ortostatik: Gejala, Penyebab, dan Alasan Rawan Bagi Lanjut Usia

Hipotensi ortostatik adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang turun secara signifikan saat mereka berdiri dari posisi duduk atau berbaring


Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

28 hari lalu

Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.


8 Faktor Risiko Serangan Jantung, Penyebab Kematian Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot

31 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
8 Faktor Risiko Serangan Jantung, Penyebab Kematian Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot

Serangan Jantung merenggut nyawa Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot. Apa saja faktor risikonya?


Atasi Hipertensi dengan Minum Obat Rutin, Ubah Gaya Hidup dan Kurangi Garam

31 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Atasi Hipertensi dengan Minum Obat Rutin, Ubah Gaya Hidup dan Kurangi Garam

Tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi bisa sebabkan plak pada pembuluh darah dan sebabkan penyakit jantung koroner.


Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

31 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pemilik riwayat kondisi tersebut harus menurunkan tekanan darahnya.