Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Validasi atas Keberhasilan Publik Figur Raup Miliaran Rupiah Dalam Live Shopping

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi live Shopping/Istimewa
Ilustrasi live Shopping/Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Patner Inventure, Yuswohady mengatakan klaim sejumlah publik figur yang mengaku sukses meraup miliaran rupiah dari penjualan secara siaran langsung (live shopping) alias live shopping melalui e-commerce maupun social commerce seperti Shopee dan Tiktok dinilai masih membutuhkan pengujian validitas. "Narasi yang menggambarkan betapa mudahnya jualan melalui live shopping lewat kesuksesan para publik figur bisa menjadi bumerang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah  (UMKM). Ini terjadi ketika pelaku UMKM tidak berhasil melakukan penjualan sementara di benak mereka sudah terbentuk persepsi bahwa live shopping akan menghasilkan penjualan yang heboh," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 31 Agustus 2023. 

Inventure adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset, konsultasi, dan pelatihan pemasaran. Yuswohady menambahkan bahwa akan sangat berbahaya ketika suatu kampanye memberikan janji manis kepada pedagang, namun nyatanya pengiriman kepada konsumen sangat sedikit. "Ini membuat orang merasa bahwa jualan melalui live shopping di Tiktok ternyata tidak seindah seperti yang terjadi pada para artis. Hal ini justru akan menjadi bumerang," kata Yuswohady. "Ini terjadi ketika pelaku UMKM tidak berhasil melakukan penjualan sementara di benak mereka sudah terbentuk persepsi bahwa live shopping akan menghasilkan penjualan yang heboh," lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa ketika melakukan live shopping, ada banyak 'modal' yang harus disiapkan pelaku usaha. Salah satunya adalah pentingnya menyewa para selebritis yang tentu saja membutuhkan biaya yang besar. Gencarnya kampanye atas kegiatan para pemilik follower sosial media besar tersebut tak mudah untuk diikuti oleh pelaku usaha lain, terutama UMKM," kata Yuswohady. 

Menurutnya jika tujuannya untuk mendorong banyak pelaku usaha seperti UMKM untuk ikut live shopping perlu divalidasi apakah cara ini efektif. Tentunya kapasitas para pelaku UMKM tidak mungkin seheboh yang digambarkan dalam kampanye live shopping para selebritis. 

Lebih jauh pakar pemasaran itu mengatakan, kampanye dengan melibatkan selebritis bisa dilihat sebagai upaya untuk membangun narasi bahwa kegiatan live shopping akan menghasilkan penjualan yang fantastis. Harapannya, para pelaku UMKM akan ikut tergerak untuk ikut melakukan kegiatan live shopping dalam transaksi penjualannya. 

Padahal, kata Yuswohady, kita tidak tahu apakah ada pengaturan tertentu atau tidak dalam kegiatan live shopping para selebritis tersebut. Bisa saja ada order yang masuk tidak organik langsung dari konsumen. Makanya, publik perlu menunggu apakah kegiatan live shopping para artis yang berhasil menggelar transaksi miliaran rupiah dalam satu waktu itu bisa terus dilakukan, termasuk oleh pelaku UMKM.

"Orang Indonesia memiliki budaya instan yang sangat kuat. Begitu ada narasi mengenai keberhasilan artis menggelar live shopping, mereka akan ikut-ikutan karena takut ketinggalan alias FOMO (fear of out missing)," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, sebelum mengikuti jejak para selebritis, pelaku UMKM perlu melakukan uji validasi terlebih dahulu. Pertama, host dari kegiatan live shopping tersebut adalah selebritis yang dari sisi pemasaran bisa dianggap sebagai influencer maupun key opinion leader (KOL). Kedua, para selebritis tersebut memiliki basis komunitas alias follower yang sangat banyak yang jumlahnya mencapai puluhan hingga puluhan juta orang dengan hubungan emosional yang dalam.

Itu sebabnya, Yuswohady bilang, wajar jika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kegiatan live shopping yang diadakan oleh artis seperti Raffi Ahmad maupun Ruben Onsu. Pada dasarnya, mereka memiliki jutaan pengikut yang ingin melakukan interaksi dengan para artis. Inilah yang kemudian mendorong jumlah peserta dalam kegiatan live shopping para artis. 

"Sementara pelaku UMKM tidak memiliki pengikut atau komunitas yang besar seperti para selebritis tersebut. Padahal, ini menjadi syarat saat seseorang menggelar lapaknya di media sosial. Tanpa audiens, sehebat apa pun pelaku UMKM melakukan kegiatan promosi penjualan, metode penjualan melalui live shopping tidak akan bisa berhasil," katanya. 

Dalam jangka pendek, Yuswohady memperkirakan, kampanye live shopping dengan melibatkan para artis akan berhasil. Pelaku UMKM akan langsung ikut-ikutan menggelar live shopping lantaran FOMO. Namun, apakah tren live shopping ini bisa bertahan lama atau tidak bergantung hasil yang pelaku UMKM peroleh. Jika jualan pelaku UMKM bisa selaris para artis, tren live shopping akan bertahan lebih lama. Jika tidak, hype atas kegiatan live shopping ini akan hilang. 

Yuswohady menambahkan, kampanye mengenai kegiatan live shopping bisa dibilang berlebihan. Meski begitu, dari sisi pemasaran, live shopping merupakan alat baru yang bisa memperkaya kemampuan UMKM untuk menggaet pelanggan. Namun, pelaku UMKM tidak bisa hanya sekadar terbuai dengan keberhasilan para artis. Mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah untuk membangun basis komunitas yang kuat dengan relasi yang mendalam.

Pilihan Editor: Mengintip di Balik Layar Tren Live Shopping

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Nasib Argo Parahyangan Berhadapan Kereta Cepat, Warga Rempang Digeser ke Tanjung Banon

7 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: Nasib Argo Parahyangan Berhadapan Kereta Cepat, Warga Rempang Digeser ke Tanjung Banon

Berita terkini hingga Selasa malam, dimulai dengan PT KAI buka suara soal nasib Kereta Api (KA) Argo Parahyangan setelah kereta cepat beroperasi.


TikTok Shop Dilarang Berjualan, Begini Reaksi Netizen dan Ikatan Pedagang Pasar

7 jam lalu

Platform social commerce TikTok Shop disebut menjadi petaka bagi pelaku usaha kecil dan lokal, khususnya penjaja dagangan secara fisik.
TikTok Shop Dilarang Berjualan, Begini Reaksi Netizen dan Ikatan Pedagang Pasar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melarang TikTok Shop berjualan. Lantas bagaimana reaksi netizen dan ikatan pedagang pasar?


Kapan Larangan TikTok dan Media Sosial Berjualan Mulai Berlaku di Indonesia?

9 jam lalu

Ilustrasi Project S TikTok Shop. TEMPO/Tony Hartawan
Kapan Larangan TikTok dan Media Sosial Berjualan Mulai Berlaku di Indonesia?

Zulhas resmi mengumumkan bahwa media sosial seperti TikTok dilarang untuk berjualan.


Pemerintah Larang Social Commerce, TikTok Indonesia: Berdampak ke 6 Juta Pedagang Lokal

10 jam lalu

TikTok Shop. tiktok.com
Pemerintah Larang Social Commerce, TikTok Indonesia: Berdampak ke 6 Juta Pedagang Lokal

TikTok merespons soal larangan platform media sosial melakukan perdagangan seperti yang selama ini dilakukan oleh TikTok Shop. TikTok Indonesia mengatakan perusahaan akan tetap menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.


Jokowi Larang Media Sosial Berjualan, TikTok Shop: Banyak Keluhan Penjual Lokal Minta Kejelasan

12 jam lalu

Ilustrasi Project S TikTok Shop. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Larang Media Sosial Berjualan, TikTok Shop: Banyak Keluhan Penjual Lokal Minta Kejelasan

TikTok Indonesia menanggapi soal kebijakan pemerintah yang melarang media sosial melakukan transaksi penjualan atau layanan social commerce.


Terkini Bisnis: Warga Pulau Rempang Akan Direlokasi ke Tanjung Banon, Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar

13 jam lalu

Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hasil rapat koordinasi percepatan pengembangan investasi ramah lingkungan di kawasan Pulau Rempang di Batam, Ahad (17/9/2023). Konferensi pers didampingi juga oleh Menteri Agraria Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Terkini Bisnis: Warga Pulau Rempang Akan Direlokasi ke Tanjung Banon, Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar

Bahlil Lahadalia menyampaikan rencana penggeseran lokasi pemindahan masyarakat Pulau Rempang dari semula ke Pulau Galang menjadi ke Tanjung Banon.


Eks Ketua Asosiasi E-commerce: TikTok tak Ambil Pangsa Pedagang Pasar, Murni Persaingan Bisnis

15 jam lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Eks Ketua Asosiasi E-commerce: TikTok tak Ambil Pangsa Pedagang Pasar, Murni Persaingan Bisnis

Ini murni persaingan bisnis antarpedagang, bukan antara TikTok melawan pedagang.


Soal Larangan Jual Beli Lewat Social Commerce, Menteri Bahlil Usulkan Sanksi untuk Artis Terafiliasi TikTok

16 jam lalu

Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hasil rapat koordinasi percepatan pengembangan investasi ramah lingkungan di kawasan Pulau Rempang di Batam, Ahad (17/9/2023). Konferensi pers didampingi juga oleh Menteri Agraria Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Soal Larangan Jual Beli Lewat Social Commerce, Menteri Bahlil Usulkan Sanksi untuk Artis Terafiliasi TikTok

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengusulkan pemberian sanksi bagi artis yang berjualan melalui TikTok.


3 Menteri Jokowi Ini Kompak Larang Social Commerce seperti TikTok Berjualan di Indonesia

16 jam lalu

Pemerintah Larang Jual-Beli di Social Commerce untuk Selamatkan UMKM
3 Menteri Jokowi Ini Kompak Larang Social Commerce seperti TikTok Berjualan di Indonesia

Tiga menteri Jokowi ini sepakat melarang TikTok berjualan di Indonesia. Ini kata mereka.


Pemerintah Larang Jual-Beli Lewat Social Commerce, Pengamat: Justru Merugikan UMKM

17 jam lalu

Ekonom Indef, Izzudin Al Farras Adha, membahas social commerce terutama Tiktok Shop dalam Diskusi Publik
Pemerintah Larang Jual-Beli Lewat Social Commerce, Pengamat: Justru Merugikan UMKM

Zulkifli Hasan menyebut social commerce hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa, tidak boleh transaksi langsung.