TEMPO.CO, Jakarta - Asam urat adalah kondisi medis tersebab penumpukan kristal asam urat di dalam sendi dan jaringan tubuh. Gejala asam urat dapat menjadi sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Rincian asam urat
Dikutip dari Mayo Clinic, asam urat merupakan bentuk radang sendi yang umum dan kompleks, serta dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini ditandai dengan serangan nyeri hebat, bengkak, kemerahan, dan nyeri tekan yang tiba-tiba dan parah. Biasanya terjadi pada satu sendi atau lebih, namun paling sering pada jempol kaki.
Serangan asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, seringkali membuat penderitanya terbangun di tengah malam dengan sensasi jempol kaki terbakar. Sendi yang terkena terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri sehingga beban sprei di atasnya pun terasa tak tertahankan.
Gejala asam urat
1. Nyeri sendi
Salah satu gejala umum asam urat adalah nyeri sendi yang tajam dan tiba-tiba. Sendi yang paling sering terpengaruh adalah sendi besar, seperti jari kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, dan jari tangan. Nyeri ini biasanya muncul secara mendadak dan dapat sangat intens. Rasa sakitnya mungkin paling parah dalam empat hingga 12 jam pertama setelah dimulainya.
2. Bengkak
Daerah sekitar sendi yang terkena asam urat dapat membengkak, merah, dan terasa hangat.
3. Rentang gerak terbatas
Karena rasa nyeri dan bengkak, seseorang dengan asam urat dapat mengalami keterbatasan dalam gerakan sendi terkena.
Penyebab dan faktor risiko asam urat
Dokutip dari Cleveland Clinic, penumpukan asam urat berlebih di tubuh dapat menyebabkan asam urat. Asam urat merupakan produk sampingan metabolisme purin dalam tubuh. Purin adalah senyawa yang terdapat dalam makanan tertentu dan juga diproduksi oleh tubuh. Ketika tubuh memecah purin, itu menghasilkan asam urat. Normalnya, asam urat ini harus dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.
Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tak dapat mengeluarkannya dengan efisien, maka asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal, dan menyebabkan gejala asam urat. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami asam urat, termasuk:
1. Diet tinggi purin
Makanan tinggi purin, seperti daging merah, alkohol, makanan laut (seperti ikan sarden dan teri), serta minuman manis, dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
2. Keturunan
Riwayat keluarga dengan asam urat dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini.
3. Obesitas
Kegemukan dapat meningkatkan produksi asam urat dan membebani ginjal dalam mengeluarkannya.
4. Penyakit menular dan penyakit kronis
Beberapa kondisi medis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal, dapat meningkatkan risiko asam urat.
Pilihan editor: Mengenal Kunyit Sebagai Obat Asam Urat yang Alami dan Efektif