Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Polusi Udara yang Mengancam Ibu Hamil dan Bayi dalam Kandungan

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara dapat berdampak negatif pada kehamilan. Ibu hamil yang tinggal di daerah tercemar atau memiliki paparan polusi udara dalam ruangan dari racun memiliki tingkat hasil kehamilan negatif lebih tinggi.

Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bayi yang sedang berkembang. Kontaminan di udara dapat melewati plasenta sehingga mempengaruhi kesehatan plasenta dan mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan. 

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sederet bahaya polusi udara yang mengancam ibu hamil dan bayi dalam kandungan.

1. Persalinan Prematur

Ibu hamil yang tinggal di daerah tercemar polusi udara lebih mungkin mengalami persalinan prematur. Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi pada 2019 menilai efek polutan umum, seperti ozon, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida berhubungan dengan ibu hamil yang memiliki risiko tinggi mengalami persalinan prematur. 

2. Berat Lahir Rendah

Paparan polusi udara dapat mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan sehingga menyebabkan mereka lahir dengan berat kecil. Sebuah analisis pada 2013 dari 14 studi menemukan bahwa prevalensi polutan tertentu yang lebih tinggi, seperti nitrogen dioksida berkorelasi dengan risiko lebih tinggi bayi lahir dengan berat rendah.

3. Masalah Kesehatan pada Orangtua

Paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko komplikasi terkait kehamilan yang lebih tinggi pada orangtua, khususnya sang ibu. Sebuah studi tentang hasil kelahiran di Allegheny County menemukan bahwa paparan polusi udara pada trimester pertama meningkatkan risiko preeklampsia dan tekanan darah tinggi. Komplikasi ini dapat membahayakan ibu dan bayi sehingga kemungkinan memerlukan kelahiran dini.

4. Masalah Perkembangan Paru-paru

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paparan polusi udara dapat mempengaruhi perkembangan paru-paru. Secara tidak langsung beberapa bayi yang mengalami persalinan prematur membuat paru-parunya tidak berfungsi penuh. Kondisi ini membuat bayi mengalami risiko kematian setelah terlahir. Selain itu, paparan polusi udara juga terkait dengan masalah pernapasan jangka panjang, seperti alergi.

5. Autisme 

Dikutip dari American Pregnancy, sebuah studi di Harvard mengungkapkan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara partikulat tinggi selama trimester ketiga akan mengalami dua kali lebih kemungkinan melahirkan anak dengan autisme, terutama jika mereka tinggal di dekat jalan raya dengan materi partikulat paling tinggi. 

6. Asma 

Polusi udara semakin memperparah asma. Pada ibu hamil, asma dapat menjadi kondisi berbahaya karena menyebabkan preeklampsia, suatu kondisi yang membuat tekanan darah tinggi dan penurunan fungsi hati serta ginjal. Asma yang tidak diobati dapat menyebabkan bayi menderita kekurangan oksigen sehingga bayi mengalami pertumbuhan yang buruk dalam kandungan dan ketika lahir di dunia. Penelitian juga menemukan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan peluang bayi terkena asma karena polusi menembus plasenta.

7. Masalah Kesuburan 

Beberapa penelitian menemukan bahwa polusi udara berkontribusi pada tingkat kesuburan yang lebih rendah pada pria dan wanita. Beberapa penelitian juga menghubungkan polusi udara dengan keguguran yang dialami oleh ibu hamil.

Pilihan Editor: Awas, Anak Bisa Terpapar Polusi Udara sejak Dalam Kandungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

3 hari lalu

Bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di tengah konflik Israel dan Hamas, meminum susu saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Ibu Kota Administratif Baru (NAC), di timur Kairo, Mesir, 6 Desember 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

4 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

4 hari lalu

Ilustrasi popok kain/cloth diapers. Kangacare.com
Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.


ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

5 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. (Dok.Tim)
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.


Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

5 hari lalu

Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio
Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.


Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

5 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.


Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

6 hari lalu

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).


5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

8 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim
5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,


Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

8 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

15 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.