TEMPO.CO, Jakarta - Katarak menyebabkan penderita sulit melakukan aktivitas sehari-hari karena penglihatan terganggu. Penglihatan jadi buram seperti berkabut dan hal ini tidak dapat disembuhkan hanya dengan obat-obatan. Operasi katarak adalah satu-satunya cara mengatasi katarak untuk mengembalikan penglihatan. Dokter mata akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi mata pasien sebelum memutuskan operasi.
Lantas, kapan mata katarak harus dioperasi? Katarak tahap awal ditandai lensa mata yang keruh sehingga membuat penglihatan mulai buram. Biasanya, pada tahap ini mata katarak masih bisa ditangani dengan penggunaan kacamata yang sesuai.
Seiring waktu kekeruhan akan terus bertambah dan meluas hingga mengenai seluruh bagian lensa mata. Penderita akan semakin kesulitan melihat. Umumnya pasien akan mengalami ukuran kacamata yang berubah-ubah dan bahkan tajam penglihatan tidak bisa lagi dikoreksi dengan kacamata. Pada kondisi inilah dokter akan memutuskan untuk operasi katarak.
Operasi katarak disarankan untuk dilakukan sesegera mungkin untuk memperbaiki penglihatan. Namun, keputusan untuk melakukan operasi katarak didasari pertimbangan medis oleh dokter dan juga kebutuhan pasien. Inilah beberapa kondisi yang menjadikan alasan kuat orang disarankan segera operasi katarak.
-Derajat/tingkat kekeruhan pada lensa semakin berat sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup menurun.
-Dokter kesulitan memeriksa retina yang terdapat di bagian belakang mata untuk menegakkan diagnosa kelainan di retina dan penanganan gangguan di retina seperti retinopati diabetik atau degenerasi makula.
-Apabila timbul komplikasi lain di mata akibat katarak yang sudah sangat keruh (matur) sehingga bisa meningkatkan tekanan bola mata.
Pasien katarak diharapkan tidak perlu takut atau khawatir untuk menjalani operasi katarak. National Eye Institute di Maryland, Amerika Serikat, menyebutkan sembilan dari 10 orang justru mendapatkan fungsi penglihatan yang lebih baik pascaoperasi katarak. Semakin lama menunda operasi, semakin kecil kemungkinan penglihatan kembali normal.
Prosedur Operasi Katarak yang Perlu Diketahui
Operasi katarak termasuk tindakan bedah mata yang cukup banyak dilakukan di seluruh dunia. Tindakan bedah umumnya berlangsung cepat, sekitar 20 menit saja dan tidak menimbulkan rasa nyeri selama operasi.
Sebelum operasi, dokter spesialis mata akan melakukan beberapa evaluasi dan pemeriksaan pada mata pasien. Pasien juga akan diminta menjalani serangkaian pemeriksaan lengkap. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan mendiskusikan metode operasi katarak yang sesuai kondisi katarak pasien sehingga diharapkan dapat memberikan hasil terbaik.
Saat di ruang operasi, pasien akan diteteskan obat mata dengan tujuan melebarkan pupil pasien. Selain itu, pasien juga diberikan tetes mata anestesi topikal ataupun dilakukan bius lokal pada mata untuk menghilangkan rasa sakit di area mata yang akan dioperasi sehingga pasien merasa nyaman dan mata tidak nyeri selama operasi. Pasien akan tetap dalam kondisi sadar selama operasi berlangsung namun mati rasa di bagian mata.
Operasi katarak adalah tindakan bedah mata untuk mengangkat lensa mata yang keruh, kemudian menggantinya dengan lensa tanam intraokular. KMN EyeCare sebagai salah satu jaringan rumah sakit dan klinik mata terbesar di Indonesia menawarkan metode operasi katarak fakoemulsifikasi.
Melalui teknologi fakoemulsifikasi, katarak dipecah menjadi partikel-partikel kecil, kemudian disedot keluar dari mata. Teknologi fakoemulsifikasi dipercaya mampu memberikan hasil yang lebih baik dibanding metode operasi katarak lain.
KMN EyeCare menggunakan alat fakoemulsifikasi berupa mesin mutakhir dari Alcon Laboratories, Amerika Serikat. Saat digunakan, alat ini hanya memerlukan sayatan berukuran 2,2 mm, jauh lebih kecil dari sayatan operasi katarak pada umumnya. KMN EyeCare juga juga menggunakan lensa tanam berkualitas tinggi untuk menggantikan lensa yang keruh akibat katarak. Lensa tanam yang digunakan adalah produk dari Alcon Laboratories yang akan memberikan kualitas penglihatan yang baik setelah operasi.
Menariknya lagi, operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi tidak membutuhkan jahitan pascatindakan bedah. Sayatan yang dibuat saat operasi akan menutup dengan sendirinya. Bahkan, setelah operasi pasien diperbolehkan langsung pulang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. Mesin fakoemulsifikasi dengan teknologi canggih memiliki profil keamanan tinggi sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat operasi katarak maupun pascaoperasi.
Perawatan Pascaoperasi Katarak
Pasien yang telah menjalani operasi katarak umumnya akan diperbolehkan pulang di hari yang sama. Selama beberapa hari ke depan dokter mungkin meminta pasien untuk memakai penutup saat tidur dan kacamata hitam atau kacamata pelindung saat beraktivitas. Tujuannya untuk menghindarkan pasien mengucek mata secara tidak sengaja dan menghindari debu saat beraktivitas di luar ruangan.
Perasaan gatal pada mata selama 1-2 hari usai operasi katarak adalah hal wajar. Tidak jarang juga mata seperti berair atau sangat sensitif terhadap cahaya. Segala ketidaknyamanan ini biasanya akan berkurang dan berhenti dalam beberapa hari pascaoperasi. Namun jika muncul rasa tidak nyaman yang berlebihan, pasien disarankan untuk menghubungi dokter.
Dokter akan memantau kondisi perkembangan mata dan kualitas penglihatan pasien pascaoperasi secara ketat. Dokter juga akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan dalam satu hari setelah operasi, tujuh hari, dan diulang hingga beberapa minggu. Biasanya, pemulihan total terjadi kurang lebih dalam rentang waktu delapan minggu.
Selain itu, pada saat pulang, pasien akan diresepkan obat tetes mata untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan, sekaligus mengontrol tekanan pada mata. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mata untuk menentukan diagnosis dan cara terbaik menangani mata katarak. Demikian keterangan yang diterima Tempo.co.
Pilihan Editor: Cara Jaga Kesehatan Mata bagi Pekerja