TEMPO.CO, Jakarta - SM Entertainment mengkonfirmasi bahwa Winter Aespa sedang pemulihan dari operasi pneumothorax. Pada 12 April, SM Entertainment secara resmi mengonfirmasi laporan bahwa Winter telah menjalani operasi untuk pneumotoraks yang umumnya dikenal sebagai paru-paru kolaps. Saat ini, Winter dirawat di rumah sakit universitas setelah menjalani operasi untuk pneumotoraks spontan.
“Winter baru-baru ini menjalani operasi pneumotoraks dan saat ini sedang dalam masa pemulihan,” kata agensi.
“Karena (pneumotoraks) adalah kondisi yang rentan kambuh, (operasi) dilakukan sebagai tindakan pencegahan sesuai dengan pendapat dokternya, dan keputusan diambil setelah banyak diskusi,” lanjut pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip dari Soompi.
Operasi berhasil dilakukan pada 11 April dan akan membutuhkan waktu kurang lebih sebulan ke depan untuk pulih sambil mempersiapkan comeback Aespa, yang dijadwalkan akan dilakukan pada Mei mendatang. Dia juga berencana untuk berpartisipasi dalam tur dunia di 14 kota yang dimulai pada akhir Juni hingga September.
Soal pemulihan Winter dan kegiatan dengan grupnya, SM Entertainment menegaskan, "Mengenai jadwal ke depannya, kami akan mempertimbangkan status pemulihan Winter sebagai prioritas utama kami ke depannya."
Apa Itu Pneumothorax?
Pneumothorax atau paru-paru kolaps terjadi ketika ada udara di ruang antara dinding dada dan paru-paru (ruang pleura). Udara dalam ruang pleura atau ruang di antara paru-paru dan rongga dada terakumulasi hingga menekan paru-paru, menyebabkannya organ pernapasan tersebut luka.
Pneumotoraks juga disebut paru-paru kolaps. Kondisi ini dapat menjadi keadaan darurat medis, maka jika merasakan gejalanya dan menduga mengalami paru-paru kolaps, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
Penyebab dan Gejala
Dilansir dari Cleveland Clinic, tanda dan gejala pneumothorax meliputi nyeri dada di satu sisi, terutama saat bernapas, batuk, pernapasan cepat, detak jantung cepat, kelelahan, sesak napas (dispnea), kulit, bibir, atau kuku kebiruan (sianosis).
Pneumothorax dapat disebabkan oleh kondisi medis, cedera, dan faktor gaya hidup. Kondisi medis yang dapat menyebabkan pneumothorax meliputi asma, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (COPD), penyakit vaskular kolagen, fibrosis kistik, emfisema, fibrosis paru idiopatik, kanker paru-paru, limfangioleiomiomatosis, tuberkulosis, dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Gaya hidup juga berpengaruh terhadap penyakit ini. Penggunaan narkotika, terutama dengan cara dihirup, serta kebiasaan merokok juga dapat memicu timbulnya penyakit ini. Selain itu, mengalami perubahan tekanan udara secara drastis seperti terbang atau menyelam di laut dalam juga berpengaruh.
Adapun memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, sedang hamil, dan mengidap sindrom Marfan atau endometriosis juga menjadi salah satu faktor penyebab Pneumothorax.
Pneumothorax Spontan
Ada dua jenis pneumotoraks, yakni spontan dan traumatik. Pneumothorax spontan pada sebagian besar pasien terjadi karena pecahnya bullae atau blebs.
Pneumotoraks spontan memiliki dua subtipe, primer dan sekunder. Pneumotoraks primer spontan terjadi tanpa peristiwa pencetus yang diketahui, sedangkan pneumotoraks sekunder terjadi setelah ada penyakit paru yang mendasarinya.
Pneumothorax spontan primer terjadi pada orang muda yang tinggi dan kurus karena adanya gaya gesek yang meningkat atau tekanan yang lebih negatif di apikal paru-paru. Peradangan paru dan stres oksidatif penting dalam patogenesis pneumothorax spontan primer.
Umumnya, perokok memiliki sel peradangan yang meningkat di saluran udara kecil dan memiliki risiko pneumothorax yang lebih tinggi.
Pneumothorax Traumatik
Pneumothorax traumatik dapat terjadi akibat trauma tumpul atau penetrasi; ini sering kali membuat katup satu arah di ruang pleura (membiarkan aliran udara masuk tetapi tidak keluar) dan oleh karena itu mengakibatkan kompromi hemodinamik. Pneumothorax tegangan paling sering terjadi di pengaturan ICU pada pasien yang mendapat ventilasi tekanan positif.
Cedera dan prosedur medis dapat menyebabkan pneumothorax traumatik. Jenisnya meliputi pertama, pneumothorax terkait cedera yang terjadi ketika cedera pada dada, seperti patah tulang rusuk atau luka yang menusuk paru-paru. Dan kedua, pneumothorax iatrogenic, ketika paru-paru tertusuk selama prosedur medis, seperti biopsi paru-paru atau penyisipan saluran vena pusat.
Seberapa Serius Paru-paru Terluka?
Keparahan paru-paru kolaps tergantung pada penyebab dan seberapa banyak paru-paru yang roboh. Beberapa kasus tidak serius, dan beberapa merupakan keadaan darurat medis. Penyedia layanan kesehatan dapat memberi tahu seberapa banyak paru-paru Anda yang roboh dan opsi pengobatan apa yang tersedia.
Pilihan Editor: Lee Jae Wook Putus dengan Karina Aespa Karena Ingin Fokus Syuting