TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Made Indra Widyanatha, membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana melalui diet atau mengatur pola makan. Ia menjelaskan hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tipe diabetes, apakah tipe 1, di mana penderita kekurangan insulin, atau tipe 2, yakni orang resisten terhadap insulin.
"Misalnya karena faktor kegemukan atau konsumsi karbohidrat atau makanan atau minuman yang manis berkepanjangan atau dalam jumlah yang besar dan kita tidak sadar. Itu yang menyebabkan resistensi terhadap insulin," katanya.
Made juga mengatakan diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan penglihatan, misalnya katarak, bahkan kebutaan apabila tidak ditangani secara baik. Dampak-dampak lain akibat diabetes adalah gangguan neurologi serta urologi. Dia mencontohkan katarak, umumnya diderita pada umur 50-55 tahun. Namun katarak karena diabetes dapat muncul di usia yang lebih muda. Kalaupun muncul pada rentang usia 50-55, kataraknya dapat menjadi lebih tebal.
Menurutnya, mengontrol pola makan penting bagi penderita diabetes tipe 2. Ia menjelaskan gula terkadang seperti candu sehingga mengontrol pola makan jadi yang paling sulit meski hal paling sederhana untuk dilakukan. Karena gula tersebut orang selalu ingin makan makanan manis seperti es krim, kue, dan makanan kekinian yang kadar gulanya tinggi.
Teratur berobat
Selain itu, pasien perlu berobat secara teratur. Penderita diabetes tipe 1 perlu diberi insulin sedangkan pasien diabetes tipe 2 pengobatannya sedikit lebih kompleks dan tidak serta merta dengan insulin. Selain pola makan, olahraga juga penting untuk mengendalikan gula darah dalam tubuh untuk menghindari berbagai komplikasi diabetes.
Made menyebut mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga deteksi dini minimal setahun sekali penting demi mencegah atau menangani secara lebih baik. Dia juga menyarankan apabila mendengarkan berita buruk, seperti hasil pemeriksaan positif diabetes, ada baiknya dibagikan dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman agar tidak menjadi beban pikiran seorang diri dan mendapatkan dukungan dari orang tercinta.
"Dari sharing tersebut bisa minimal menenangkan pikiran. Jadi, dari teman-teman tersebut atau pasangan bisa menyemangati, jangan didiamkan tidak diapa-apain, justru harus disemangati karena penyakit kencing manis ini penyakit yang melelahkan buat pasien dan juga buat keluarga," paparnya.
Pilihan Editor: Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata