TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian manusia mungkin memiliki alergi yang berbeda beda pada tubuhnya. Alergi dapat muncul ketika sistem kekebalan dalam tubuh merespons adanya zat asing yang disebut alergen. Zat tersebut bisa beragam macamnya, seperti makanan, bulu hewan, serbuk sari, ataupun debu.
Tanda-Tanda Alergi
Baca juga:
Saat alergen sudah masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh berusaha untuk menjaga kesehatan manusia dengan melawan patogen yang berbahaya. Akibatnya, tubuh akan mengalami sejumlah gejala, seperti kemerahan, gatal-gatal, radang, ataupun bersin. Gejala yang dikeluarkan oleh sistem kekebalan biasanya menyesuaikan dengan lingkungan penderita alergi tersebut. Contohnya, orang dengan alergi bulu bertemu dengan hewan berbulu, sistem kekebalan akan menganggapnya sebagai zat asing yang mengancam tubuh dan menyerangnya.
Alergi dapat menyerang pria dan wanita di segala usia dan bisa terjadi kapan saja. Bahkan, alergi bisa muncul secara tiba-tiba dari sesuatu yang tidak pernah mengganggu sebelumnya. Dikutip dari Webmd, para ahli juga tidak yakin mengapa hanya beberapa orang yang mengalami alergi. Ternyata, faktor genetik juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami alergi tertentu.
Jenis-Jenis Alergi
Penyebab alergi memiliki komponen yang kuat terhadap genetik. Orang tua kemungkinan besar mewariskan alerginya ke anak-anaknya. Berikut merupakan jenis-jenis alergen yang biasanya terjadi:
1. Makanan
Makanan yang biasanya memicu alergi pada sebagian orang, yaitu gandum, kacang-kacangan, telur, susu, dan kerang.
2. Tanaman
Ternyata, tanaman yang ada di sekitar lingkungan manusia juga dapat menyebabkan alergi. Allergen tanaman yang umum, yaitu serbuk sari dari rumput, resin dari tanaman poison ivy, dan gulma.
3. Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan, terutama bulunya adalah salah satu alergen yang umum dihadapi oleh penderita alergi. Selain bulu hewan, kotoran tungau atau kecoa juga dapat memicu timbulnya alergi.
4. Alergi Musiman
Diambil dari Healthline, alergi ini biasanya disebut juga sebagai demam dan menjadi alergi yang paling umum. Biasanya, alergi ini berasal dari serbuk sari dan menimbulkan beberapa gejala, seperti batuk, pilek, dan mata berair.
Pencegahan Terhadap Alergi
Sebenarnya, tidak ada cara untuk mencegah alergi. Tindakan yang dapat dilakukan oleh penderitanya adalah mencegah gejala tersebut terjadi dengan menghindari pemicu alergen, yaitu:
1. Diet Eliminasi
Apabila seseorang memiliki alergi terhadap makanan, diet eliminasi dapat menjadi pilihan untuk mencegahnya. Penderita alergi makanan harus rajin membaca label makanan secara menyeluruh dan menyeleksi makanan saat makan di luar.
2. Mengetahui Letak Alergen
Mengetahui letak alergen dapat dilakukan oleh penderita alergi musiman. Contohnya, jika seseorang alergi terhadap debu, ia dapat memasang filter udara di rumahnya.
3. Tes Alergi
Melakukan tes alergi di rumah sakit adalah hal yang tepat untuk membantu penderita alergi dalam menentukan pemicu alergen. Selain itu, tes ini juga dapat membantu penderita untuk mengetahui reaksi alergi yang berbahaya bagi dirinya.
Pilihan Editor: Mengenal Alergi Cokelat, Begini Penyebab dan Akibatnya