TEMPO.CO, Jakarta - Bagian kepala, bahu, dan tangan paling rentan mengalami cedera saat berkuda. Biasanya cedera dialami akibat terjatuh dari kuda. Selebriti Irwansyah mengalami kecelakaan saat berkuda. Ia jatuh saat berkuda yang berakibat mengalami patah tulang tangan
Dikutip dari American Equestrian Association, setiap tahun selalu ada laporan kecelakaan saat berkuda yang berakibat serius, seperti kelumpuhan atau kerusakan sumsum tulang belakang.
Berikut deretan risiko cedera yang dialami seseorang saat menunggang kuda, dikutip dari publikasi 7 Most Common Horse-Riding Injuries to Be Aware Of dalam situs web The Plaid Horse.
1. Tulang Retak
Klavikula atau tulang selangka bagian tubuh yang rentan cedera saat mengalami kecelakaan berkuda. Cedera ini jika bahu terbentur saat jatuh dari kuda. Tulang selangka berfungsi sebagai penyangga bahu yang menghubungkan lengan ke tubuh bagian atas.
Baca juga:
2. Nyeri Punggung Bawah
Nyeri punggung bawah bisa gejala ringan atau parah. Rasa nyeri ini berkembang seiring waktu setelah bertahun-tahun menunggang kuda. Gerakan punggung yang terus-menerus saat menunggang kuda menyebabkan tekanan tulang yang bisa berkembang menjadi cedera.
3. Cedera Metatarsal
Metatarsal adalah tulang di kaki yang menghubungkan pergelangan kaki ke jari. Ini tulang panjang yang tipis berfungsi untuk manusia berjalan dan menjaga keseimbangan. Terkadang, kuda saat bergerak menginjak kaki penunggang yang sudah turun atau terjatuh. Tulang ini mudah patah jika mengalami tekanan.
4. Cedera kepala
Beberapa cedera kepala antara lain gegar otak, pendarahan, cedera jaringan lunak. Cedera otak traumatis akibat menunggang kuda rentan dialami saat terjatuh.
5. Cedera Pergelangan Tangan
Cedera pergelangan tangan cenderung umum saat terjatuh, ketika telapak tangan ingin menahan tubuh. Ini refleks biasa saat mempertahankan diri ketika terjatuh.
Keretakan pergelangan tangan akibat terjatuh dari kuda mengakibatkan cedera yang membutuhkan waktu cukup panjang untuk pemulihan. Ada kategori cedera yang bisa pulih dalam hitungan pekan hingga berbulan-bulan.
Pilihan Editor: Mengenal Maen Jaran, Tradisi Pacuan Kuda di Pulau Sumbawa