TEMPO.CO, Jakarta - Orang dewasa yang lebih tua merasakan perubahan tidur yang cukup signifikan. Mulai dari usia paruh baya, jumlah rata-rata waktu seseorang tidur setiap malam cenderung berkurang 30 menit setiap 10 tahun.
Perubahan tidur normal pada orang dewasa mencakup tidur dan bangun tidur lebih awal. Kondisi ini merupakan akibat dari proses penuaan yang mempengaruhi ritme sirkadian. Sehingga bisa menyebabkan gangguan tidur serta kelelahan di siang hari.
Baca juga:
Selain itu, orang dewasa juga cenderung tidur kurang nyenyak dan sering terbangun saat malam. Akibatnya membuat tidur terasa lebih ringan dan transisi antara tidur dan bangun terasa tiba-tiba.
Dikutip dari Times of India, sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.
Respons otak terhadap indera seperti sinar matahari juga tidak seoptimal saat lebih muda, sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur waktu tidur dan mengenali waktu di sepanjang hari.
Dilansir dari Sleep Foundation, berikut beberapa hal yang menyebabkan orang dewasa bangun lebih cepat.
1. Pengaruh lingkungan
Perubahan lingkungan dan gaya hidup saat bertambahnya usia dapat mempengaruhi tidur. Contohnya, orang tua yang sudah pensiun mungkin tidak punya jadwal tetap tidur yang bisa mempengaruhi pola tidur mereka. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan interaksi sosial pada pensiunan bisa berdampak pada tidur.
Banyak orang tua juga mengalami transisi seperti pindah rumah atau ke fasilitas perawatan jangka panjang, yang bisa menimbulkan stres fisik dan mental, serta mempengaruhi tidur atau memperburuk masalah tidur yang ada. Faktor lingkungan seperti kebisingan, suhu kamar, dan cahaya juga bisa mempengaruhi tidur pada orang tua.
2. Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan berhentinya napas saat tidur karena sumbatan di saluran napas ke paru-paru. Ada dua jenis sleep apnea, yaitu obstructive sleep apnea dan central sleep apnea yang umum terjadi pada orang dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa sleep apnea lebih umum terjadi pada orang di atas 60 tahun dibandingkan dengan mereka yang berusia 40-60 tahun.Sleep apnea menunjukkan gejala yang sama pada orang dewasa, termasuk mendengkur, rasa lelah ketika bangun tidur, dan sering terbangun karena buang air kecil.
3. Perubahan hormon
Hormon yang berperan dalam tidur dan bagaimana mereka mempengaruhi pola tidur bisa berubah seiring bertambahnya usia. Salah satunya adalah melatonin, hormon yang membantu mengatur tidur.
Pada pagi hari, kadar melatonin rendah. Sementara di malam hari, melatonin meningkat, sehingga membuat seseorang merasa mengantuk. Orang dewasa yang lebih tua tidak memiliki peningkatan kadar melatonin pada malam hari sebanyak yang dimiliki oleh orang dewasa muda, yang bisa menyebabkan masalah tidur.
Selain melatonin, hormon lain seperti kortisol, testosteron, dan hormon pertumbuhan juga bisa mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, yang dapat mengakibatkan bangun tidur lebih awal atau masalah tidur lainnya.
4. Menopause
Menopause terjadi setelah seseorang tidak menstruasi selama 12 bulan. Transisi menuju menopause, yang disebut perimenopause, biasanya berlangsung sekitar 7-14 tahun. Selama tahun-tahun ini, seseorang mungkin mengalami gejala seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan keringat malam, yang bisa mengganggu tidur.
5. Demensia
Orang yang menderita demensia mengalami lebih banyak perubahan pada pola tidur dibandingkan dengan orang tua lainnya yang tidak memiliki demensia. Demensia seringkali mengganggu kemampuan sehari-hari karena masalah otak, yang dapat mengakibatkan gangguan tidur, seperti sering terbangun di malam hari.
Pilihan Editor: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan setelah Bangun Tidu