Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Miom: Penyebab, Gejala, dan Bahayanya

image-gnews
Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Miom dikenal sebagai leiomioma atau fibroid, adalah pertumbuhan non-kanker yang umumnya ditemukan pada dinding rahim wanita. Meskipun miom kebanyakan bersifat jinak, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Penyebab Miom

Penyebab pasti miom belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor berikut dapat berkontribusi pada perkembangan miom menurut Mayo Clinic.

1. Genetik

Riwayat keluarga dengan miom meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini. Perubahan genetik juga berpengaruh, banyak miom mengandung perubahan pada gen-gen yang berbeda dari gen-gen dalam sel-sel otot rahim biasa.

2. Hormon

Hormon, terutama estrogen dan progesteron, berperan dalam pertumbuhan miom. Miom biasanya tumbuh selama masa reproduksi ketika kadar hormon ini tinggi.

3. Faktor-faktor pertumbuhan lainnya

Zat-zat yang membantu tubuh menjaga jaringan, seperti faktor pertumbuhan mirip insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan miom.

4. Matriks ekstraseluler (ECM)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahan ini membuat sel-sel melekat satu sama lain, seperti semen di antara bata. ECM meningkat pada miom dan membuatnya menjadi serat. ECM juga menyimpan faktor pertumbuhan dan menyebabkan perubahan biologis dalam sel-sel itu sendiri.

Di samping faktor penyebab di atas, menurut Yale Medicine, ras dan usia juga memengaruhi penyakit miom. Wanita Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan miom. Wanita yang berusia antara 30 hingga 40 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi.

Gejala Miom

Tidak semua miom menampakkan gejala, tetapi beberapa wanita mengalaminya. Berikut ini adalah gejala miom yang bisa dirasakan penderita, sebagaimana dilansir dari Verywell Health.

  • Haid yang berat, nyeri, atau berkepanjangan
  • Pendarahan di antara periode
  • Nyeri panggul dan tekanan di perut
  • Sensasi kenyang di bagian bawah perut
  • Pembengkakan atau pembesaran di perut bagian bawah
  • Sembelit atau diare
  • Kebutuhan sering buang air kecil atau kesulitan buang air kecil
  • Nyeri selama berhubungan seks
  • Nyeri pinggang bagian bawah
  • Masalah reproduksi (seperti kesulitan hamil)
  • Kelelahan dan kelemahan

Gejala miom bergantung pada seberapa besar tumor tersebut dan di mana lokasinya. Orang yang memiliki miom bisa mengalami gejala yang datang dan pergi.

Gejala ini mungkin memburuk selama siklus menstruasi mereka. Bagi beberapa orang, gejala miom sangat parah dan menyebabkan nyeri yang konstan. Orang lain mungkin tidak mengalami gejala sama sekali.

Bahaya Miom

1. Meskipun miom kebanyakan bersifat jinak, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, termasuk risiko di bawah ini.

2. Komplikasi Kehamilan: Miom yang besar atau banyak dapat mengganggu proses kehamilan dan menyebabkan komplikasi seperti keguguran, kelahiran prematur, atau persalinan dengan operasi caesar.

3. Anemia: Haid berat yang disebabkan oleh miom dapat menyebabkan anemia akibat kehilangan darah yang berkepanjangan.

4. Kehilangan Kualitas Hidup: Gejala miom yang parah seperti nyeri dan pendarahan berat dapat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Dalam kebanyakan kasus, miom tidak mengancam jiwa. Miom dapat menyebabkan kematian dalam kasus yang jarang terjadi, seperti yang melibatkan kehilangan darah yang banyak atau yang menyebabkan penyumbatan pada organ lain. Ini juga merupakan penyebab utama dari operasi histerektomi, yang mungkin memiliki risiko dan komplikasi mereka sendiri.

Penting untuk mencari perawatan jika Anda mengalami gejala miom yang mengganggu. Konsultasikan dengan profesional medis untuk mendiskusikan pilihan perawatan yang sesuai, mulai dari pengamatan dan pemantauan hingga tindakan medis seperti pengangkatan miom.

Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, banyak wanita dapat mengelola miom dengan baik dan meminimalkan dampaknya pada kesehatan dan kualitas hidup mereka.

Pilihan Editor: Beda Miom dan Ademiosis yang Sering Dianggap Sama

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

5 hari lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah

Cek gula darah penting karena kadar gula darah yang tidak normal bisa menjadi tanda awal penyakit seperti diabetes atau hipoglikemia.


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

16 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

20 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

43 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

43 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

50 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.