TEMPO.CO, Jakarta - Seorang aktris tahun lalu dikabarkan menjalani prosedur pembekuan sel telur atau egg freezing. Apa Itu Pembekuan Sel Telur?
Dilansir dari Healthline, pembekuan telur dikenal sebagai kriopreservasi oosit dan merupakan salah satu bentuk teknologi reproduksi terbaru. Sel telur diambil dari ovarium dan kemudian dimasukkan dalam keadaan beku untuk penyimpanan.
Nantinya, sel telur tersebut dapat dicairkan, kemudian disatukan dengan sperma guna pembentukan embrio. Embrio yang terbentuk dapat ditanamkan ke dalam rahim selama proses transfer embrio.
Untuk apa Pembekuan Sel Telur?
Meskipun ada orang yang membekukan sel telur mereka untuk penggunaan pribadi, praktik pembekuan sel telur juga terkait dengan donasi sel telur. Hal ini terjadi ketika seorang donor menyumbangkan sel telurnya untuk membantu individu lain dalam perawatan kesuburan mereka.
Terlepas dari alasan di balik pembekuan sel telur, tujuan utamanya adalah serupa, yaitu untuk menjaga kesuburan dengan mengumpulkan telur pada usia yang lebih muda, sehingga dapat digunakan di masa mendatang.
Prosedur ini dapat menjadi pilihan bagi wanita yang ingin menunda kehamilan, memiliki risiko kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan, atau mengalami kondisi medis yang membutuhkan kemoterapi atau terapi radiasi yang dapat merusak sel telur.
Kapan Waktu Terbaik
Dokter menyarankan agar perempuan membekukan sel telur mereka saat masih muda daripada mendekati batas usia atas. Spesialis obstetri dan ginekologi di Mount Elizabeth Hospital, Kelly Loi menjelaskan bahwa wanita yang berada di usia 20-an hingga awal 30-an seharusnya masih relatif subur dan memiliki sejumlah besar sel telur yang sehat.
"Namun seiring bertambahnya usia perempuan, jumlah dan kualitas sel telur akan menurun, mengakibatkan tingkat keberhasilan yang lebih rendah saat sel telur dicairkan untuk pembuahan," katanya, sebagaimana dikutip dari CNA Lifestyle.
Selain itu, untuk perempuan yang berusia 35 tahun ke atas, jumlah sel telur yang dikumpulkan akan jauh lebih sedikit dengan kualitas yang lebih rendah, dan memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi abnormal. Hal ini dikemukakan oleh Sheila Loh, spesialis obstetri dan ginekologi di Raffles Fertility Centre.
Faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas sel telur termasuk gaya hidup, kondisi medis seperti endometriosis, operasi ovarium sebelumnya, kanker, atau infeksi menular seksual.
Periode Pembekuan Sel Telur
Berdasarkan Human Fertilisation and Embryology Authority, pada 1 Juli 2022, aturan mengenai lama penyimpanan telur, sperma, atau embrio mengalami perubahan. Sebelum tanggal tersebut, kebanyakan orang hanya dapat menyimpan telur, sperma, atau embrio mereka selama maksimal 10 tahun, kecuali jika mereka memerlukan perawatan medis yang dapat memengaruhi kesuburan, yang memungkinkan penyimpanan hingga 55 tahun.
Namun, hukum sekarang mengizinkan penyimpanan hingga maksimal 55 tahun sejak telur, sperma, atau embrio pertama kali disimpan. Penting untuk dicatat bahwa penyimpanan harus diperbarui setiap 10 tahun dengan persetujuan Anda.
Pastikan untuk menjaga informasi kontak Anda tetap terbaru dengan klinik Anda, karena hal ini sangat penting. Jika klinik tidak dapat menghubungi Anda, pembekuan sel telur Anda mandek dan berisiko dihapus dari penyimpanan.
Selain itu, penting untuk mematuhi perjanjian pembayaran penyimpanan yang telah Anda sepakati dengan klinik Anda, karena jika tidak, klinik dapat memiliki hak untuk membuang telur Anda. Semua ini adalah langkah-langkah penting dalam menjaga opsi kesuburan Anda di masa depan.
HEALTHLINE | CNA LIFESTYLE | HF EA
Pilihan editor: Jennifer Aniston Menyesal Tidak Membekukan Sel Telur, Kapan Saat yang Tepat?