TEMPO.CO, Jakarta - Mati suri adalah sebuah fenomena ketika seseorang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia dalam rentang waktu tertentu. Kondisi ini sering dikaitkan dengan pengalaman spiritual yang penuh misteri dan tak masuk akal.
Mati suri juga disebut Lazarus Syndrome. Sindrom ini mengacu pada sirkulasi darah yang kembali secara spontan setelah jantung berhenti berdetak dan gagal untuk memulai kembali meskipun telah dilakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR).
Berdasarkan sebuah penelitian, dalam sebagian besar kasus Lazarus Syndrom yang terdokumentasi, sirkulasi biasanya kembali dalam waktu 10 menit setelah menghentikan CPR.
Banyak orang berpikir bahwa kematian terjadi segera setelah jantung berhenti berdetak dan pernapasan berhenti. Tetapi pada kenyataannya, seseorang belum dianggap mati sampai fungsi semua organ, termasuk otak berhenti secara permanen.
Dikutip dari Cleveland Clinic, ada 65 kasus yang terdokumentasi dalam literatur medis dari 1982-2018. Dari jumlah tersebut, 18 orang sembuh total. Dari kasus yang diketahui, sekitar 68 persen kasus berusia di atas 60 tahun.
Salah satu teori menyebutkan bahwa CPR bisa menyebabkan terlalu banyak udara di paru-paru dan membuat tekanan di dada meningkat. Tekanan ini dapat membatasi aliran darah dari dan ke jantung. Ketika CPR berhenti, tekanan turun dan memungkinkan darah kembali mengalir ke jantung.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa penyebab terjadinya mati suri.
1. Obat terlambat diterima
Obat yang diberikan selama CPR harus mencapai jantung untuk bekerja. Namun, saat udara terperangkap dan menghentikan darah kembali ke jantung, obat yang diberikan lewat IV di lengan atau kaki tidak bisa mencapai jantung.
Setelah udara terlepas dan tekanan di dada turun, darah akan mengalir kembali ke jantung dan membawa obat bersamanya. Jika obatnya efektif, sirkulasi akan kembali normal secara alami.
2. Serangan jantung sementara
Selama CPR, defibrilator bisa memberikan sengatan listrik ke jantung untuk mencoba mengembalikannya atau mengatur ulang irama jantung yang tak teratur. Kadang, ada penundaan antara sengatan dan hasilnya. Jika penundaannya cukup lama, sirkulasi bisa pulih secara alami.
3. Penyebab lainnya
Beberapa kondisi, seperti kadar kalium yang tinggi atau asam darah yang berlebihan, bisa membuat jantung berhenti berdetak. CPR biasanya diberikan untuk mengatasi ini, tapi kadang butuh waktu. Jika kondisinya belum membaik saat CPR berhenti, akan tampak seperti sirkulasi pulih dengan sendirinya.
Pilihan Editor: Apa itu Lazarus Syndrome, Ada Kaitannya dengan Mati Suri?