TEMPO.CO, Jakarta - Hati atau liver adalah organ terbesar dalam tubuh dan biasa disebut kelenjar terbesar. Ketika ada masalah pada liver, yang terbayang adalah sirosis atau kerusakan hati jangka panjang yang biasanya membuat organ tersebut gagal berfungsi.
Sirosis ditandai terhambatnya aliran darah ke liver sehingga menghentikan berbagai proses penting yang terjadi di organ tersebut. Hal ini biasanya disebabkan minum terlalu banyak alkohol. Tugas liver sebenarnya bukan hanya menyaring alkohol. Berikut beberapa fakta penting tentang liver, dilansir dari Prevention.
Baca juga:
Tak bisa hidup tanpa liver
Begitu banyak tugas penting yang dilakukan liver, mulai dari membantu pencernaan, mengentalkan darah, mengurangi bakteri dan virus, membentuk protein, hingga menyimpan gula dan lemak. Orang sering lupa apapun yang mereka makan dan minum diproses di liver.
Pembersih racun
Karena liver memproses apa yang kita makan dan minum, salah satu tugasnya adalah menyaring racun, bukan hanya dari alkohol tapi juga dari makanan dan obat-obatan. Semakin sering sakit dan mengonsumsi obat-obatan, semakin berisiko bagi kesehatan liver. Fungsi hati bisa menurun sehingga risiko berkembangnya penyakit liver akibat obat-obatan meningkat.
Beregenerasi
Selain yang terbesar dalam tubuh, liver adalah satu-satunya organ yang bisa beregenerasi. Karena itulah, liver bisa ditransplantasi dengan cara menyumbangkan sepotong kecil, kemudian bagian yang terpotong itu akan tumbuh kembali.
Tak semua penyakit liver terkait alkohol
Sirosis bukan satu-satunya penyakit liver yang harus diwaspadai. Belakangan juga muncul masalah liver pada bukan peminum alkohol tapi memiliki timbunan lemak di liver. Penyakit ini lazim disebut penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).
Masalah ini biasanya dialami orang yang kelebihan berat badan, diabetes, pradiabetes, atau gejala sindrom metabolik lain. Semakin tebal timbunan lemak di liver, semakin tinggi risiko terserang kanker liver dan membutuhkan transplantasi. Kabar baiknya, pola makan sehat dan olahraga bisa mencegah NAFLD.
Sirosis sendiri tak selalu disebabkan alkohol namun bisa juga berkaitan dengan penyakit hepatitis dan primary biliary cholangitis (PBC), yakni penyakit autoimun yang menyebabkan liver menyerang sel-sel yang membentuk cairan empedu.
Tahun kelahiran bisa memprediksi risiko hepatitis C
Virus hepatitis C menyebar melalui darah. Menyuntikkan narkoba dan memiliki kebiasaan seksual tak sehat bisa berpengaruh pada liver. Uniknya, di Amerika Serikat yang banyak terserang hepatitis C adalah yang lahir pada 1945-1965. Karena itulah, dinas kesehatan setempat menganjurkan yang lahir pada periode tersebut melakukan pemeriksaan. Penyebab banyaknya penderita hepatitis C pada yang lahir di dua dasawarsa tersebut belum jelas. Tapi diperkirakan hal itu karena transfusi darah, penggunaan narkoba, dan perilaku seksual.
Penyakit liver sulit dideteksi
Gejala penyakit liver mungkin terlalu umum sehingga kita tidak menyadarinya, seperti gatal-gatal, lesu, dan mata kering. Ketika penyakit sudah makin parah dan memiliki gejala sirosis, barulah kita merasakan mual, berat badan turun, bengkak-bengkak, linglung, serta kulit dan mata menguning.
Pilihan Editor: 5 Gejala Penyakit Liver yang Tampak di Wajah