Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos terkait Kanker Payudara dan Faktanya Menurut Dokter

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari delapan perempuan di Amerika Serikat terdiagnosis kanker payudara. Namun, masih ada saja mitos seputar penyakit ini menurut pakar.

Kepada Fox News Digital, Dr. Megan Kalambo, pengajar di Departemen Pencitraan Payudara di Pusat Kanker MD Anderson Universitas Texas, menyebutkan kesalahpahaman umum yang masih dipercaya perempuan.

Mitos 1: Penderita selalu menemukan benjolan
Benjolan di payudara memang gejala kanker payudara paling umum. Namun bila tak menemukan benjolan bukan berarti tak menderita kanker payudara.

"Banyak wanita yang didiagnosa kanker payudara tak ada gejala atau tanda sehingga skrining mammogram setiap tahun itu penting. Mammogram sering bisa mendeteksi awal kanker payudara sebelum ada gejala," ujar Kalombo.

Penting untuk menemukan tanda berikut dan memeriksakannya ke dokter:
-Pembengkakan di payudara, ketiak, atau tulang selangka.
-Perubahan kulit seperti penebalan di payudara, kemerahan, bersisik, gatal-gatal, atau pembengkakan (dengan atau tanpa benjolan).
-Perubahan puting atau puting menyusut.
-Nyeri payudara selama 4-6 minggu.

Mitos 2: Memakai bra dan deodoran antiperspiran bisa menyebabkan kanker
"Tak ada bukti ilmiah yang menunjukkan kaitan antara memakai atau tak pakai bra dan munculnya kanker payudara. Begitu pula dengan pemakaian deodoran antiperspiran," jelas Kalombo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos 3: Gaya hidup tak mempengaruhi risiko kanker payudara
Riwayat keluarga memang bisa menambah risiko kanker payudara, begitu juga gaya hidup. Menjaga berat badan sehat adalah salah satu cara efektif untuk menurunkan risiko.

"Kelebihan atau obesitas, terutama setelah menopause, bisa meningkatkan risiko kanker," ujarnya.

Mitos 4: Hanya menyerang usia lebih tua
Tak hanya wanita, pria juga bisa terkena kanker payudara. Di AS, satu dari 100 laki-laki terdiagnosis kanker payudara.

Pilihan Editor: Kasus Kanker Naik di Kalangan Orang Muda, Jenis Ini yang Paling Banyak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kiki Fatmala Meninggal Akibat Komplikasi Kanker, Pemakaman akan Digelar Tertutup

18 jam lalu

Kiki Fatmala. Instagram/qq_fatmala
Kiki Fatmala Meninggal Akibat Komplikasi Kanker, Pemakaman akan Digelar Tertutup

keluarga mengungkapkan Kiki Fatmala meninggal karena komplikasi akibat kanker. Sebelumnya Kiki Fatmala didiagnosis kanker paru-paru stadium 4.


Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

20 jam lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Apakah Itu Kanker Rektum? Ini Penyebab dan Gejalanya

Apa penyebab dan bagaimana gejala kanker rektum atau kanker usus besar?


Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

1 hari lalu

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

Shannen Doherty awal tahun ini sempat menjalani pengobatan dan operasi otak


Cerita Woohyun INFINITE Berjuang Lawan Kanker Langka hingga Semangat Berkarya Lagi

2 hari lalu

Anggota Infinite, Nam Woo Hyun. Foto: Instagram/@nwh91
Cerita Woohyun INFINITE Berjuang Lawan Kanker Langka hingga Semangat Berkarya Lagi

Woohyun INFINITE harus menahan diri untuk tidak minum air selama hampir tiga minggu dan dipasangkan kantong darah setelah operasi.


Beda Deteksi Dini dan Skrining untuk Kanker Paru

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Beda Deteksi Dini dan Skrining untuk Kanker Paru

Pakar onkologi toraks menjelaskan perbedaan antara skrining dan deteksi dini. Siapa saja yang berisiko kena kanker paru?


Jelang Rilis Album Woohyun INFINITE Ungkap Menderita Kanker Langka

3 hari lalu

Woohyun INFINITE. Instagram.com/@nwh91
Jelang Rilis Album Woohyun INFINITE Ungkap Menderita Kanker Langka

Woohyun INFINITE menceritakan perjuangannya didiagnosis kanker langka dan pemulihannya


5 Manfaat Kesehatan Buah Kersen, Bisa Atasi Anemia

4 hari lalu

Tanaman Kersen Mampu Hambat Kanker ServiksTanaman kersen lebih mengenalnya dengan tanaman keres ataupun talok, ternyata memiliki fungsi sebagai tanaman obat. Dalam daun kersen mengandung antioksida jenis flavonoid yang dapat menghambat penyakit kanker serviks.(Komunika Online)
5 Manfaat Kesehatan Buah Kersen, Bisa Atasi Anemia

Pohon kersen dikenal tumbuh liar dan banyak ditemui di perumahan. Buah kersen memiliki berbagai manfaat kesehatan


Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

5 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Tak Mudah Merawat Orang Sakit, Ini Cerita Jadi "Caregiver" Penyandang Kanker

Putri dari Indro Warkop Hada Kusumonegoro membagikan pengalamannya menjadi orang yang merawat anggota keluarga sedang sakit atau "caregiver".


Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

7 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

Pakar pulmonologi meminta orang mengenali faktor risiko kanker paru mengingat jumlah kasus meningkat setiap tahun.


6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

7 hari lalu

Ilustrasi jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.
6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

Daun sirih bagi kesehatan sudah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan. Apa manfaatnya, apa saja kandungannya?