Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bentuk Karakter Anak yang Toleran dengan Beri Pemahaman yang Komprehensif

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Maharani Ardi Putri, menjelaskan pembentukan karakter dan perilaku anak didasarkan banyak faktor. Selain lingkungan pergaulan, orang tua memiliki peranan besar terhadap penanaman nilai yang dianut anak. Jangan sampai anak ditanamkan nilai yang terdistorsi sehingga perbuatan buruk yang dilakukan dianggap sebagai kebaikan.

Pola orang tua dalam mendidik dan menanamkan nilai pada anak juga penting. Tetapi perlu diingat bagaimana pun anak-anak punya proses kehidupan sendiri. 

Terkait kasus perundungan yang ramai di berbagai media, Putri menjelaskan hal tersebut disebabkan pelaku tidak ditanamkan pemahaman tentang konsep toleransi terhadap pihak yang berbeda atau berseberangan. Pelaku bullying cenderung melakukan hal yang agresif, merugikan orang lain, bahkan berani menentang hukum karena memiliki nilai yang salah untuk diikuti.

"Ketika seorang anak memasuki usia remaja hingga dewasa, mereka akan mencari sendiri jalan hidupnya. Pengalaman anak yang didapatkan ketika bertemu orang-orang yang berbeda pandangan atau perspektif akan ikut menentukan orientasi hidup anak itu sendiri. Seorang anak akan mengikuti pandangan yang dirasa sesuai dengan apa yang ia yakini," katanya.

Kepala Biro Humas dan Ventura Universitas Pancasila ini menambahkan pada usia remaja, anak juga sudah menentukan apakah dia lebih percaya pada lingkungan sosial yang baru atau pada keluarga sendiri.

"Pada akhirnya, semua orang akan mengembangkan nilainya masing-masing walaupun kebanyakan anak akan mengadopsi sebagian besar nilai yang sama dengan milik orang tua. Terkadang pula ketika anak-anak menerima aliran atau perspektif yang berseberangan dengan apa yang ditanamkan orang tua, bisa jadi nanti dalam prosesnya mereka justru kembali lagi pada original nilai asli keluarganya," paparnya.

Ia menggarisbawahi kebanyakan guru atau tenaga pendidik seringi terburu-buru melihat anak didiknya punya perilaku yang agamis. Keinginan ini menyebabkan lingkungan pendidikan anak di Indonesia akhirnya lebih banyak dikemas oleh aspek ritual semata, seperti cara berpakaian, sikap yang terlihat santun, tetapi pemahaman agamanya sangat dangkal.

"Bahkan masih ada saja guru yang memaksakan persepsinya terhadap agama yang dia yakini. Beberapa sekolah juga masih ada yang hanya menitikberatkan pada perspektif agama saja. Sebagai contoh, kadang-kadang anak di usia remaja ada kalanya bicara tentang pacaran tetapi seringkali ditanggapi dengan cepat bahwa pacaran itu dosa tanpa diberikan pemahaman dari sudut pandang yang lebih mudah untuk dicerna para remaja," jelasnya.

Menurutnya, persoalan pahala dan dosa adalah hal yang abstrak sehingga perlu diimbangi dengan pendekatan akademis dan logis agar mudah mengajak dan membentuk karakter anak menjadi lebih baik lagi. Ia mengatakan ketika penjelasan yang orang tua atau guru berikan sulit diterima, anak jadi malas untuk mengikuti ajakan baik yang datang padanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ajakan orang tua atau guru kepada anak untuk beribadah dengan lebih giat tentu tidak salah. Tetapi perlu diingat anak harus merasa dilibatkan dan tidak hanya seperti diperintah saja.

"Contohnya, ada anggapan bila anak rajin salat maka ia akan berperilaku baik. Adanya anggapan seperti ini berarti ada cara berpikir yang tidak komprehensif dan sering dipaksakan pada yang anak belum paham korelasi antara ibadah dan akhlak yang baik. Anak-anak jadi tidak terbiasa berpikir kritis karena lebih diharapkan untuk menerima saja apa yang diberikan padanya. Ironisnya, ini adalah praktik pendidikan agama di Indonesia selama bertahun-tahun," tambah Putri.

Pilih lembaga pendidikan
Psikolog anak dan keluarga ini pun mengajak orang tua mau mempertimbangkan secara bijak memilih lembaga pendidikan. Orang tua perlu bersikap kritis dan berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang lembaga pendidikan yang mengajarkan agama terhadap anak-anak mereka.

"Misalnya, walaupun orang tua mau menitipkan anaknya di pesantren, tetap harus dipelajari dulu kredibilitas lembaganya seperti apa? Kurikulumnya bagaimana? Hal ini tentunya berlaku untuk semua latar belakang agama," katanya.

Ia menerangkan anak juga perlu dibekali dengan wawasan dari bahan bacaan yang luas dan punya pergaulan dari lingkungan sosial yang sehat. Ini dapat menjadi sistem pendukung bagi anak agar dapat melihat dunia tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Dengan begitu, anak dapat melihat benang merah dari semua pelajaran yang didapatkan, tidak hanya tekstual namun juga bisa memahami lapisan kontekstualnya.

"Kita sebagai orang tua juga perlu belajar untuk mengaitkan semua pengalaman yang dimiliki untuk menjadi pemahaman yang komprehensif untuk anak-anak kita dan mendampingi mereka untuk mencerna segala fenomena yang terjadi," tandas Putri.

Pilihan Editor: Tips Mengasah Keterampilan Sosial Anak dari Psikolog

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Pelajar SMA Kalah Main Bola

6 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Viral Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Pelajar SMA Kalah Main Bola

Tujuh siswa SMA di Bekasi viral melakukan bullying terhadap anak SD usai kalah main bola. Anak SD itu diduga mengejek pelajar SMA.


Inovasi Membangun Tembanggung

6 hari lalu

Inovasi Membangun Tembanggung

Kabupaten Temanggung gencar mensosialisasikan pencegahaan pernikahan dini dan kekerasan pada peremuan dan anak.


UPN Veteran Jakarta Kunjungi UNN Rusia Perkuat Proyek Ilmiah dan Pendidikan

6 hari lalu

Universitas Pembangunan Nasional
UPN Veteran Jakarta Kunjungi UNN Rusia Perkuat Proyek Ilmiah dan Pendidikan

UPNVJ mengunjungi UNN Rusia untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan.


Prabowo Subianto Usul Pajak Pendidikan Dihapus

9 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Prabowo Subianto Usul Pajak Pendidikan Dihapus

Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengusulkan supaya pajak pendidikan dihapus.


Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

9 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

Psikiater mengatakan untuk mengatasi kasus bullying tak hanya lewat evaluasi terhadap pelaku tapi juga kondisi korban perundungan.


Warga Muara Jawa Hibahkan Tanahnya untuk Pembangunan Sekolah di IKN

9 hari lalu

Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 22 September 2023. Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/
Warga Muara Jawa Hibahkan Tanahnya untuk Pembangunan Sekolah di IKN

Sudirman menghibahkan lahannya seluas 5 hektare kepada Otorita IKN di SMAN 1 Muara Jawa.


Ganjar Pranowo Bilang Pendidikan Bisa Dobrak Kemiskinan

10 hari lalu

Calon Presiden Ganjar Pranowo memberikan pemaparan visi-misi pada acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 23 November 2023. Dalam dialog yang dihadiri mahasiswa, para kader Muhammadiyah dan masyarakat umum tersebut pasangan capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ganjar Pranowo Bilang Pendidikan Bisa Dobrak Kemiskinan

Menurut Ganjar, pendidikan akan bisa mendobrak kemiskinan ketika ada satu orang dari keluarga miskin yang berpotensi bisa berkembang.


Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

10 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

Pelaku perundungan biasanya merupakan mantan korban perilaku serupa. Pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam hal ini.


Strategi Anies Baswedan Agar Biaya Sekolah dan Universitas Swasta Murah

11 hari lalu

Anies Baswedan dalam acara Diskusi dan Diseminasi Mahasiswa Jawa Timur untuk Negeri di DBL Arena, Graha Pena, Surabaya, Rabu, 22 November 2023. TEMPO/Reno Eza Mahendra
Strategi Anies Baswedan Agar Biaya Sekolah dan Universitas Swasta Murah

Anies Baswedan menjanjikan pajak bumi dan bangunan untuk sekolah swasta akan digratiskan. Tujuannya biaya pendidikan lebih terjangkau meski di swasta.


Presiden Indonesia dan Amerika Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden saat melakukan pembicaraan mengenai keamanan regional dan transisi energi ramah lingkungan, di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 14 November 2023. REUTERS/Leah Millis
Presiden Indonesia dan Amerika Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pertemuan bilateral antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih menghasilkan kerja sama di bidang pendidikan.