TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Radiologi Bethsaida Hospital Rahmi Alfiah Nur Alam mengingatkan agar masyarakat terus waspada soal kanker payudara. Ia mengatakan bahwa penyakit kanker payudara tidak hanya menyerang wanita, namun juga para pria. "Kanker payudara bisa menyerang wanita dan juga pria, walaupun secara persentase lebih banyak menyerang wanita, tapi tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mengidap kanker payudara," kata Rahmi dalam keterangan pers yang diterima Tempo akhir Oktober 2023.
Rahmi mengajak masyarkat untuk melakukan deteksi dini. "Lakukan pemeriksaan rutin wajib dilakukan dengan dua metode, yakni periksa payudara sendiri dengan teknik perabaan dan dengan bercermin. Jika merasa ada yang berbeda pada payudara, periksakan melalui pemeriksaan medis yaitu mammografi dan USG Mammae,” katanya.
Dokter Spesialis Bedah Bethsaida Hospital Clement Dewanto mengatakan ada juga faktor genetik atau turunan yang menyebabkan orang menderita penyakit kanker payudara. Namun setiap orang bisa mengurangi risiko terkena kanker dengan mengatur pola hidup yang sehat. Jika sudah terdiagnosa, penanganan kanker payudara harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan kondisi masing-masing pasien berdasarkan diagnosa penunjang medis. "Tahapannya bisa mulai dari terapi sampai pada menjalani prosedur operasi pengangkatan payudara, semua tergantung tingkat keparahan dan jenis tumor yang dialami pasien," katanya.
Dalam memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia, Bethsaida Hospital bersama-sama dengan komunitas di wilayah Tangerang, Jakarta, menggelar seminar kesehatan publik bertajuk "Pahami, Sadari, Tangani: Deteksi Dini, Kunci Kesembuhan Kanker Payudara". Acara ini berlangsung pada Sabtu, 21 Oktober 2023, di auditorium lantai 9 Bethsaida Hospital.
Seminar kesehatan publik bertajuk "Pahami, Sadari, Tangani: Deteksi Dini, Kunci Kesembuhan Kanker Payudara/Bethesda Hospital
Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan secara teratur dan tindakan apa yang tepat untuk dilakukan jika merasakan adanya kelainan pada payudara. Kanker payudara sendiri menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus kanker di Indonesia, serta menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker. Kasus kanker payudara berkontribusi sebanyak 17 persen dari seluruh kasus kanker. Fakta lain yang mengkhawatirkan adalah 70 persen pasien kanker payudara datang untuk konsultasi dalam keadaan stadium lanjut, sehingga berdampak pada kualitas hidup dan peluang kesembuhannya.
Perwakilan dari komunitas CISC (Cancer Information and Support Center) Susi dan Heni Hermanto serta Nuning Handayani sebagai penyintas kanker payudara ikut hadir dalam kegiatan itu. Dalam sesi diskusi tersebut, Susi mengatakan salah satu kunci untuk kesembuhan kanker payudara adalah percayakan pengobatan kepada satu fasilitas kesehatan yang dirasa mumpuni. "Dan tidak beralih ke jenis pengobatan lainnya selain medis,” katanya.
Heni dan Nuning juga menambahkan pikiran positif dan semangat untuk sembuh juga berperan penting dalam membantu kesembuhan dari kanker payudara. "Jadi jangan pernah ragu mengambil langkah jika sudah mendapatkan arahan dari dokter, karena semakin cepat ditangani, maka semakin tinggi juga peluang untuk sembuh," kata keduanya berbarengan.
Pilihan editor: Bulan Peduli Kanker Payudara, Shahnaz Haque Sebut Perlunya Dukungan bagi Pasien