TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin kerap membuang kulit semangka dan menganggapnya sebagai limbah organik dan membiarkannya terurai begitu saja di alam. Namun, tahukah Anda jika kulit semangka dapat diolah menjadi selai yang menyehatkan? Dilansir dari uny.ac.id, pada bagian kulit semangka yang berwarna putih terkandung senyawa pektin yang berfungsi sebagai dietary fiber sumber pangan alternatif di masa depan dengan fungsinya yang mampu mengemulsi, pembentuk tekstur gel, dan zat pengental.
Bagian putih pada kulit semangka disebut dengan albedo, tiap albedo dalam kulit semangka mengandung sebanyak 21.03 persen pektin. Masih dikutip dari sumber yang sama, kulit semangka juga mengandung antioksidan, serat 0.2 persen, vitamin A, B, C, mineral, karbohidrat 5.3 persen, lemak 0.1 persen, dan air 93.4 persen.
Kandungan tersebut membuat kulit semangka mampu berikan benefit kesehatan di antaranya, baik untuk pencernaan, kesehatan kardiovaskuler (jantung), menjaga keseimbangan tubuh, turunkan tekanan darah, dan kurangi peradangan.
Dalam industri pangan pektin dapat menjadi bahan tambahan pada selai yang mempengaruhi kualitas kekentalannya. Dilansir atas artikel berjudul "Pembuatan Selai dari Kulit Semangka" karya Yusni dan Widodo, selai dari kulit semangka telah beberapa tahun ini dikembangkan sebagai inovasi produk. Selai kulit semangka hanya memerlukan bahan sederhana, yaitu, kulit semangka, gula pasir, gula karamel, garam, sitrum, dan air.
Untuk membuat selai kulit semangka, bersihkan bagian luarnya terlebih dahulu, lalu potong dadu dan dicuci, setelah itu diparut hingga teksturnya lebur menjadi pasta. Hasil parutan agar lebih halus dapat dilakukan penyaringan lagi. Kemudian dimasak bersama gula pasir, gula karamel, garam, sitrum, dan air hingga mendidih dan berbentuk gel. Selai kulit semangka dapat disimpan dalam lemari pendingin agar lebih awet. Selai ini dapat menjadi varian rasa untuk menikmati roti dengan sejuta manfaat yang diberikan kepada tubuh.
Pilihan Editor: Negara-negara Penghasil Semangka Terbanyak di Dunia