TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kandungan Ardiansjah Dara menjelaskan vitamin D tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tulang tapi juga untuk kesehatan reproduksi saat melakukan program hamil. Lulusan Universitas Hasanuddin Makassar itu mengatakan peran suami pada program kehamilan sangat dibutuhkan dengan konsumsi vitamin D untuk pembentukan sperma.
"Vitamin D kaitannya dengan laki-laki adalah pembentukan hormon testosteron, produksi sperma jadi lebih bagus. Jadi, vitamin D saat promil tidak hanya untuk perempuan tapi suaminya juga," kata Dara di Jakarta, Sabtu, 7 September 2024.
Ia mengatakan selama ini di Indonesia urusan anak selalu berhubungan dengan ibu. Padahal, anak yang sehat juga berawal dari orang tua yang sehat. Selain itu, vitamin D juga diperlukan untuk membantu mengatasi perubahan suasana hati yang dialami ibu hamil maupun melahirkan agar menciptakan mental yang sehat selama proses mengasuh.
"Memang suami istri perlu kerja sama, tidak hanya proses promil tapi juga saat proses sudah hamil, karena vitamin D berkaitan sama imun, juga dengan mood swing mendingan, jangan kurang," jelasnya.
Hambat sel endometriosis
Vitamin D bukan hanya dibutuhkan untuk kesehatan tulang namun juga kesehatan reproduksi, baik pria maupun wanita. Vitamin D juga bermanfaat untuk wanita dengan endometriosis untuk menghambat penyebaran sel-sel endometriosis.
"Jadi, penyebaran atau berkembangnya sel-sel endometriosis itu juga akan semakin masif pada pasien yang kekurangan vitamin D3. Makanya, vitamin D3 ini merupakan suplemen yang diberikan pada pasien-pasien dengan endometriosis," paparnya.
Pada dewasa, baik pria maupun wanita, iara menyarankan minimal mengonsumsi vitamin D dengan dosis 5.000-10.000 iu setiap hari serta mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti telur dan ikan.
Pilihan Editor: Ahli Gizi Sebut Risiko Kekurangan Vitamin D dan B12 pada Lansia