TEMPO.CO, Jakarta - Cuci darah atau lebih dikenal dengan hemodialisis adalah salah satu perawatan yang umum untuk pasien gagal ginjal.
Gagal ginjal adalah kondisi di mana fungsi ginjal tidak mampu menyaring limbah dan cairan dari darah dengan efektif dan memerlukan pengobatan cuci darah.
Dilansir dari National Health Service, hemodialisis adalah jenis cuci darah yang paling umum dan paling banyak diketahui orang. Selama prosedur, sebuah tabung dilekatkan pada jarum di lengan.
Darah melewati tabung dan masuk ke mesin eksternal yang menyaringnya, sebelum dialirkan kembali ke lengan melalui tabung lain. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan limbah, garam, dan kelebihan cairan dari tubuh.
Mengapa cuci darah diperlukan?
Pasien dengan gagal ginjal harus menjalani cuci darah secara teratur karena ginjal mereka tidak mampu melakukan fungsi ini secara alami. Ada beberapa alasan mengapa pasien gagal ginjal harus menjalani cuci darah secara teratur.
Dikutip dari Clevelandclinic, cuci darah membantu peluang hidup pasien lebih lama dengan menghilangkan limbah berbahaya dari tubuh. Tanpa cuci darah, penumpukan limbah ini dapat menyebabkan keracunan dan berbagai komplikasi serius lainnya.
Cuci darah adalah pengobatan yang menyelamatkan nyawa bagi penderita gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir. Selain itu, cuci darah juga penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh pasien.
Pilihan Editor: Alasan 98 Persen Pasien Penyakit Ginjal Pilih Terapi Cuci Darah