TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang mungkin saja memiliki kemahiran yang menonjol dalam berbagai bidang, mungkin seni, olahraga, dan lainnya yang menjadi bekal mencapai kesuksesan. Hal tersebut mungkin disadari olehnya dan banyak orang, tetapi ada juga orang-orang yang merasa tidak memiliki kelebihan apa pun.
Namun, tentu perasaan itu tidak sepenuhnya benar. Barangkali ada potensi tersembunyi dalam dirinya yang tidak disadari siapa pun, bahkan dirinya sendiri.
Potensi tersembunyi sangat penting maknanya bagi seseorang. Dalam kebiasaan berpikir bahwa kesuksesan selalu disebabkan oleh bakat bawaan, seseorang yang dicap tidak memiliki bakat akan mudah merasa gagal. Tentu keadaan tersebut sangatlah tidak baik. Pernyataan tersebut secara tegas dianggap salah oleh seorang psikolog bernama Adam Grant.
Menurut Grant, seorang jenius sekalipun pada mulanya tidak menunjukkan kemahiran apa pun. Lebih jauh lagi, Grant membagikan pemikirannya mengenai potensi tersembunyi dalam diri manusia. Potensi-potensi inilah yang jarang disadari dalam kebiasaan yang mengagungkan bakat bawaan lahir.
Dilansir dari CNA Lifestyle, Grant menulis sebuah buku yang berjudul Hidden Potency: The Science of Achieving Greater Things. Selain itu, Grant juga menulis opini pada kanal-kanal media massa mengenai isu terkait. Salah satu pemikiran yang berguna bagi kebanyakan orang adalah cara menggali potensi tersembunyi. Pemikiran ini ia tuliskan dalam buku dengan judul yang sudah disebutkan. Ada tiga cara untuk menggali potensi tersembunyi, yaitu:
Baca juga:
1. Bersandar pada Ketidaknyamanan
Kesuksesan bagi kebanyakan orang selalu berorientasi pada pencapaian atas sesuatu. Anggapan itu salah bagi Grant, proses adalah segalanya dan itulah kesuksesan. Dalam proses itulah sering ditemui ketidaknyamanan. Kebanyakan orang akan mengubah situasinya menjadi nyaman. Misalnya pembelajaran yang dianggap akan lebih dipahami jika sesuai gaya belajarnya.
Pernyataan tersebut ditentang oleh Grant. Baginya ketidaknyamanan adalah tanda mempelajari hal baru dan tanda tersebut harus tetap dijaga. Tidak selamanya kenyamanan membawa kesuksesan, justru peluang membuat kesalahan yang mendekatkan kita pada kesuksesan. Ketidaknyamanan membuat kita berpeluang banyak melakukan kesalahan dan hal tersebut mengharuskan praktik dari pengetahuan yang sudah dipelajari.
2. Jaga Minat agar Selalu Menarik
Ketidaknyamanan yang dijaga bukan untuk menghadirkan kelelahan. Justru menurut Grant, kelelahan adalah hal yang perlu dihindari. Tindakan meneruskan pekerjaan saat jenuh sama saja dengan membenturkan kepala ke dinding berkali-kali. Hal tersebut tidaklah menguntungkan dan berpotensi menurunkan motivasi belajar hal baru.
Minat pada suatu hal baru harus dijaga. Salah satu caranya adalah membuat hal tersebut menjadi menyenangkan, misalnya dengan memasukkan unsur permainan dalam pelajaran yang sedang dipelajari. Hal tersebut tentunya dengan tidak mengabaikan pemerolehan hal baru sehingga tidak mengganggu.
3. Meminta dan Berikan Saran
Saran yang dimaksud adalah masukan positif yang bertujuan memperbaiki keadaan di masa depan. Tentu kita tidak boleh meminta saran yang salah. Maksud saran yang salah adalah saran yang berorientasi pada masa lalu dan hanya kritik atas tindakan yang sudah dilakukan. Terkadang saran semacam itu hanya membuat muak.
Selain meminta saran, memberi saran juga penting. Saran yang diberikan mungkin saja adalah saran yang harus didengarkan oleh diri sendiri. Lebih lanjut, Grant menyatakan adanya 'efek pelatih', yaitu lebih mengingat saran yang sudah diberikan kepada orang lain. Saran tersebut akan terus teringat dan berguna untuk diri sendiri.
Itulah pemikiran Adam Grant mengenai cara menggali potensi tersembunyi. Cara-cara tersebut akan sangat membantu orang-orang yang merasa tidak berbakat. Tidak ada orang yang tidak bisa meraih kesuksesan, semuanya hanya lintasan proses.
Pilihan editor: Marina Ajak Perempuan Muda Gen Z Maksimalkan Potensi Diri